PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memprediksi jumlah kendaraan yang akan kembali ke Jabotabek, atau arus balik Lebaran, pada H+1 s.d H+7 di empat GT Barrier/Utama, akan mencapai 1,6 juta Kendaraan, naik 5,1% terhadap Lebaran 2022 dan naik 67,5% terhadap lalin normal.
Asal kendaraan yang kembali ke Jabotabek mayoritas akan berasal dari arah Timur (arah Trans Jawa) sebesar 61,4%. Hal ini menyusul tingginya jumlah kendaraan yang mengarah ke Trans Jawa saat arus mudik Lebaran lalu.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan lalin yang kembali ke Jabotabek tersebut merupakan kumulatif arus lalin dari empat (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung).
“Jika kenaikan di puncak arus balik diasumsikan sama dengan puncak arus mudik, yaitu naik sebesar 20% dari puncak arus balik Lebaran 2022, maka akan terjadi lonjakan arus balik sebanyak 203 ribu kendaraan yang akan kembali ke Jabotabek dari arah Timur,” ujar Lisye.
Sementara untuk puncak arus mudik gelombang pertama, sebelumnya sudah diinformasikan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, yakni akan jatuh pada 24 dan 25 April 2023.
Lantaran itu, diimbau para pemudik yang akan kembali, khususnya ke Jabotabek, untuk menghindari tanggal tersebut agar tak terjebak macet sehingga distribusi lalu lintas bisa tersebar.
BACA JUGA : Diskon Tarif Tol Mudik dan Balik Lebaran 2023
Sebelumnya, Jasa Marga mencatat sekitar 1,3 juta Kendaraan telah meninggalkan Jabotabek pada H-7 sampai H-1 Lebaran 2023 atau pada periode Sabtu-Jumat (15-21 April 2023). Jumlah ini meningkat 3% dibandingkan dengan periode Lebaran 2022 dan meningkat hingga 41,25% jika dibandingkan dengan lalu lintas (lalin) normal.
“Kami juga mencatat pada Rabu, 19 April 2023, arus mudik ke arah Timur (di Km 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang merupakan kendaraan dari arah Trans Jawa dan Bandung) telah mencetak rekor tertinggi sebesar 163 ribu Kendaraan, atau naik 20% dibandingkan dengan puncak arus mudik Lebaran 2022,” tambahnya.
Lisye juga menjelaskan, dengan adanya lonjakan tersebut, maka terdapat sejumlah ruas jalan tol yang akan memiliki VC (Volume per Capacity) Ratio (Perbandingan antara volume yang melintas dengan kapasitas pada suatu ruas jalan tertentu) melebihi batas optimal (0,8), dengan kecepatan kurang dari 40 Km/Jam yaitu Jalan Tol Palikanci, Jalan Tol Cipali dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 70 s.d Km 47.
“Kami mohon kerja sama pengguna jalan, khususnya yang melewati Jalan Tol Trans Jawa, untuk dapat mengatur waktu perjalanannya kembali ke Jabotabek agar lebih nyaman dan tidak menumpuk pada tanggal-tanggal yang diprediksi menjadi puncak arus balik. Hindari pulang bersamaan di hari Senin dan Selasa, 24 dan 25 April 2023. Bagi pengguna jalan yang masih diberikan kelonggaran untuk melanjutkan periode mudiknya, dapat menggeser perjalanan dengan pilihan hari Rabu-Sabtu, 26-30 April 2023,” ujar Lisye.