JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

Keunikan Rumah Adat Bugis: Arsitektur dan Filosofi di Baliknya

by Penulis JNEWS
28 August 2024
Keunikan Rumah Adat Bugis: Arsitektur dan Filosofi di Baliknya

Sumber: IDN Times

Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Rumah adat Bugis bukan sekadar tempat tinggal, melainkan simbol penting dalam kehidupan. Rumah bagi suku Bugis dianggap sebagai awal dari siklus kehidupan, tempat seseorang dilahirkan, tumbuh, dan akhirnya meninggal.

Kepercayaan ini mendasari desain dan konstruksi rumah Bugis yang harus mengikuti tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.

Sejarah Suku dan Rumah Adat Bugis

Keunikan Rumah Adat Bugis: Arsitektur dan Filosofi di Baliknya
Sumber: Wikipedia Commons

Suku Bugis merupakan kelompok etnis yang tinggal di berbagai daerah di Indonesia. Di Sulawesi Selatan, mereka menjadi kelompok mayoritas dengan populasi mencapai 41,9%.

Namun, penyebaran mereka tidak terbatas hanya di wilayah tersebut. Mereka juga menjelajah Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, hingga ke daerah lain seperti Papua, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, dan Jakarta.

Meskipun berada jauh dari kampung halaman, kelompok etnis ini tetap memelihara budaya asli mereka, termasuk dalam pembangunan rumah adat. Contohnya di Dusun Batu Lawang, Desa Kemojan, Karimunjawa, tempat beberapa keluarga Bugis membangun rumah adat yang khas untuk mempertahankan identitas budaya mereka.

Baca juga: Mengenal Rumah Adat Tongkonan: Ikon Arsitektur Toraja di Sulawesi Selatan

Arsitektur Rumah Adat Bugis

Rumah tradisional Bugis dikenal unik karena dibangun tanpa menggunakan paku atau besi. Di masa lalu, ketika alat modern belum tersedia, masyarakat Bugis menggunakan alat tukang sederhana seperti mata bor manual, gergaji, pahat, dan parang. Alat-alat ini didapatkan melalui barter dengan pedagang yang singgah.

Selain itu, rumah adat Bugis dirancang untuk tahan gempa dengan menggunakan kayu panjang tanpa sambungan yang bisa meredam getaran. Desain arsitektur mereka terinspirasi dari Istana Saoraja di Bone, yang biasanya menghadap ke laut, menunjukkan kedekatan budaya mereka dengan laut.

Dikutip dari situs Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Selatan, ada dua jenis rumah adat Bugis, Saoraja dan Bola, yang keduanya memiliki bentuk yang serupa tetapi berbeda dalam beberapa aspek seperti jumlah tiang dan ukuran. Berikut penjelasan mengenai bagian-bagiannya.

1. Struktur Rumah Panggung

Rumah tradisional Bugis umumnya menggunakan desain rumah panggung. Atapnya pelana, dan yang unik ada timpalaja yang jumlah susunannya mencerminkan status sosial pemiliknya.

Strukturnya dibagi menjadi tiga bagian utama yang melambangkan tubuh manusia: tiang-tiang yang menyokong bagian bawah diibaratkan sebagai kaki, bagian tengah yang luas sebagai badan, dan atap yang melengkapi struktur sebagai kepala.

2. Ruang Atas

Ruang atas rumah Bugis dikenal sebagai Rakkeang di kalangan Bugis dan parapara di Makassar. Area ini merupakan area yang terletak di bawah atap tetapi berada di atas plafon.

Umumnya, area ini dimanfaatkan sebagai gudang penyimpanan, tempat menyimpan bahan pangan yang perlu dikeringkan atau diawetkan. Selain itu, juga sebagai lokasi penyimpanan benda-benda berharga atau pusaka keluarga.

3. Ruang Utama

Ruang utama, atau badan rumah, memiliki beberapa nama lokal seperti alebola atau watangmpola di lingkungan Bugis dan kale balla’ di Makassar.

Ruang ini adalah ruang serbaguna yang menjadi pusat kehidupan sehari-hari di rumah. Di sini, berbagai aktivitas dijalankan, mulai dari menerima tamu, berkumpul bersama keluarga, beristirahat, tidur, makan, hingga memasak. Ruangan ini diatur untuk mendukung berbagai keperluan domestik dan sosial.

4. Bagian Bawah Rumah

Kolong rumah, yang disebut awabola oleh masyarakat Bugis dan siring oleh masyarakat Makassar, adalah area terbuka yang terletak di bawah lantai rumah. Area ini sering digunakan untuk kegiatan santai, seperti tempat bermain atau bersantai selama hari.

Selain itu, kolong rumah juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat-alat pertanian dan tempat berlindung untuk hewan ternak. Ruang ini memanfaatkan kesejukan yang berasal dari tanah, menjadikannya tempat yang ideal untuk bersantai di siang hari.

Makna Filosofis

Keunikan Rumah Adat Bugis: Arsitektur dan Filosofi di Baliknya
Sumber: IDN Times

Dalam filosofi masyarakatnya, pembagian rumah adat Bugis tidak hanya fungsional tetapi juga memiliki makna kosmologis. Mereka memandang rumah sebagai mikrokosmos yang merepresentasikan alam semesta, yang terbagi menjadi tiga wilayah, yakni dunia atas, dunia tengah, dan dunia bawah laut. Bagian-bagian ini masing-masing diwakili oleh atap, badan rumah, dan kolong rumah.

Hal tersebut mencerminkan keyakinan yang terdokumentasi dalam sureq Lagaligo, sebuah naskah kuno masyarakat Bugis yang menggambarkan struktur jagad raya dalam tiga lapisan vertikal tersebut.

