Mengungkap Sejarah Taj Mahal: Keajaiban Cinta dari Dinasti Mughal

JNEWS – Sejarah Taj Mahal mencerminkan keindahan yang terukir dalam batu, sekaligus mengisahkan kisah cinta abadi dari era Dinasti Mughal. Monumen ini, yang terletak di Kota Agra, India, tidak hanya menarik perhatian karena kemegahan arsitekturnya tetapi juga karena cerita yang melatarinya.

Terpilih sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia yang baru, Taj Mahal terus menerus menginspirasi jutaan orang yang datang untuk mengagumi kemegahannya.

Dikutip dari laman New 7 Wonders of The World, pada tahun 2007, di Lisbon, Portugal, dilaksanakan voting yang menetapkan keajaiban-keajaiban dunia yang baru ini. Selain Taj Mahal, enam keajaiban lainnya juga termasuk Tembok Raksasa Cina, Patung Yesus Kristus di Brazil, Machu Picchu di Peru, Colosseum di Italia, Chichen Itza di Meksiko, dan Petra di Yordania.

Kesemuanya ini dipilih berdasarkan keunikan dan nilai historis yang luar biasa, dengan Taj Mahal menjadi simbol penghormatan terhadap cinta dan keindahan yang abadi.

Sejarah Taj Mahal

Sejarah Taj Mahal: Keajaiban Cinta dari Dinasti Mughal

Taj Mahal, yang terletak di tepi Sungai Yamuna di Agra, India, adalah monumen yang mengesankan yang menjadi simbol cinta yang tak terbatas. Sejarah Taj Mahal bermula ketika Mumtaz Mahal, istri Shah Jahan, meninggal pada tahun 1631 setelah melahirkan anak keempat belas. Kisahnyalah yang menjadi inti dari monumen megah ini.

Kematian Mumtaz Mahal meninggalkan kesedihan mendalam bagi Shah Jahan, kaisar yang berkuasa dari tahun 1628 hingga 1658. Sang Kaisar kemudian mengabadikan kenangan tentang istrinya dalam bentuk monumen yang sekarang dikenal luas sebagai Taj Mahal.

Pembangunan Taj Mahal membutuhkan waktu selama 22 tahun dengan tenaga kerja sekitar 20 ribu orang. Kompleks tersebut dirancang dengan dilengkapi taman dan kolam yang indah.

Arsitektur monumental ini dirancang oleh Ustad Ahmad Lahauri, arsitek kekaisaran yang terkenal pada masa itu. Bahan bangunan diangkut dari berbagai penjuru India dengan bantuan 1000 gajah yang memudahkan transportasi ke lokasi pembangunan.

Pembangunan dimulai pada tahun 1623 dan selesai secara keseluruhan pada tahun 1653. Biaya keseluruhan diperkirakan mencapai 32 juta rupee, setara dengan US$ 827 juta pada nilai tukar tahun 2015.

Namun, dalam sejarah Taj Mahal di akhir abad ke-19, sebagiannya pernah mengalami kerusakan. Pemberontakan India tahun 1857 menyebabkan tentara Inggris mengambil batu-batu berharga dan lapis lazuli dari dindingnya. Akhirnya, Lord Curzon, seorang gubernur muda dari Inggris, menginisiasi sebuah proyek restorasi besar yang rampung pada tahun 1908.

Selain itu, terdapat rencana ambisius dari Shah Jahan untuk membangun sebuah struktur serupa menggunakan marmer hitam. Namun, rencana tersebut tidak pernah terwujud karena dibatalkan oleh putranya.

Baca juga: Sejarah Tembok Berlin: Dari Pendirian hingga Runtuhnya

Arsitektur Taj Mahal yang Tak Ada Duanya

Dalam sejarah Taj Mahal, arsitekturnya merupakan gabungan dari gaya Mughal, Persia, Islam, dan India, yang terkenal karena simetri sempurna dan detail yang sangat rumit. Pintu gerbang utama, yang dikenal sebagai Darwaza, adalah salah satu fitur terpentingnya. Pintu ini menghadap ke Sungai Yamuna dan dihiasi dengan dekorasi yang menawan.

Di depan Taj Mahal ada taman yang disebut Taman Bagh. Taman ini memiliki jalan-jalan yang lurus dan membagi kompleks menjadi dua bagian yang seimbang. Bangunan utama di sini adalah mausoleum, yang tingginya 73 meter dan dikelilingi oleh empat menara kecil di tiap sudutnya.

