JNEWS – Punya banyak koleksi buku? Nah, biasanya yang sering bikin bingung adalah bagaimana cara menyusunnya dalam rak buku supaya tidak berantakan.
Rak buku yang tertata rapi bukan cuma enak dilihat, tapi juga bikin suasana ruangan terasa lebih nyaman. Apalagi kalau disusun dengan sedikit sentuhan estetik, rak bisa sekaligus jadi elemen dekorasi rumah.
Menata Rak Buku di Rumah agar Estetik
Masalahnya, banyak orang masih asal menaruh buku begitu saja hingga rak terlihat sesak dan kurang menarik. Padahal, dengan sedikit trik sederhana, tampilan rak bisa berubah total tanpa perlu biaya besar. Cukup mainkan cara susun, tambahkan detail kecil, dan sesuaikan dengan gaya ruangan. Hasilnya, rak yang tadinya biasa saja bisa jadi pusat perhatian dan bikin betah berlama-lama di dalam ruangan.
Ingin menata rak buku agar terlihat rapi dan juga estetik? Ikuti tip-tip berikut ini.
1. Susun Berdasarkan Warna Sampul
Menata buku berdasarkan warna sampul bisa jadi cara paling sederhana untuk membuat rak terlihat rapi sekaligus cantik. Deretan buku dengan warna yang tersusun berurutan, misalnya dari gelap ke terang atau sebaliknya, akan langsung menarik perhatian. Jika koleksi tidak memiliki warna lengkap, kombinasi acak tetap bisa terlihat indah asalkan disusun dengan sabar.
Cara menata rak buku seperti ini akan lebih cocok bagi yang lebih mengutamakan tampilan visual daripada kecepatan saat mencari buku. Kekurangannya, proses menemukan judul tertentu kadang jadi sedikit lebih sulit. Namun untuk tujuan mempercantik ruangan, trik ini terbilang efektif. Memang ada sebagian orang yang menganggapnya sebagai pajangan seni yang menambah daya tarik interior.
Baca juga: Cara Menyempatkan Diri Membaca Buku di Sela Kesibukan Harian
2. Atur Sesuai Ukuran
Buku yang ukurannya berbeda-beda sering bikin rak terlihat berantakan. Karena itu, menyusun buku berdasarkan ukuran bisa jadi solusi praktis.
Letakkan buku yang besar dan tebal di bagian bawah atau pojok rak, sehingga tidak menutupi buku yang lebih kecil. Susunan ini juga membuat rak terlihat lebih stabil dan tidak berat sebelah.
Kalau ingin lebih variatif, bisa membuat pola dari yang kecil ke besar, lalu kembali kecil lagi, seperti gelombang. Visual ini memberi kesan dinamis dan tidak kaku.
Selain itu, mengatur berdasarkan ukuran membantu menghemat ruang karena celah kosong bisa diisi lebih pas. Rak juga jadi lebih enak dipandang, karena tidak ada buku yang “nyeleneh” ukurannya di tengah.
3. Gunakan Sistem Vertikal dan Horizontal
Tidak semua buku harus disusun tegak berdiri. Kadang, menambahkan beberapa tumpukan horizontal justru membuat rak lebih estetik.
Misalnya, tidurkan 3 sampai 5 buku, lalu menaruh tanaman kecil atau pajangan di atasnya. Cara ini memberi variasi visual sehingga rak buku tidak monoton. Tumpukan horizontal juga bisa jadi pemisah antar kelompok buku.
Selain menarik, sistem ini membantu mengatur buku yang terlalu tipis agar tidak mudah jatuh. Rak jadi lebih fleksibel karena ada kombinasi bentuk. Ruangan pun tampak lebih hidup karena tidak melulu deretan tegak lurus.
4. Pisahkan Berdasarkan Genre atau Tema
Cara mengatur rak buku ini paling pas bagi tipe pembaca yang rapi. Buku bisa dipisahkan sesuai genre, misalnya novel, biografi, nonfiksi, buku kuliah, hingga komik. Dengan begitu, ketika ingin membaca jenis buku tertentu juga tidak perlu repot.