1. Filosofi Vertikal

Dalam struktur rumah Bugis, atap rumah melambangkan Bottiq langi, yang dipercaya sebagai kediaman Batara Guru atau La Togeq Langi dalam mitologi setempat. Kolong rumah, atau bagian bawah, dianggap sebagai Buriq liu, tempat tinggal We Nyili Timoq, permaisuri Batara Guru. Keduanya memiliki tugas penting dalam mitos penciptaan, yaitu mengisi Ale Lino, atau bumi, yang pada waktu itu masih kosong.

Bagian tengah rumah, yang disebut badan rumah, dipersonifikasikan sebagai Ale Lino. Inilah tempat di mana kehidupan sehari-hari berlangsung, simbolisasi dari bumi yang dihuni oleh manusia.

Konsep ini menunjukkan bagaimana arsitektur dan mitologi masyarakat Bugis saling terkait, mencerminkan pandangan mereka tentang dunia dan alam semesta.

2. Penggunaan Timpalaja

Salah satu ciri khas arsitektur rumah Bugis adalah penggunaan timpalaja, yang dalam istilah arsitektur Barat dikenal sebagai gevel atau gable. Timpalaja adalah elemen segitiga yang terletak di antara dua dinding yang bertemu di atap.

Tradisi lokal menetapkan bahwa susunan timpalaja ini mencerminkan status sosial pemiliknya. Sebelumnya, timpalaja yang memiliki tiga sampai lima lapis menunjukkan bahwa pemilik rumah berasal dari kalangan bangsawan, sedangkan susunan yang hanya satu atau dua lapis menandakan pemilik rumah dari kalangan lebih umum.

Namun, di era modern, penggunaan timpalaja tidak lagi sekaku masa lalu. Struktur yang dulu khusus menggambarkan strata sosial tersebut kini lebih fleksibel. Baik bangsawan maupun masyarakat umum kini memiliki kebebasan untuk memilih jumlah lapisan timpalaja sesuai dengan selera atau kebutuhan estetika mereka, tanpa perlu mengikuti batasan tradisional yang ketat.

Baca juga: Rumah Adat Suku Sasak: Keindahan dan Filosofi di Balik Rumah Bale

Melalui pencermatan pada rumah adat Bugis, kita dapat melihat bagaimana nilai-nilai dan struktur sosial masyarakat Bugis terwujud dalam bentuk arsitektur yang unik dan multifungsi. Rumah ini bukan hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai pusat kegiatan komunal dan simbol status yang penting.

Kekayaan filosofis dan kepraktisan dalam setiap desain menunjukkan bahwa rumah adat Bugis adalah lebih dari sekadar bangunan. Rumah adat ini adalah ekspresi hidup dari warisan budaya yang terus beradaptasi dengan zaman sambil mempertahankan esensi tradisinya.

Pemahaman ini mengajak kita untuk menghargai lebih dalam lagi keunikan arsitektural yang ada dan menginspirasi untuk melestarikan serta mempelajari lebih lanjut kebudayaan lokal yang kaya.

Tags: arsitektur tradisionalmakna filosofisrumah adatrumah tradisionalsejarahsuku Bugis
Share375Tweet235
Next Post
Wisata Kuningan: Dari Wisata Sejarah, Alam, Kuliner, hingga Ramah Anak

Wisata Kuningan: Dari Wisata Sejarah, Alam, Kuliner, hingga Ramah Anak

TERKINI

karyawan gelar khataman alquran

Karyawan JNE Gelar Khataman Alquran di Malam HUT JNE Ke-35

27 November 2025
karyawan jne gelar tasyakuran hut perusahaan

Karyawan JNE Gelar Tasyakuran Bergerak Bersama di Usia Ke-35 Tahun

27 November 2025
Makanan Khas Jepang yang Paling Terkenal

14 Makanan Khas Jepang yang Paling Terkenal di Dunia dan Wajib Dicoba

27 November 2025
Desa Nglanggeran, Desa Wisata di Lereng Gunung Api Purba

Menjelajahi Desa Nglanggeran, Desa Wisata di Lereng Gunung Api Purba yang Memikat

27 November 2025
M. Feriadi di kantor JNE tahun 2000

JNE Masuk ke Abad 21: ‘Hoki Fase Kedua’, Ganti Logo dan Masif Perluas Jaringan

27 November 2025
Pulau Zanzibar: Permata Tersembunyi di Samudra Hindia

Pulau Zanzibar: Permata Tersembunyi di Samudra Hindia yang Patut Masuk Bucket List

26 November 2025

POPULER

Candi Banyunibo, Candi Kuno di Pinggir Yogyakarta

Keindahan Candi Banyunibo, Candi Kuno di Pinggir Yogyakarta

by Penulis JNEWS
12 November 2025

Air Terjun Tertinggi di Dunia dengan Pemandangan yang Luar Biasa

Daftar Air Terjun Tertinggi di Dunia dengan Pemandangan yang Luar Biasa

by Penulis JNEWS
15 November 2025

Bisnis Online yang Cocok untuk Keluarga dan Bisa Dijalankan dari Rumah

10 Ide Bisnis Online yang Cocok untuk Keluarga dan Bisa Dijalankan dari Rumah

by Penulis JNEWS
13 November 2025

Rumah Tuo Rantau Panjang, Kampung Adat Tertua di Jambi

Rumah Tuo Rantau Panjang: Perkampungan Adat Tertua yang Masih Hidup di Jambi

by Penulis JNEWS
7 November 2025

jne di kalimantan barat

Melongok Kiprah JNE di Kabupetan Terluas di Kalimantan Barat

by Redaksi JNEWS
26 November 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025

©2020 - Your Trusted Logistic Portal