Sat-set JNE di “Kota Tekstil” Sukoharjo

karyawan jne sukoharjo

Kepala Cabang JNE Sukoharjo, Suharyono (tengah) bersama para karyawan.

JNEWS – Kinerja JNE Cabang Sukoharjo sampai kuartal ketiga tahun ini cukup mengkilap, bahkan melebihi target yang dipasang di awal tahun. Performa meyakinankan JNE Sukoharjo ini, antara lain didorong oleh laju pertumbuhan ekonomi daerah yang cukup pesat.

Sukoharjo merupakan sebuah kabupaten di Jawa Tengah, dengan ibukotanya di Kecamatan Sukoharjo dan hanya berjarak sekitar 10 kilometer dari Kota Surakarta. Dengan UMR yang tergolong rendah dan dekat dengan Solo, sudah sejak lama banyak pabrik berdiri di Sukoharjo, baik itu pabrik baru maupun relokasi dari Jabodetabek.

Selain itu, Sukoharjo juga kaya dengan berbagai potensi ekonomi, sehingga kabupaten ini banyak mendapat julukan, yang di antaranya sebagai Kota Makmur, Kota Tekstil, Kota Gamelan, The House of Souvenir, Kota Gadis (perdagangan, pendidikan, industri, dan bisnis), Kabupaten Jamu hingga sebagai Kabupaten Batik.

Menurut Kepala Cabang JNE Sukoharjo, Haryono, dengan potensi yang ada di wilayahnya membuat JNE Sukoharjo terus bertumbuh cukup kencang. “Banyak industri besar tekstil atau garmen di Sukoharjo selain pabrik-pabrik lainnya. Sehingga banyak pelaku UMKM yang memaksimalkan hasil produksi tekstil besar untuk dimaksimalkan dan dikembangkan menjadi produk lokal (home made),” ujarnya.

“Kiriman outbound banyak didominasi produk fashion yang menjadi produk turunan dari industri tekstil besar, seperti produksi rumahan berupa batik, daster, sprei dan lain sebagainya,” tambah Haryono, saat berbincang dengan JNEWS, Rabu (23/10/2024).

Baca juga: Jejak JNE di Kota Sragen

Selain itu, banyak juga kiriman jamu herbal dan juga produk lainnya seperti kerajinan gitar dan gamelan. “Kami bersyukur sepanjang Januari – September 2024 pencapaian JNE Sukoharjo sangat baik. Bahkan sudah melampaui target yang ditentukan. Ke depannya akan terus kami tingkatkan lagi. Segmen customer korporasi juga akan terus kami lebih maksimalkan lagi mengingat  peluangnya masih cukup besar,” terang Haryono.

Sementara itu dalam menggarap potensi dari sektor UMKM, JNE Sukoharjo sudah berkolaborasi dengan para pelaku UMKM, di antaranya mengadakan workshop dengan para pelaku UMKM, sehingga interaksi dan komunikasi berjalan dengan baik, termasuk tergabung ke dalam group-group  WA dan FGD (Focus Group Discusion).

“Untuk produk-produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM, saat ini sudah banyak dipercayakan kepada JNE dalam proses distribusi pengirimannya, baik itu berupa produksi teksil rumahan maupun kerajinan. Selama ini para pelaku UMKM puas dengan pelayanan JNE,” tutup Haryono sambil menandaskan bahwa sudah banyak pabrik besar juga di Sukoharjo yang mempercayakan pengirimannya via JNE.

Seperti diketahui, JNE Cabang Sukoharjo yang operasionalnya di bawah JNE Cabang Utama Solo mulai beroperasi sejak 2015 silam dan saat ini telah mempekerjakan 31 karyawan serta didukung 21 agen penjualan. *

Baca juga: Pilkada Membawa Berkah pada JNE Pontianak

 

Exit mobile version