Rayakan Waisak, Para Ksatria Ini Syukuri Keberagaman Di JNE

Suwandi Sismarga, Ksatria JNE yang merayakan Hari Raya Waisak 2566.

Berkat keberagaman karyawannya, JNE ibarat Indonesia “mini”. Selama ini lebih 50 ribu karyawan yang berasal dari berbagai etnis, suku dan agama hidup berdampingan dan diberikan ruang yang sama untuk menjalankan agama dan kepercayaannya masing-masing. Begitu juga para Ksatria dan Srikandi yang beragama Buddha, yang pada Senin (16/5/2022) merayakan Hari Raya Waisak 2566 .

Suwandi Sismarga adalah salah satu Ksatria JNE, yang beragama Buddha dan merayakan Hari Waisak 2566 atau bertepatan dengan tahun 2022. Ia merasa bangga menjadi bagian dari keluarga besar JNE, yang menurutnya memberikan ruang yang sama kepada para pemeluk agama, termasuk dirinya yang beragama Buddha.

“Senang dan bangga menjadi karyawan JNE. Lingkungan kerja nyaman tidak membeda-bedakan latar belakang agama dan suku, semua bersatu padu dan bekerja keras untuk memajukan perusahaan,” ujar Suwandi saat berbincang dengan JNEWS, Jumat (13/5/2022).

Ksatria yang mulai bergabung di JNE sejak 2016 itu mengungkapkan, Waisak  merupakan salah satu bulan dalam penanggalan India kuno, di mana pada bulan tersebut bulan di langit terlihat terang (bulan purnama). Sedangkan Hari Raya Waisak secara umum adalah memperingati 3 peristiwa penting dan semuanya di bulan Waisak, yaitu lahirnya Pangeran Siddharta, kemudian Pangeran Siddharta mencapai Nibbana (penerangan sempurna) dan menjadi Buddha, serta Buddha Gautama Parinibbana (wafat).

Sang Buddha mengajarkan untuk selalu menebar kedamaian dan mencintai semua makhluk hidup.

“Bagi kami yang beragama Buddha, zaman sekarang ini memaknai hari Waisak sebenarnya kita perlu merenungi nilai-nilai dari Sang Buddha itu sendiri, bagaimana perjuangan beliau mulai dari lahir, mencapai penerangan sempurna dan ajaran-ajarannya hingga akhirnya wafat,” jelasnya. “Dan bila dikaitkan dengan kinerja sebagai Ksatria JNE, maka selalu diingatkan oleh ajaran Buddha secara umum, yaitu jangan berbuat jahat, perbanyak kebajikan, sucikan hati dan pikiran,” tambah Suwandi.

Perayaan Waisak sendiri setiap tahunnya berbeda-beda tanggal maupun jamnya, pada tahun ini detik-detik Waisak adalah tanggal 16 Mei jam 11:13:46 siang, di mana pada saat detik-detik Waisak tersebut semua umat Buddha dianjurkan untuk membacakan Paritta dan melakukan meditasi untuk merenungi nilai-nilai dari Sang Buddha sekaligus memancarkan cinta kasih kepada semua makhluk hidup.

Baca juga:JNE Jayapura Donasikan Mushaf Al Quran ke Masjid Bulog di Tanah Papua

“Harapan saya di Hari Raya Waisak 2566, marilah untuk selalu dapat mengembangkan cinta kasih kepada semua makhluk hidup, dan semoga kita semua selalu hidup dalam kedamaian,” beber Karyawan yang kini menjabat sebagai Kepala Bagian IT Infrastructure Administrator ini.

“Untuk para Ksatria dan Srikandi yang merayakan Hari Raya Waisak, saya mengucapkan ‘Selamat Hari Raya Waisak 2566’. Semoga kita semua selalu dilindungi oleh Buddha, Dhamma dan Sangha. Sabbe satta bhavantu sukhitatta, semoga semua makhlup hidup berbahagia. Sadhu, sadhu, sadhu,” pungkas pria yang mempunyai hobi menonton ini.

Agus Salim, Ksatria JNE selalu merayakan Hari Raya Waisak bersama keluarga.

Hal senada juga diungkapkan oleh Agus Salim, Ksatria yang juga turut merayakan Waisak. “Sebelum adanya Covid-19, kami sekeluarga bisanya datang ke wihara dan melakukan ritual, seperti Pindapatta yakni pemberian dana makanan kepada para Bhikkhu/Bhikkhuni, kemudian ritual pemandian rupang Sang Buddha dan melakukan ritual samadhi (meditasi) pada detik-detik puncak Waisak,” ujarnya. “Karena pandemi, Waisak dilakukan melalui virtual, kami kumpul serta makan bersama keluarga,” tambahnya.

Menurut Ksatria yang bergabung dengan JNE sejak 2012 dan bertugas sebagai staff account executive di JNE Pusat ini, semoga Waisak membawa kebahagiaan, kedamaian dan ketentraman bagi umat manusia. Ia juga merasa senang bekerja di JNE yang menjunjung tinggi keberagaman. “Selamat Hari Raya Waisak 2566, sabhe satha bhavantu sukitatta. Semoga semua makhluk hidup berbahagia,” tutupnya. *

Baca juga: Junjung Keberagaman, JNE Tangerang Berikan Donasi ke Klenteng dan Vihara

Exit mobile version