JNEWS – Sate padang merupakan kuliner wajib jika berkunjung ke Sumatra Barat, meskipun sebenarnya penjual sate ini juga sudah tersebar ke seluruh Nusantara. Sate yang identik dengan saus tepung berwarna oranye ini bercita rasa tajam dan kadang agak pedas, sedangkan daging satenya ditusuk dengan lidi. Dihidangkan dengan ketupat dan taburan bawang goreng, kadang juga dapat ditambah taburan keripik singkong pedas.
Namun jika benar-benar diperhatikan, saus sate ini juga ada yang berwarna merah dan kuning. Sate ini memang memiliki beberapa variasi bumbu, tergantung dari asal daerah penjualnya. Karena itu, lokasi terbaik untuk menikmati sate ini adalah daerah asal racikan bumbu sate tersebut.
Sejarah Sate Padang
Tidak diketahui pasti siapa yang menciptakan resep sate padang. Namun masyarakat mengingat bahwa dahulu sate ini banyak ditemui di Padang Panjang, yang merupakan sebuah kota kecil sekitar 2 jam dari Padang, Ibu Kota Sumatra Barat.
Sejarah berawal ketika dahulu banyak pemuda Padang Panjang yang pergi ke Pariaman untuk belajar agama Islam. Pariaman adalah sebuah kota yang berjarak 1,5 jam dari Padang Panjang, terletak di tepi barat Provinsi Sumatra Barat, yang berbatasan dengan Samudra Hindia.
Tak jauh dari Pariaman ada Pulau Siberut dan Pulau Tanahbala yang terlihat seperti pintu gerbang untuk masuk ke Pariaman. Berkat pulau-pulau tersebut, Pariaman terlindung dari ganasnya samudra sehingga dahulu menjadi tempat sandar kapal-kapal asing, termasuk dari Gujarat.
Pedagang-pedagang dari Gujarat tidak hanya melakukan jual beli barang tetapi juga membawa pengaruh agama Islam. Karena itu, banyak pemuda Padang Panjang yang tertarik untuk belajar agama Islam di Pariaman. Di antara para pemuda tersebut ada Ibrahim Musa Parabek yang di kemudian hari mendirikan Sumatera Thawalib. Hamka dan Adam Malik pernah belajar di Sumatera Thawalib.
Pemuda-pemuda Padang Panjang yang belajar ke Pariaman itulah yang memperkenalkan resep sate dari Padang Panjang kepada masyarakat Pariaman. Kemudian masyarakat Pariaman memodifikasi resep sate dari Padang Panjang  ini dengan menambahkan cabai merah. Itulah sebabnya sate di Padang Panjang berwarna kuning, sedangkan sate di Pariaman berwarna merah.
Baca juga: 38 Makanan Tradisional dari 38 Provinsi di Indonesia – Yang Mana Favoritmu?
Jenis-Jenis Sate Padang
Dikutip dari Budaya Indonesia, sate ini terbuat dari daging sapi, lidah dan jeroan, seperti jantung, usus dan tetelan. Sedangkan jenis sate padang berdasarkan racikan bumbunya ada 3 macam, yaitu:
1. Sate Padang Khas Padang Panjang
Ciri khas sate dari Padang Panjang ini adalah saus atau kuah dari tepung yang berwarna kuning kunyit dan kental. Sate dari Padang Panjang terkenal dengan aroma rempah yang kuat. Rasanya tidak pedas sehingga bisa dinikmati oleh seluruh anggota keluarga.
2. Sate Padang Khas Pariaman
Sate khas Pariaman ini mengandung lebih banyak cabai merah sehingga warna saus atau kuahnya merah. Rasanya sudah pasti lebih pedas, sehingga sering disebut sate padeh.
3. Sate Padang Khas Kota
Warna saus atau kuah sate khas kota ini berwarna kecokelatan sehingga banyak yang beranggapan bahwa sate kota merupakan sate peralihan antara sate khas Padang Panjang dan Pariaman.
Rekomendasi Kuliner Sate Padang Terbaik
Jika kebetulan berkunjung dan ingin berwisata kuliner, salah satu kuliner wajib di Sumatra Barat adalah sate padang. Berikut adalah rekomendasi tempat-tempat terbaiknya.
1. Sate Mak Syukur Padang Panjang
Restoran ini terletak di jalan raya tengah kota. Jika bepergian dari Padang ke Bukittinggi atau sebaliknya, kemungkinan besar akan lewat restoran ini. Restorannya cukup besar sehingga tidak akan terlewat. Pelayanan di sini cepat dan ramah.
Hawa sejuk kota Padang Panjang yang berada di pegunungan membuat sate ini makin lezat. Irisan daging di sini cukup besar dengan kuah yang berlimpah. Bumbunya khas Padang Panjang, yaitu berwarna kuning dan tidak pedas. Karena berada di Kota Serambi Mekah, semua pegawai akan ke masjid jika waktunya salat Jumat. Pembeli yang tidak salat harus sabar menanti.
2. Sate Danguang-Danguang Payakumbuh
Sate khas Kabupaten Lima Puluh Kota ini terdapat di depan Pasar Payakumbuh. Letaknya 1,5 jam dari Padang Panjang. Jika melakukan perjalanan dari Pekanbaru ke Bukittinggi dan sebaliknya, pasti akan melewati dan mudah ditemukan.
Sate Danguang-Danguang memiliki saus atau kuah berwarna kuning tetapi tidak secerah sate dari Padang Panjang. Bumbunya lebih segar dan rasanya lebih tajam.
3. Sate Pusako Pariaman
Sate Pusako termasuk salah satu penjual sate legendaris di Pariaman. Jenis saus atau kuah yang digunakan khas Pariaman, yaitu saus merah. Rasanya lebih pedas dari racikan lain.
4. Sate Batusangkar
Sate-sate yang legendaris di Batusangkar banyak berkumpul di dekat Pasar Batusangkar atau sepanjang jalan menuju Istana Pagaruyuang. Kuah atau saus sate Batusangkar berwarna kuning kecokelatan. Warna cokelat berasal kacang tanah yang dihaluskan. Saus ini lebih pekat dan rasanya lebih pedas daripada sate lainnya.
5. Sate KMS Padang
Sate KMS atau Kami Saiyo merupakan sate dengan racikan khas kota, yaitu dengan saus berwarna cokelat dan kental. Aroma rempah sangat terasa pada saus atau kuahnya. Rasa sate dengan racikan kota ini lebih tajam tetapi tidak sepedas sate padeh.
Baca juga: 14 Makanan Internasional yang Diakui Terenak Sedunia – Banyak dari Indonesia!
Sate padang adalah bentuk kekayaan budaya dan kuliner Sumatra Barat. Keanekaragaman racikan bumbunya menunjukkan perjalanan sosial dan budaya masyarakat Sumatra Barat yang patut didokumentasikan dan dilestarikan.