JNEWS – Animo supporter Timnas Indonesia pada pertandingan melawan Timnas Jepang yang akan dihelat di Gelora Bung Karno (GBK), Jumat (15/11/2024) malam sangat tinggi di mana tiket untuk menyaksikan pertandingan sepakbola kualifikasi Piala Dunia tersebut telah ludes terjual semua. Namun tahukah kapan GBK yang megah ini mulai dibangun?
Stadion GBK Senayan, Jakarta merupakan bagian dari Kompleks Gelanggang Olahraga Bung Karno. Stadion ini umumnya digunakan sebagai arena pertandingan sepak bola nasional maupun internasional dengan kapasitas penonton sekitar 77 ribu orang.
Penamaan stadion diambil dari nama Presiden RI pertama, Soekarno, yang juga pencetus pembangunan stadion dan kompleks olahraga ini. Pada awalnya GBK dibangun untuk menjadi tempat penyelenggaraan Asian Games IV tahun 1962, hal itu karena Indonesia sebagai tuan rumahnya.
GBK sendiri mulai dibangun pada 8 Februari 1960 dengan melibatkan sekitar 40 insinyur teknik dari Indonesia, memimpin sekitar 12.000 pekerja sipil dan militer yang bekerja siang dan malam. Semuanya didampingi langsung oleh tenaga ahli dari Uni Soviet, Hongaria, Swiss, Jepang, Prancis dan Jerman.
Guna mendukung hal tersebut, Presiden Soekarno menerbitkan Keppres No. 113 tahun 1959 untuk membentuk Dewan Asian Games Indonesia (DAGI). Dewan ini bertugas menyiapkan persiapan perhelatan Asian Games 1962.
Pada 8 Februari 1960, pembangunan GBK pun dimulai dengan didanai oleh pinjaman lunak senilai US$ 12,5 juta atau sekitar Rp 15,062 miliar (kurs pada 1960 1 dollar = Rp 1.205). Pada waktu bersamaan, Uni Soviet juga mengirimkan insinyur dan teknisinya untuk merancang bentuk Stadion Utama GBK. Bahkan, Nikita Kruschev yang merupakan Perdana Menteri Uni Soviet kala itu datang langsung dalam pemancangan tiang pertama.
Pembangunan Gelora Bung Karno ini tentu tidak terjadi tanpa masalah. Pada Oktober 1961, percikan api berhasil membakar beberapa bagian bangunan yang sudah setengah jadi. Hal tersebut pun membuat geger karena gelaran Asian Games yang tinggal beberapa bulan lagi. Bahkan, dugaan sabotase pun sempat muncul setelah insiden tak terduga tersebut.
Akhirnya, pembangunan GBK kembali berjalan dan dapat diselesaikan tepat waktu. Satu bulan sebelum Asian Games 1962 dimulai, tepatnya 21 Juli 2961, Presiden Soekarno meresmikan Stadion Utama GBK.
Baca juga:Â 5 Kawasan Sport Center Terintegrasi dan Terkemuka di Asia
Pada awalnya, stadion ini memiliki kapasitas tempat duduk sekitar 110 ribu orang. Namun, kapasitas ini telah mengalami pengurangan karena renovasi dan perbaikan pada bagian tempat duduk. Pada 2006, kapasitas stadion adalah 88 ribu orang sebelum akhirnya kembali direnovasi untuk mengganti semua bangku penonton menggunakan bangku tunggal. Renovasi ini dilakukan untuk persiapan acara Asian Games 2018.
Dengan wajah barunya, kini Stadion GBK memiliki lima lantai nan megah di dalamnya. Lantai satu sampai tiga merupakan tribun atas. Stadion ini dikelilingi oleh jalan lingkar sepanjang 920 meter ring dalam dan 1.100 meter ring luar. Di bagian dalam stadion terdapat trek berbentuk elips seluas 1,75 hektar. Lapangan sepakbolanya sendiri berukuran 105×70 meter.
Stadion dengan wajah baru ini memiliki kapasitas 80.000 penonton dengan kualitas kursi lebih bagus. Jenisnya satu kursi (single seat) dan lipat (flip up) yang telah memenuhi standar aksesibilitas evakuasi. Stadion ini juga sudah mengikuti standar FIFA dalam aspek keamanan dan aspek lainnya. GBK juga diterangi lampu berkekuatan 3.500 lux yang tiga kali lebih terang dari sebelumnya tapi 50 persen lebih hemat karena menggunakan LED. *