Pada 10 malam terakhir bulan suci Ramadhan adalah malam yang sangat istimewa, karena terdapat malam lailatul qadar. Untuk itu, pada 10 malam terakhir dianjurkan Rasullullah SAW agar kita memperbanyak amal ibadah, seperti tahajud, berdzikir, tadarus Al Quran, beritikaf dan perbanyak amalan shalat sunnah lainnya.
Hal tersebut dijelaskan oleh Syekh Muhammad Jaber dalam tausiyahnya di acara Safari Ramadhan JNE 2021. Dai yang juga adalah adik kandung (alm) pendakwah kharismatik Syekh Ali Jaber ini menuturkan, pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan adalah waktu yang paling krusial, yang bisa menentukan apakah seorang Muslim menutup Ramadhannya dengan husnul khotimah atau sebaliknya.
Baca juga : Safari Ramadhan JNE 2021, Direksi Ajak Karyawan Selalu Bersyukur
“Setiap Muslim berjuang ingin menutup kehidupannya dengan husnul khotimah. Begitu juga di bulan Ramadhan ingin diakhiri dengan kemenangan berupa ampunan dari Allah SWT, maka kuncinya ada di 10 malam terakhir. Ini juga sudah jelas disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa setiap amalan tergantung penutupnya,” ujar dai yang bertekad meneruskan langkah sang kakak sebagai pendakwah ini.
Menurutnya, kita semua, termasuk Ksatria dan Srikandi JNE yang ada di seluruh Indonesia, harus bersyukur karena Allah SWT masih memberi umur panjang dan kesehatan sehingga bisa menjalankan ibadah puasa, terlebih diberi kesempatan sampai di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
“Jangan sia-siakan kesempatan yang telah diberikan oleh Allah SWT, maka di 10 malam terakhir mari kita perbanyak ibadah. Maka insya Allah malam lailatul qadar bisa diraih, yang pahalanya lebih baik dari beribadah 1.000 bulan,” jelas dai kelahiran kota Madinah, Arab Saudi ini.
Baca juga : Adhi Setyo Priyoso, Nasi Uduk Betawi dan Jumat Berkah
Ia kemudian mengungkapkan, bagaimana ketika Rasullullah SAW dan para sahabatnya memasuki 10 malam terakhir bulan Ramadhan hanya sedikit tidur. “Malamnya dihabiskan untuk beribadah seperti shalat tahajud, membaca Al Quran hingga khatam, beritikaf di masjid, berdzikir dan berdoa untuk meminta ampunan. Nabi SAW dan para sahabatnya begitu bersemangat berburu mengejar malam lailatul qadar,” ungkapnya.
Di 10 malam terakhir, tambah Syekh Muhammad Jaber, insya Allah kita bebas dari api neraka dan pintu – pintu surga dibuka. “Namun jika kita tidak mampu semalaman seperti Nabi SAW dan para sahabatnya, maka di setiap malam jagalah agar kita bisa shalat berjamaah, jagalah shalat Tarawih, shalat Isya dan Shubuh berjamaah, itu akan lebih baik jika kita tidak mampu semalaman,” ujarnya.
Baca juga : Kisah Bandrek Asal Sumedang yang Dinikmati Warga Belanda
Malam lailatul qadar, juga termasuk malam istimewa, karena setiap doa akan dikabulkan oleh Allah SWT, dan ini doa yang selalu diucapkan Rasulullah dan para sahabatnya di 10 malam terakhir Ramadhan, ‘Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Pemaaf dan Pemurah, maka maafkanlah (ampunilah) aku.’
Ketika ditemui JNEWS beberapa saat usai memberikan tausiyah, Syekh Muhammad Jaber mengaku bangga menjadi bagian dari acara JNE. Menurutnya, JNE adalah perusahaan yang mendapat keberkahan dari Allah SWT, karena budaya berbagi dengan anak yatim, fakir miskin dan kaum dhuafa lainnya melekat dengan keseharian JNE.
“JNE ini perusahaan yang luar biasa, duniawi maju ukhrowi-nya juga maju. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan ‘Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H untuk karyawan JNE di seluruh Indonesia, semoga ibadah puasanya diterima Allah SWT dan bisa meraih malam lailatul qadar,” pungkas Syekh Muhammad Jaber. *
Baca juga : Saat Cireng Beromzet Ratusan Juta