Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir dengan persediaan barang kebutuhan pokok atau bapok selama masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Malahan, selain stok aman, harga bahan pokok mengalmi penurunan dibanding bulan lalu.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Oke Nurwan menyatakan harga komoditas bapok terpantau stabil dibanding sebulan lalu. Tak hanya itu, stok sejumlah barang kebutuhan pokok juga terpantau aman hingga 2—3 bulan ke depan dengan harga stabil dengan rincian, gula sekitar 445 ribu ton, minyak goreng 629 ribu ton, dan kedelai 610 ribu ton.
“Stok bapok aman hingga 2—3 bulan ke depan. Kecukupan stok bapok juga terlihat dari tingkat stabilitas harga di masyarakat. Berdasarkan pantauan Kemendag dan pemerintah daerah seluruh Indonesia harga komoditas bapok terpantau stabil dibandingkan sebulan lalu. Pantauan dilakukan pada 216 pasar rakyat di 90 kabupaten/kota,” ujarnya mengutip dari siaran pers.
Baca Juga: PPKM Darurat, Kemendag Pastikan Bapok Aman
Berdasarkan pantauan, harga beras medium rata-rata nasional tercatat Rp10.500/kg, gula pasir (Rp13.000/kg), dan tepung terigu (Rp10.200/Kg).
Bahkan seperti yang sudah disampaikan di atas, beberapa komoditas bapok bahkan mengalami penurunan harga, seperti beras premium turun 0,81 persen menjadi Rp12.300/kg, minyak goreng curah turun 0,75 persen menjadi Rp13.200/liter, daging sapi turun 0,08 persen menjadi Rp126.000/kg, daging ayam ras turun 0,83 persen menjadi Rp35.700/kg, telur ayam ras turun 1,90 persen menjadi Rp25.800/kg, bawang merah turun 1,95 persen menjadi Rp31.300/kg, dan bawang putih turun 1,03 persen menjadi Rp28.700/kg.
“Kenaikan harga hanya terjadi pada komoditas cabe merah keriting yang naik 9,06 persen menjadi Rp33.700/kg dan cabe rawit merah yang naik 29,45 persen menjadi Rp67.700/kg. Kenaikan disinyalir disebabkan gangguan pasokan akibat cuaca ekstrem di beberapa sentra produksi dalam tiga minggu terakhir,” ungkap Oke.
Menurut Oke, kondisi harga stabil juga ditunjukkan dengan tingkat inflasi nasional yang mengalami deflasi pada Juni sebesar 0,16 persen (MoM). Komoditas bapok yang turut menyumbang deflasi yaitu cabe merah (0,09 persen), cabe rawit (0,04 persen), bawang merah (0,02 persen), daging ayam ras dan daging sapi masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas bapok yang menyumbang inflasi yaitu minyak goreng (0,01 persen) dan telur ayam ras (0,02 persen).
Baca Juga: Bansos Siap Dicairkan saat PPKM Darurat, Cek Penerimanya
“Saat ini ketersediaan bapok cukup tersedia, baik yang ada di gudang-gudang produsen, importir, distributor, ritel modern, maupun BUMN. Dalam menghadapi masa PPKM Darurat ini, Kemendag mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir karena harga bapok saat ini stabil terkendali dan terjangkau,” ujar Oke.
Oke menambahkan, kecukupan stok selama masa PPKM Darurat perlu didukung kelancaran pasokan ke masyarakat. Kemendag selalu memprioritaskan kelancaran pasokan, baik dari sisi distribusi maupun pengawasan aksi spekulasi. Bersama pemerintah daerah, Kemendag memastikan operasional ritel modern dan pasar rakyat yang menjual bapok tetap berjalan untuk melayani masyarakat, meskipun secara terbatas dengan tetap mematuhi prosedur kesehatan dalam kegiatan operasionalnya.
Kemendag juga mengawal pergerakan angkutan barang, khususnya bapok tetap berjalan tanpa hambatan dengan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Polri, baik di dalam wilayah yang menerapkan PPKM Darurat maupun akses ke wilayah lainnya. Hal ini mengingat wilayah Jawa merupakan penyangga utama pasokan bapok secara nasional.
Kemendag juga terus mengomunikasikan kecukupan stok dan kesiapan pemerintah dalam mengamankan kelancaran bapok ke masyarakat untuk menjaga psikologis masyarakat tetap kondusif dalam masa penerapan PPKM Darurat.
Baca Juga: PPKM Darurat Diberlakukan, UMKM Banting Stir
“Beberapa langkah telah diupayakan antara lain dengan memastikan akses masyarakat dalam membeli bapok di pasar rakyat dan ritel modern tetap terjamin meskipun secara terbatas sesuai dengan prosedur kesehatan yang telah ditentukan. Diharapkan peran masyarakat dalam menjaga situasi tetap kondusif agar kita dapat menjalankan kebijakan PPKM Darurat secara optimal,” tutupnya.