Tolong menolong tidak hanya sekadar membantu orang lain. Ada manfaat yang lebih besar di balik kecenderungan suka menolong, yaitu mempererat silaturahmi dan persaudaraan.
Sore itu saya sedang menikmati seporsi pempek kapal selam bersama temanku, Tika. Seruput kuah cuko pempek yang pedas sangat bikin nagih dan menambah selera makan.
Masa pandemi ini baru sebagian warung makan pempek yang berani buka. Kebanyakan mereka menjual dengan cara kirim online lewat jasa pengiriman.
“Situasi sekarang kayak kita harus saling bantu buat bertahan hidup ya,” seru saya.
“Lha, iya. Bisa sehat saja sudah perlu bersyukur. Dan, ingat buat berbuat baik saat kita mampu.” jawab Tika.
Sebetulnya orang-orang baik di dunia ini masih banyak. Walau dunia memang juga dihuni oleh orang kejam. Tapi nyatanya masih ada orang baik kok. Kalau tidak menemukan orang baik tersebut, jadilah orang baik tersebut.
Baca Juga : Peduli Ditengah Pandemi Melalui Program #RantangHatiJNE
Masih banyak sekali perbuatan baik yang dilakukan orang, baik itu yang dipublikasi maupun tidak. Bagaimanapun itu, saling berbuat baik dan menolong merupakan hal yang penting di tengah situasi sulit akibat pandemi virus COVID-19 ini.
Mengingat banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan mengalami permasalahan pendapatan.
Selain itu, dari sisi psikologis, ada penelitian yang mendukung bahwa orang yang melakukan kebaikan atau menolong orang lain akan merasakan kebahagiaan tersendiri.
Pada akhirnya, pandemi COVID-19 ini merupakan perjuangan bersama, bukan hanya perjuangan tenaga medis dan dokter saja. Meski begitu, jika kita dapat berbuat lebih seperti memberikan dukungan material kepada orang-orang yang membutuhkan pada situasi sulit ini, maka itu lebih baik.
Baca Juga : Pengalaman Berbagi Makanan di Era New Normal