Keuntungannya rak buku juga jadi rapi dan buku mudah dicari. Misalnya, ingin mencari referensi untuk pekerjaan, tinggal menuju bagian nonfiksi. Atau saat ingin santai, cukup ambil dari deretan novel.
Rak juga terlihat lebih sistematis, seperti mini perpustakaan di rumah. Selain itu, teman yang datang juga lebih mudah kalau ingin meminjam atau sekadar melihat-lihat koleksinya.
5. Tambahkan Dekorasi Penyeimbang
Rak penuh buku kadang terlihat terlalu padat dan “berat”. Untuk mengatasinya, bisa selipkan dekorasi kecil di beberapa bagian.
Contohnya, vas bunga, tanaman hijau, lilin aroma, atau bingkai foto. Benda-benda ini membuat rak terasa lebih ringan dan tidak monoton.
Dekorasi juga memberi sentuhan personal, karena bisa dipilih sesuai gaya ruangan. Misalnya, rak minimalis bisa diberi tanaman hijau sederhana, sedangkan rak rustic bisa diberi dekorasi kayu.
Selain mempercantik, dekorasi juga bisa jadi pemisah antar kelompok buku. Hasil akhirnya, rak bukan hanya fungsional, tapi juga estetik dan menyenangkan untuk dilihat.
6. Manfaatkan Bookend atau Pemisah
Bookend atau penahan buku sering dianggap sepele, padahal perannya penting. Selain menjaga buku agar tidak roboh, bookend bisa jadi dekorasi tambahan.
Ada banyak desain menarik yang bisa dipilih, dari bentuk minimalis sampai unik seperti hewan atau patung kecil. Dengan bookend, rak terlihat lebih rapi karena buku tidak saling menekan ke arah kosong.
Kalau rak bukunya panjang, bookend bisa digunakan untuk membagi kelompok buku tanpa harus menambahkan sekat. Keuntungan lainnya, bookend juga bisa dipindahkan dengan mudah sesuai kebutuhan. Jadi rak tetap fleksibel tapi tetap tertata. Bahkan, ada juga yang menggunakan bookend sebagai titik fokus visual di rak.
7. Sisakan Ruang Kosong
Banyak orang berpikir rak buku harus selalu penuh. Padahal, menyisakan ruang kosong justru bisa membuat rak terlihat lebih lega. Ruang kosong memberi jeda visual sehingga mata tidak lelah melihat deretan buku yang padat.
Ruang kosong ini bisa digunakan untuk menaruh benda dekorasi, atau dibiarkan kosong begitu saja. Efeknya, rak terlihat lebih rapi dan teratur. Selain itu, ruang kosong bisa jadi cadangan tempat saat koleksi baru bertambah.
Dengan demikian, rak buku tidak langsung penuh sesak. Konsep ini membuat ruangan terasa lebih seimbang, tidak terlalu “sumpek” oleh tumpukan buku.
8. Sesuaikan dengan Gaya Interior
Rak buku bisa jadi bagian dari dekorasi ruangan kalau disesuaikan dengan gaya interior. Misalnya, kalau rumahnya bergaya minimalis, susunan simetris dengan sedikit dekorasi akan lebih cocok. Jika gaya rustic, bisa ditambahkan elemen kayu, keranjang anyaman, atau hiasan klasik. Sementara gaya modern bisa diberi sentuhan metalik atau warna monokrom.
Menyatukan gaya rak dengan interior membuat ruangan terasa lebih harmonis. Jadi rak bukan hanya berfungsi menyimpan, tapi juga mempercantik ruangan.
Selain itu, rak juga bisa dipilih dengan material dan warna yang senada dengan furnitur lain. Dengan begitu, rak buku jadi elemen dekorasi yang menyatu, bukan sekadar “tempelan”.
Baca juga: Eco-Friendly di Rumah: Contoh Recycling yang Mudah Diterapkan
Menata rak buku sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan. Dengan sedikit sentuhan dan trik sederhana, rak bisa terlihat rapi sekaligus estetik tanpa perlu banyak usaha.
Yang penting, sesuaikan dengan kebutuhan dan gaya ruangan agar hasilnya terasa pas. Pada akhirnya, rak bukan hanya tempat menyimpan koleksi, tapi juga bagian dari keindahan rumah yang bikin betah setiap kali melihatnya.