JNEWS – Kecamatan Soreang menjadi ibukota dari Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sejak tahun 1987. Setelah menjadi pusat pemerintahan, kawasan Soreang tumbuh pesat sebagai pusat komersial baru yang dinamis di Kabupaten Bandung, terlebih lagi sejak aksesnya terbuka oleh beroperasinya Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja). Waktu tempuhnya ke pusat Kota Bandung, kini hanya sekitar 15 menit, dan kendaraan dari arah Jakarta maupun kota lain bisa langsung menuju ke Soreang berkat akses Tol Soroja.
Jauh sebelum tol Soroja beroperasi, Soreang sejak lama dikenal sebagai kawasan usaha konveksi rumahan dan dekat dengan kawasan industri di daerah sekitarnya seperti Banjaran dan Katapang.
“Keberadaan kawasan industri dan juga sentra konveksi rumahan membawa berkah tersendiri bagi JNE Soreang yang sudah eksis melayani masyarakat sejak Oktober 2012,” ungkap Branch Section Head JNE Soreang, Refian Fikri Firdaus, saat berbincang dengan JNEWS, Sabtu (10/5/2025).
“Alhamdulillah, banyaknya pabrik dan juga usaha konveksi rumahan berdampak signifikan terhadap peningkatan volume kiriman. Meski saat ini kirimannya masih didominasi kiriman melalui marketplace,” tambahnya.
Banyaknya pabrik dan usaha konveski rumahan, dituturkan Ksatria yang mulai bergabung di JNE tahun 2010 ini juga berimbas pada peningkatan kiriman kargo, dokumen dan sampel produk.
“Sektor lainnya yang selama ini menopang pertumbuhan JNE Soreang yakni dari pertanian dan perkebunan. Seperti kopi dan sayuran di wilayah Pangalengan dan Ciwidey. Adapun untuk korporasi, customer kita berasal dari wilayah yang banyak berdiri pabrik seperti wilayah Katapang, Banjaran dan Kutawaringin,” jelas Refian.
Baca juga: Kiriman JTR di Tangerang Makin Tinggi, JNE Siapkan Kiat Ini!
Begitu juga dari sektor UMKM, banyak pelaku UMKM yang belakangan mulai melek digital di mana sudah melakukan jualan via online.
“Sektor UMKM peluangnya masih sangat besar. Banyak pelaku usaha makanan olahan, kerajinan tangan, hingga produk fashion lokal yang sudah mulai berjualan secara online. Kami secara aktif terus mendampingi mereka lewat program JNE Loyalty Card (JLC) dan pelatihan UMKM agar mereka bisa menjangkau pasar yang lebih luas lagi dengan memakai jasa JNE untuk pengirimannya,” terang Refian.
Sementara terkait jenis kiriman, JNE saat ini banyak didominasi oleh kiriman outbound (kiriman keluar), dengan jenis paket berupa fesyen dan paket-paket lainnya.
“Dengan kerja keras seluruh tim untuk memberikan pelayanan terbaik dan memaksimalkan semua potensi yang ada, JNE Soreang optimis ke depannya akan terus bertumbuh. Saat ini JNE Soreang sudah mempekerjakan 178 karyawan dan didukung oleh 20 agen dan 4 Kantor Perwakilan (KP),” pungkas Refian yang hobi bermain sepak bola. *