Selama Pandemi, Program Tol Laut Tekan Biaya Logistik Hingga 11 Persen

program tol laut

Berbagai macam upaya dalam menekan biaya logistik di Tanah Air dilakukan oleh pemerintah. Salah satu upaya yang diklaim berhasil adalah dengan program tol laut. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun mengklaim bahwa selama masa pandemi ini program tol laut telah menekan biaya logistik jadi lebih murah.

Mengacu dari data Badan Perencanaan dan Penanggulangan Nasional (Bappensa), Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Antoni Arif Priadi menyebut bahwa tol laut telah menurunkan biaya logistik end-to-end sebesar 11,6 persen di wilayah barat dan 3,5 persen di wilayah timur Indonesia.

“Kita lihat di masa pandemi ini, dari data yang kita peroleh dengan FGD Bappenas soal evaluasi tol laut. Untuk tol laut berkontribusi terhadap perubahan biaya logistik, kurang lebih terjadi penurunan end to end itu 11,6 persen di barat dan di timur turun 3,5 persen,” ujar Antoni di sebuah diskusi virtual beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Nah Lho! Dua Truk ODOL Bandel Dipotong di Sumatera Selatan

Antoni pun mengatakan, jika program tol laut ini pun masih terus berjalan meski saat ini wabah pandemi. Saat ini sudah ada 26 trayek secara nasional dengan jumlah kapal sebanyak 26 armada. Tol laut ini pun, lanjut Antoni, telah menjangkau 70 kabupaten/kota dan 20 provinsi di seluruh Indonesia.

Selain menjelaskan program tol laut, Antoni juga menjelaskan perihal mobilitas penumpang di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T), dimana pihaknya telah menyediakan kapal perintis. Total saat ini sudah ada ratusan trayek kapal perintis yang disiapkan.

“Sampai saat ini sudah ada 100 trayek kapal perintis dengan jumlah armada sebanyak 116 kapal yang beroperasi di 466 pelabuhan singgah. Kapal perintis ini pun telah sukses menghubungkan 171 kabupaten/kota di 28 provinsi,” ujar Antoni.

Berkaitan dengan daerah 3T, Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo secara tegas mengatakan, meski pandemi melanda pihaknya tetap akan berupaya untuk mengoperasikan seluruh layanan kapal perintis di daerah 3T.

“Kami punya program tol laut, kapal perintis, kapal ternak. Itu terus kita jalankan, kita paksa supaya tetap terus berjalan baik. Kami tetap berjalan di seluruh Indonesia, jalur-jalurnya manapun kita lakukan penugasan dan tetap berjalan,” kata Agus.

Baca Juga: Mendag Agus Minta PSBB Jakarta Tidak Halangi Jalur Distribusi

Anggaran Tol Laut Nyaris Dipotong

Meski berhasil menekan biaya logistik, anggaran program tol laut ini pun sebenarnya nyaris dipotong selama masa pandemi. Namun, pada akhirnya keputusan tersebut tidak jadi terlaksana. Anggara tol laut saat ini disebut tetap Rp400 miliar.

“Ada pengurangan anggaran tol laut awalnya karena pandemi, tapi sudah dikembalikan. Anggaran tetap, kurang lebih Rp 400 miliar untuk 26 rute,” ujar Antoni.

Pun demikian, diakui Antoni bahwa penyerapan anggaran untuk pengoperasian tol laut saat ini masih kurang dari 50 persen. Pihak Kemenhub nantinya akan mengadakan evaluasi agar anggaran terserap dengan baik.

Antoni menyebut saat ini penyerapan tol laut masih sesuai rencana, yakni di angka 40 persen dan sudah melayani wilayah 3T. Kendati demikian, saat ini ada sejumlah kendala yang dihadapi dalam pengoperasian tol laut. Salah satunya terkait keterbatasan armada untuk melayani rute-rute tol laut.

Baca Juga: Modernisasi Pelabuhan Benteng Selayar Perdana Diluncurkan Pelindo IV

Exit mobile version