Gallup, sebuah perusahaan konsultan terkenal dari Amerika Serikat, mengeluarkan Gallup Global Emotions 2022 Report. Gallup sudah melakukan survei seperti ini selama 16 tahun. Dalam laporan tersebut, Indonesia dinobatkan sebagai negara paling positif kedua di dunia setelah Panama. Nah, pertanyaannya, apakah kamu sudah selalu positif setiap hari sehingga merupakan bagian dari masyarakat Indonesia yang positif tersebut?
Indonesia Negara Nomor 2 Paling Positif di Dunia
Peringkat dalam Gallup Global Emotions 2022 Report tersebut merupakan hasil dari wawancara terhadap hampir 127.000 responden dewasa di 122 negara sekitar tahun 2021 hingga awal tahun 2022. Ada 4 tabel yang disajikan dengan 2 kategori utama, yaitu positive experience index dan negative experience index.
Dalam tabel di atas terlihat bahwa hanya sedikit negara maju yang masuk dalam kategori negara paling positif karena survei tersebut tidak menggunakan GDP (Gross Domestic Product) atau Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai indikator. Gallup mengumpulkan data yang intangible, yaitu perasaan dan emosi, yang tidak pernah tercantum dalam GDP.
Baca juga: Hidup Bahagia Itu Nggak Sulit, Intip 5 Langkah Wujudkannya
Faktor Pendukung Sikap Positif Indonesia
Dalam artikel lain di laman yang sama, Gallup menyebutkan bahwa sikap selalu positif Indonesia tercermin dalam tingginya optimisme masyarakat terhadap tahun yang lebih baik di masa mendatang. Meski survei dilakukan pada saat pandemi belum benar-benar berakhir, namun itu tak mengurangi optimisme masyakarat bahwa keadaan akan kembali seperti semula dan bahkan lebih baik lagi.
Di akhir tahun 2021, Gallup International Association HOPE INDEX mencatat 5 negara paling optimis di dunia yaitu: Indonesia, Albania, Azerbaijan, Nigeria, serta Meksiko dan Vietnam yang memiliki skor sama.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang selalu positif dan tahan banting menghadapi kesulitan, terutama ketika terjadi pandemi. Masyarakat berusaha sebaik mungkin untuk tetap produktif, baik dari rumah maupun harus menantang bahaya penularan di luar rumah.
Di sisi lain, masyakarat Indonesia gemar bersosialiasi di tempat kerja, sekitar rumah maupun secara daring. Sebagian besar masyarakat tidak perlu berusaha terlalu keras untuk diterima di lingkungan sosial. Kehidupan bertetangga lebih hangat karena saling mengenal. Ini berbeda dengan masyarakat negara maju yang sangat kompetitif dan individualis.
Pendapatan masyarakat Indonesia mungkin kalah jauh dari negara maju, tapi masyarakat Indonesia bisa tertawa lebih banyak, beramah tamah dan istirahat yang cukup. Tentu saja itu tidak terjadi pada semua orang.
Cara untuk Selalu Positif Setiap Hari
Cara untuk selalu positif setiap hari bisa diadopsi dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh Gallup dalam kategori positive experience index. Skor yang dikumpulkan dari pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat berhubungan dengan persepsi orang terhadap standar hidup, kemerdekaan pribadi dan keberadaannya di jejaring sosial.
1. Apakah kamu merasa cukup istirahat kemarin?
Jika jawabnya tidak, maka waktu istirahat harus diatur ulang. Fenomena yang banyak terjadi di negara maju adalah warganya sangat ambisius mengejar karier, prestasi atau harta sehingga waktu istirahat sangat singkat. Kurangnya waktu istirahat juga merupakan cerminan rasa cemas yang tinggi terhadap hari esok.
Kemampuan memotong kegiatan-kegiatan yang padat untuk mendapat istirahat yang cukup hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang selalu positif. Mereka tidak khawatir ditinggalkan oleh lingkaran pergaulan sosialnya atau tertutup rezekinya. Jika belum mampu melakukannya, perlu latihan bertahap dengan menghilangkan aktivitas yang tidak bermanfaat lebih dulu.
Baca juga: 11 Aroma Minyak Esensial untuk Redakan Stres
2. Apakah kamu diperlakukan dengan hormat sepanjang hari kemarin?
Jika jawabnya tidak, maka perlu memperbaiki sikap dan tutur kata karena perlakuan hormat dari orang lain itu merupakan balasan. Sikap-sikap selalu positif seperti santun, hangat dan senang membantu akan memunculkan rasa hormat dari orang lain.
Jika sudah bersikap baik tapi tetap diperlakukan tidak hormat, maka harus memiliki keberanian untuk menegur atau meninggalkan lingkungan tersebut. Menghentikan interaksi dengan lingkungan yang tidak sehat akan membantu menjaga pikiran tetap positif.
3. Apakah kamu banyak tersenyum dan tertawa kemarin?
Jika jawabnya tidak, maka harus diteliti apa yang membuat tidak bisa tersenyum. Apakah perasaan sedih, iri, marah, cemas atau takut? Menghilangkan perasaan-perasaan tersebut sampai bisa mengembalikan senyum dan tawa akan membawa pikiran dan perasaan yang selalu positif.
4. Apakah kamu belajar atau melakukan sesuatu yang menarik kemarin?
Jika jawabnya tidak, maka harus mencari kegiatan yang menarik agar hidup lebih semarak. Keengganan untuk belajar merupakan cerminan dari pikiran yang pesimis terhadap sesuatu yang bisa menambah kemampuan diri. Kegiatan yang menarik akan memunculkan perasaan bahagia dan bersemangat.
5. Apakah kamu mengalami perasaan-perasaan tersebut di sebagian besar harimu kemarin? Apakah kamu menikmatinya?
Ini untuk mereview pertanyaan nomor 1 sampai 4. Jika banyak jawaban tidak, sebaiknya ada perubahan besar dalam hidup. Jika banyak jawaban iya dan menikmatinya, maka hidup sudah berada di jalan yang selalu positif.
Baca juga: Liburan Anti Resesi: Ekonomi Berputar, Bantu UMKM dan Pengusaha Kecil Bertahan
Jika diamati, pertanyaan-pertanyaan di atas sederhana tapi mendalam karena merupakan kebutuhan dasar untuk hidup selalu positif setiap hari. Hidup yang selalu positif akan membuat masyarakat mampu bertahan dalam kesulitan.