Sambal Roa dan 10 Sambal Nusantara Lainnya yang Paling Terkenal

JNEWS – Sambal roa adalah salah satu kuliner yang populer dari Sulawesi Utara. Biasanya sambal ini kerap disantap bersama bubur Manado, pisang goreng maupun sebagai lauk padanan dengan nasi hangat serta sayuran.

Ikan roa adalah ikan umpan yang berasal dari keluarga julung-julung (Hemiramphidae). Bentuknya mirip seperti ikan julung-julung yang bertubuh mungil, tidak memiliki duri pada sirip tapi 13-14 jari di sirip punggung serta 12-13 jari di sirip dubur. Jenis ikan laut ini ada di kawasan utara Sulawesi sampai Kepulauan Maluku.

Adapun sebutan lain dari ikan ini adalah ikan galafea dan ikan gepe. Tidak sulit untuk menemukan ikan ini karena dijual di berbagai pasar tradisional. Apabila repot untuk membuat sambal, sudah tersedia juga dalam kemasan sambal ikan roa yang dijual di supermarket.

Mengenal Sambal Ikan Roa

Sambal Roa dan 10 Sambal Nusantara Lainnya yang Paling Terkenal

Hadirnya sambal roa di nusantara ternyata memiliki perjalanan sejarah cukup panjang. Konon, awal mula sambal ini dibuat pada tahun 1756. Hal tersebut tidak lepas dari pengaruh Inggris, Prancis, dan Portugis.

Di masa itu, ketiga negara tersebut terlibat peperangan dalam pencarian wilayah strategis baru negara Eropa melalui penjelajahan samudra. Awalnya Prancis sempat menang melawan Inggris di Port Mahon, Mediterania, yang merupakan pangkalan angkatan laut Britania Raya.

Dari kemenangan tersebut ternyata membuat juru masak Prancis bernama Richelieu menyajikan hidangan istimewa. Salah satu menu tersebut adalah sambal yang dibuat dari ikan roa. Adapun bahan olahan yang digunakan di masa itu adalah minyak zaitun sebagai pengganti krim.

Tanpa diduga, sajian sambal ikan roa tersebut mendapat inspirasi sebagai makanan favorit di masa penjelajahan samudra oleh bangsa Eropa.

Kini, sambal roa menjadi kuliner favorit tak hanya di Indonesia tetapi juga dunia. Dengan cita rasa sambal yang pedas dan gurih, membuat sajian tersebut kerap dijadikan sebagai pengganti lauk.

Dalam pengolahannya, ikan roa diasapi seperti halnya ikan cakalang fufu. Setelah diasapi kemudian diolah menjadi sambal dengan cara menghaluskannya terlebih dulu lalu dicampur dengan cabai, bawang merah dan tomat.

Baca juga: 8 Makanan Khas Manado yang Wajib Dicicipi dan Lokasi Terbaik untuk Menikmatinya

10 Sambal Nusantara Selain Sambal Roa yang Terkenal

Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki sambal yang menjadi ciri khas masing-masing. Apabila sambal roa berasal dari Sulawesi Utara, maka berikut ini sejumlah sambal nusantara yang digunakan sebagai pelengkap makanan.

1. Sambal Terasi

Sambal terasi memiliki ciri khas aroma yang tidak terlalu sedap untuk sebagian orang karena berasal dari fermentasi udang. Sambal ini kerap menjadi pelengkap berbagai masakan terutama untuk menu lalapan.

Cara pengolahan sambal terasi biasanya diulek bersama cabai merah, cabai rawit, bawang merah, garam, tomat segar, dan gula jawa (opsional). Ada yang menyajikan sambal terasi mentah dan ada pula yang menggoreng terlebih dulu semua bahan lalu diuleg kasar.

2. Sambal Matah

Sambal matah berasal dari Bali. Sambal ini masuk ke dalam kategori sambal iris karena penyajiannya dengan cara mengiris bahan-bahannya. Namun yang menjadi pembeda dari sambal lain adalah bahan selain cabai dan bawang merah yaitu serai, daun jeruk limau, sedikit terasi, garam, dan minyak.

3. Dabu-dabu

Selain sambal roa, di Manado juga terkenal dengan dabu-dabu. Namun, di Maluku, sambal ini disebut colo-colo.

