Sederet Sanksi untuk Arema FC dari Komdis PSSI Imbas Tragedi Kanjuruhan

imbas tragedi kanjuruhan, PSSI beri sanksi Arema FC

Tragedi Kanjuruhan. ANTARA FOTO/Vicki Febrianto/Zk/pras.

Laga pertandingan Arema FC melawan Persebaya yang berlangsung pada Sabtu (1/10/2022) malam di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang, Jawa Timur, berakhir tragis. Ratusan nyawa melayang akibat kerusuhan yang terjadi pascapertandingan berakhir.

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang per Selasa (4/10/2022) pukul 10.00 WIB menyebut bahwa sedikitnya 131 orang dinyatakan meninggal dunia dampak dari kerusuhan tersebut. Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menjelaskan konologi tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: JNE Resmi Jadi Sponsor PSCS Cilacap untuk Majukan Sepakbola Indonesia

Menurut penjelasan Nico, kerusuhan terjadi setelah beberapa orang turun ke lapangan untuk mencari pemain dan official Arema FC untuk menanyakan mengapa tim kesayangannya itu kalah dari Persebaya 2-3. Sebab, Arema FC sendiri selama 23 tahun bertanding di kandang sendiri tidak pernah kalah.

Melihat ulah supporter yang turun ke lapangan, aparat kepolisian pun melakukan tindakan pencegahan dengan melontarkan gas air mata. Akibatnya, para penonton pun panik dan berusaha keluar. Sayang, tidak semua penonton berhasil keluar dengan selamat.

Banyak dari penonton yang kemudian sesak napas akibat kekurangan oksigen pada saat berdesak-desakan keluar. Bahkan ada pula yang sampai terinjak-injak oleh penonton lain yang ingin keluar stadion.

Imbas dari tragedi ini, Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Indonesia (Komdis PSSI) pun menjatuhkan sejumlah sanksi bagi Arema FC. Sanksi dikenakan kepada panitia pelaksana (Panpel), petugas keamanan, hingga klub Arema FC.

Lalu apa saja sanksi yang diberikan kepada Arema FC? Simak deretan sanksi yang dijatuhkan di bawah ini!

1. Ketua Panpel di-Blacklist di dunia sepak bola Indonesia seumur hidup

Seperti dikutip dari Antara, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris berupa larangan untuk beraktivitas di lingkungan sepak bola Indonesia seumur hidup. Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing menjelaskan, bahwa Abdul Haris seharusnya bertanggung jawab terhadap kelancaran jalannya pertandingan besar tersebut.

Panitia pelaksana, apalagi dia adalah ketua, harus jeli, cermat, dan dapat mengantisipasi semua kejadian yang mungkin terjadi. Dengan adanya tragedi Kanjuruhan ini, maka Haris dinilai gagal sebagai Ketua Panpel.

2. Sanksi serupa untuk petugas keamanan

Selain Ketua Panpel, petugas keamanan atau security officer Arema FC Suka Sutrisno juga mendapat sanksi yang sama. Menurut Erwin, Suko adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengatur keluar masuknya penonton, termasuk membuka dan menutup pintu stadion.

“Dia bertanggung jawab terhadap beberapa poin yang harus dilaksanakan tapi tidak terlaksana dengan baik. Ia tidak boleh beraktivitas di lingkungan sepak bola seumur hidup,” ujar Erwin di sela konferensi pers di Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022).

3. Arema FC dilarang menggelar pertandingan

Sanksi berikutnya untuk Arema FC adalah, klub kebanggan kota Malang tersebut dilarang menggelar pertandingan di kandangnya sendiri. Erwin menilai, Arema FC memiliki kesalahan dan kelalaian. Oleh karenanya, pihaknya memutuskan untuk melarang Arema FC mengikuti pertandingan sebagai tuan rumah.

Keputusan ini mengacu pada Pasal 69 ayat (1), (2), dan (3) Kode Disiplin PSSI Tahun 2018. “Arema FC dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah dan harus dilaksanakan di tempat yang jauh dari Malang,” ujarnya. Arema FC hanya boleh mengikuti pertandingan dengan jarak minimal 250 kilometer dari home base hingga akhir musim kompetisi 2022-2023.

4. Dikenakan dengan Rp250 juta

Sanksi Arema FC tidak berhenti sampai di situ saja. Klub sepakbola dengan julukan Singo Edan ini juga harus membayar denda sebanyak Rp250 juta. “Klub Arema FC dikenakan sanksi denda Rp 250 juta. Ketiga, pengulangan pelanggaran di atas akan mendapatkan hukuman lebih berat kepada klub dan badan pelaksananya,” tutup Erwin.

Baca Juga: JNE Jember Dukung Sepakbola Indonesia dengan Sponsori PERSID

Exit mobile version