5 Risiko dan Bahaya Menggunakan Wifi Publik Gratis

WiFi Gratis WiFi Publik

Di era digital seperti saat ini, penggunaan internet dan paket data seluler pastinya akan semakin deras. Berjalan lurus dengan tingkat penggunaan internet yang tinggi itu, sejumlah fasilitas umum kemudian menyediakan layanan WiFi publik gratis.

Kamu mungkin paham, mengapa pengguna gadget betah berlama-lama nongkrong di coffee shop, bukan? Selain mungkin hidangan kopi yang nikmat, mungkin mereka betah karena tempat tersebut menyediakan WiFi gratis. Apalagi kalau WiFi publik tersebut memiliki kecepatan internet yang kencang.

Tapi, tahu kah kamu bahwa di balik ketersediaan WiFi publik itu ada sejumlah bahaya yang mengintai? Berikut ini kami kasih tahu beberapa risiko yang dihadapi kalau kamu tidak hati-hati dalam menggunakan WiFi publik.

Baca Juga: Pengguna Internet di Indonesia Hampir Sentuh 200 Juta

Serangan Man-in-the-Middle

Pada dasarnya, Man-in-the-Middle merupakan serangan dalam bentuk penyadapan, di mana peretas memposisikan dirinya di antara dua perangkat yang saling terkoneksi. Seperti mengutip dari situs antivirus Norton, dalam serangan Man-in-the-Middle, peretas Peretas akan melakukan penyadapan ketika sebuah data dikirim dari titik A (gadget) ke titik B (server/website).

Selama perjalana antara titik A ke B itu peretas akan melakukan sejumlah intersepsi guna mendapatkan data sang korban.

Rentan Disusupi Malware

Ancaman atau risiko WiFi gratis berikutnya adalah perangkat gadget-mu akan rentan disusupi oleh malware. Adapun tujuan peretas menyusupi malware adalah untuk melakukan pencurian data. Bukan hanya itu, malware juga bisa dimanfaatkan oleh peretas untuk merusak sistem operasi suatu perangkat gadget.

Bahkan, bukan tidak mungkin jika semua data yang ada di dalam perangkat gadget kamu akan hilang karena malware. Dalam beberapa kasus, malahan ada malware yang dipakai untuk memeras korban atau disebut dengan istilah ransomware.

Snooping dan Sniffing

Teknik yang satu ini dijami bikin bulu kuduk kita merinding. Teknik Snooping dan Sniffing biasanya digunakan peretas untuk mengetahui aktivitas kita di internet dengan cara menyadap sinyal WiFi yang sedang kita pakai.

Yang lebih mengerikannya lagi, dengan teknik ini mereka juga bisa mendapatkan akses terhadap situs yang sedang kita kunjungi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui password, data diri,dan bahkan mengambil alih akunmu. Karenanya, pastikan ketika sedang menggunakan WiFi gratis atau WiFi publik jangan buka situs-situs yang memuat informasi penting, seperti misalnya perbankan.

Baca Juga: HP Basah Karena Kehujanan? Simak Tipsnya Berikut Ini!

Rentan Terserang Phising

Phising sendiri merupakan upaya penipuan untuk mendapatkan informasi atau data pribadi yang sifatnya penting, di antaranya nama lengkap, password, dan lainnya. Biasanya, peretas akan mengirimkan email seolah dalam bentuk resmi dengan tautan.

Tautan tersebut biasanya akan mengarah pada situs kloningan yang akan meminta kamu untuk mengisi formulir atau login, sehingga tanpa sadar, kamu akan menyerahkan kredensialmu kepada peretas.

Serangan Smishing

Selain Phising, ada juga serangan Smishing. Bentuk serangan ini sebenernya mirip dengan Phising. Hanya saja, formatnya saja yang berbeda, di mana penipuan dilakukan dengan menggunakan pesan SMS. Peretas yang sudah mengetahui nomor HP korban biasanya akan mengirimkan pesan SMS yang mengatasnamakan pihak lain dengan menyisipkan tautan yang apabila diklik akan mengarahkan korban ke situs milik pelaku.

Baca Juga: Survei: Masyarakat Indonesia Pakai Internet Lebih dari 8 Jam per Hari

Exit mobile version