Kubah besar di tengah adalah ciri khas Taj Mahal. Bangunan ini juga dipenuhi dengan ornamen marmer yang rumit. Marmer yang digunakan adalah Marmer Makrana, yang berasal dari Rajasthan. Marmer ini membuat bangunan terlihat berkilau dan mewah.

Di dalam mausoleum, ada ukiran bunga dan ayat-ayat suci Al-Quran. Ada juga batu-batu berharga seperti lapis lazuli dan zamrud yang menambah keindahan.

Taj Mahal sangatlah simetris. Setiap bagian bangunan dirancang untuk mencapai keseimbangan yang sempurna.

Taj Mahal juga terkenal karena permainan cahayanya. Bangunan ini bisa berubah warna dari keemasan ke perak tergantung cahaya matahari. Ini membuat Taj Mahal tampak berbeda pada waktu yang berbeda dalam sehari.

Tip Berwisata ke Taj Mahal

Dengan keindahan dan sejarah Taj Mahal yang kaya, tempat ini menarik jutaan pengunjung setiap tahun. Berikut beberapa tip agar kunjungan tempat ini menjadi pengalaman yang berkesan.

1. Kunjungan di Waktu yang Tepat

Untuk mendapatkan pemandangan yang paling memukau, disarankan mengunjungi Taj Mahal saat matahari terbit atau terbenam. Cahaya alami pada waktu-waktu ini memberikan tampilan yang sangat istimewa pada struktur marmer putihnya.

Perlu diingat, Taj Mahal tutup bagi pengunjung umum pada hari Jumat dan hanya dibuka untuk kegiatan ibadah bagi umat muslim.

2. Beli Tiket Online

Untuk menghindari antrean yang panjang, sebaiknya pembelian tiket dilakukan secara online. Ini akan menghemat waktu dan mempermudah proses masuk ke area Taj Mahal.

3. Memanfaatkan Jasa Pemandu Wisata

Pemandu wisata yang berpengalaman dapat memberikan informasi detail mengenai aspek asritektur dan sejarah Taj Mahal. Wawasan ini dapat meningkatkan apresiasi terhadap kunjungan.

4. Berpakaian Sopan dan Menjaga Kesucian Tempat

Memakai pakaian yang sopan adalah penting saat mengunjungi Taj Mahal karena tempat ini juga merupakan makam suci. Pengunjung disarankan untuk menutupi bahu dan lutut.

Selain itu, melindungi diri dari sinar matahari dengan menggunakan tabir surya dan topi sangat disarankan mengingat cuaca yang cenderung panas.

5. Menikmati Kuliner Lokal

Agra tidak hanya terkenal dengan Taj Mahal tapi juga dengan kuliner tradisionalnya. Cobalah hidangan lokal seperti petha, manisan yang terkenal, atau dalmoth, camilan asin yang nikmat.

6. Membeli Suvenir

Terdapat banyak toko di sekitar Taj Mahal yang menjual berbagai suvenir, termasuk replika miniatur Taj Mahal, perhiasan, dan kerajinan tangan. Cara ini cara terbaik untuk membawa pulang kenangan dari kunjungan.

7. Keamanan Barang Bawaan

Taj Mahal selalu ramai, sehingga penting untuk selalu menjaga barang bawaan. Selain itu, ada sejumlah aturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dibawa masuk. Misalnya, pengunjung tidak diperbolehkan membawa tripod, tas besar, atau makanan. Namun, kamera dan ponsel diizinkan.

8. Perhatikan Kendaraan dan Kondisi Lokasi

Kendaraan dilarang lewat dekat kompleks untuk mengurangi polusi, jadi pengunjung harus parkir sekitar 1 km dari pintu masuk dan berjalan kaki ke sana. Gunakan sepatu yang nyaman untuk berjalan kaki.

Selain itu, berhati-hatilah dengan monyet-monyet liar yang sering mengganggu pengunjung di sekitar area tersebut.

Baca juga: Hagia Sophia: Sejarah Panjang Gereja dan Masjid Terkenal di Istanbul

Sejarah Taj Mahal mengungkapkan lebih dari sekadar keindahan bangunannya. Di balik marmer putih dan ukiran yang rumit, ada cerita cinta yang mendalam dan pengorbanan besar.

Melalui artikel ini, pengunjung dapat mengerti bagaimana perasaan dan seni bisa bertahan lama, melampaui waktu. Setiap sudut Taj Mahal memiliki cerita yang mengajarkan kita tentang cinta dan kesetiaan yang kuat, menjadikannya tidak hanya bangunan, tetapi simbol cinta abadi.

Exit mobile version