Ustadz yang juga sebagai anggota lajnah pentashihan mushaf Al-Qur’an Kementerian Agama RI ini, pernah bekerjasama dalam pencetakan Al-Quran JNE. Ia pun menegaskan bahwa manusia hendaknya menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong dan sandaran dalam setiap menghadapi bencana yang datang.
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS Al Baqarah : 153). Itu patokannya, jangan karena ada musibah malah menjauhkan diri kita kepada Allah SWT,” terang ustadz yang kini menjadi imam Masjid Agung Al-Azhar dan dosen tahfizh PTIQ Jakarta ini.
Baca juga : 2021 Harus Makin Banyak Tebarkan Kebaikan
Menurut para ulama zumhur, sabar terbagi dalam beberapa bagian, diantaranya sabar untuk tidak melakukan perbuatan dosa, sabar dalam ketaatan kepada Allah dan sabar dalam menghadapi musibah ataupun bencana.
“Sehingga kalau kita sikapi dengan kesabaran dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, dengan banyaknya bencana seperti sekarang ini bisa mendatangkan kebaikan dan pahala, bukan sebaliknya malah semakin menjauhkan diri kita kepada Allah SWT,” jelas Ustadz Achmad Khotib.
Selain harus bersabar dan memperbanyak shalat, di tengah banyak bencana, umat Muslim juga diharuskan banyak mengucap istighfar, meminta ampun atau bertaubat kepada Allah SWT atas dosa atau perbuatan salah yang telah dilakukan. Ini semua agar pertolongan Allah semakin cepat datang.
Baca juga : Doa Ulama Kharismatik, Syeikh Ali Jaber Untuk Keberkahan JNE
“Setelah sabar dan shalat serta banyak ber-istigfar, hal berikutnya adalah ringan tangan untuk berbuat kebaikan kepada sesama yang membutuhkan. Saya tahu betul, di tengah pandemi Covid-19 dan juga bencana yang melanda berbagai daerah, JNE turun tangan dengan banyak memberikan donasi atau sumbangan”, ujarnya.
“Itu perbuatan baik yang sangat dianjurkan dan harus terus dilakukan, karena itu merupakan bagian dari sabar, ketaatan kepada Allah dan bagian dari doa vertikal kepada Allah melalui perantara para korban bencana alam,” pungkas ustadz yang juga menjabat Ketua Gerakan Nasional Ayo Mengaji Indonesiaku dan Penasehat Nusantara Mengaji ini serta sering menjadi Khatib dalam sholat Jumat di JNE. *
Baca juga : Makna dan Filosofi dibalik Logo HUT JNE Ke-30