Sambal jenis ini termasuk juga ke kategori sambal iris. Biasanya dabu-dabu kerap disajikan untuk pelengkap hidangan ikan bakar. Bahannya cukup cabai rawit, bawang merah, tomat, perasan jeruk nipis, minyak goreng, gula, dan garam. Rasa segar dan pedas dari sambal ini sangat cocok disantap dengan ikan bakar serta sayur kangkung.

4. Sambal Lado Mudo

Bagi pencinta masakan Padang, sambal lado mudo atau biasa disebut sambal ijo, pasti sudah tidak asing lagi. Sambal berwarna hijau ini dibuat dengan cabai hijau keriting dan rawit yang cukup banyak. Sambal ini mempunyai rasa tidak terlalu pedas, sedikit asam tetapi tetap nikmat.

5. Sambal Andaliman

Masih dari tanah Sumatra, di Sumatra Utara tepatnya dari tanah Batak, Tapanuli, ada sambal andaliman. Dari namanya bisa ditebak bahwa bahan utama pembuatannya adalah andaliman. Bagi yang belum familier dengan bumbu ini, andaliman adalah bumbu berbentuk buah-buah kecil mirip merica. Ketika dimakan, andaliman akan meninggalkan jejak rasa getir pedas di lidah. Inilah yang membuat sambal andaliman berbeda dari lainnya.

6. Sambal Tempoyak

Sambal ini populer di Lampung, Sumatra Selatan, dan Jambi. Keunikan dari sambal tempoyak adalah campuran buah durian untuk olahannya. Namun jangan salah sangka, durian yang digunakan bukanlah durian yang kerap dimakan tetapi fermentasi durian yang disebut dengan nama tempoyak.

Biasanya membuat sambal tempoyak menggunakan bahan cabai merah, cabai rawit, kunyit, gula, garam, tempoyak, dan ikan teri atau ikan belibis.

7. Kandas Sarai

Apabila di Manado menggunakan ikan roa untuk sambal roa, maka di Kalimantan oleh suku Dayak menggunakan ikan patin untuk membuat kandas sarai atau sambal serai.

Ikan patin yang digunakan bisa digoreng atau dipanggang. Selain ikan, sambal ini menggunakan serai dalam jumlah cukup banyak dan terasi. Cita rasanya segar, pedas dan lezat membuat sambal serai banyak diminati masyarakat Kalimantan.

8. Sambal Gandaria

Sambal Gandaria adalah sambal khas dari suku Betawi. Sambal ini dibuat dari cabai rawit, cabai merah, terasi bakar, dan gandaria. Cita rasa yang dihasilkan adalah perpaduan rasa asam, manis, pedas, dan segar

Barangkali masih belum banyak yang tahu apa itu gandaria? Gandaria adalah buah yang biasa tumbuh di kawasan tropis termasuk di Indonesia. Sayangnya, buah ini semakin langka dan sulit ditemui.

9. Sambal Plecing

Sambal yang satu ini mudah ditemui di berbagai restoran dan kerap disajikan bersama kangkung. Namun, asal usul dari sambal plecing ini ternyata dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sambal ini memiliki ciri khas dengan cita rasa terasinya. Apalagi ditambah tomat di dalamnya membuat sambal ini sedikit berair tetapi tetap lezat. Umumnya disajikan bersama sayuran rebus.

10. Sambal Dadak

Salah satu sambal yang terkenal dari Jawa Barat adalah sambal dadak. Sambal ini mudah ditemui di rumah makan Sunda.

Adapun bahan yang digunakan untuk pembuatan sambal ini adalah cabai rawit merah, terasi bakar, bawang merah, tomat, gula merah, perasan jeruk limau, garam dan cabai merah besar. Semua bahan kemudian diuleg tapi tidak terlalu halus. Dengan cita rasa pedas, sedikit manis dan segar, sambal dadak cocok dihidangkan bersama nasi tutug oncom, ayam goreng dan lalapan.

Baca juga: 4 Resep Tahu Jeletot dan Variasinya yang Lezat untuk Camilan Sore

Sambal roa dan sambal nusantara lainnya menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Dengan bahan sederhana bisa menghasilkan sambal dengan cita rasa menggugah selera yang cocok dipadankan dengan berbagai hidangan.

 

Exit mobile version