Senayan Park: Transformasi dan Evolusi Sebuah Ikon Jakarta

Hiruk pikuk ibu kota DKI Jakarta kini banyak diimbangi dengan taman-taman indah sebagai tempat bersantai warga. Kehadiran taman di tengah kota menjadi pelipur lara cuaca panas Jakarta. Salah satu yang populer dan menjadi ikon taman dari masa ke masa yaitu Senayan Park.

Sebelum disebut dengan sebutan Senayan Park atau Spark, area itu lebih dikenal warga lokal sebagai kawasan Taman Ria Remaja Senayan. Popularitasnya bahkan ditunjukkan dalam bait lagu Rhoma Irama bertajuk ‘Terajana’.

Pada tahun 1970-an, Taman Ria merupakan rekreasi yang ditujukan sebagai upaya mengatasi kenakalan remaja kala itu. Seiring waktu, taman yang posisinya bersebelahan dengan komplek DPR/MPR itu pun menjadi taman rekreasi masyarakat.

Kini, Senayan Park merupakan pusat perbelanjaan dengan konsep lifestyle mall yang dikelola Lippo Malls Indonesia. Tak hanya menawarkan pengalaman berbelanja, Spark juga menghadirkan aktivitas luar ruangan yang menarik seperti live music, bazaar, hingga pemandangan di tepi danau.

Untuk menggali sejarah dan perkembangan Senayan Park dari masa ke masa, simak penjelasan berikut ini yang akan mengulas lengkap bagaimana area transformasi Taman Ria menjadi Spark dan berevolusi menjadi ikon di Jakarta.

Sejarah Senayan Park

Senayan Park, yang dulunya merupakan Taman Ria Senayan berlokasi di Kelurahan Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Area rekreasi itu tepat berada di seberang Stadion Gelora Bung Karno.

Taman Ria Remaja

Mulanya, Taman Ria Senayan diperkenalkan dengan sebutan Taman Ria Remaja yang dikembangkan oleh Rukun Ibu Ampera Pembangunan (RIA Pembangunan) pada tahun 1970. Kala itu, diresmikan langsung oleh Ibu Tien Soeharto.

Pada waktu itu, Ibu Tien Soeharto merasa prihatin melihat perilaku kenakalan remaja yang sangat mengkhawatirkan. Sebagai langkah untuk mengatasi masalah tersebut, didirikanlah suatu tempat yang bertujuan untuk mengalihkan perhatian remaja ke kegiatan-kegiatan positif.

Setelah diresmikan oleh Tien Soeharto, Taman Ria menjadi destinasi rekreasi pertama di Jakarta, bahkan sebelum keberadaan Dufan di Ancol Jakarta Utara. Di taman itu, terdapat sarana rekreasi seperti kereta mini, cawan sukaria, komidi ria, bus mini, dan lainnya.

Meskipun disebut untuk remaja, berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga dewasa dapat memanfaatkan fasilitas tersebut. Terdapat area pemancingan dan panggung terapung yang sering dipergunakan untuk menyelenggarakan pertunjukan musik, seperti band, orkes dangdut, atau tarian pada setiap hari libur.

Taman ini juga menjadi tempat berpentas kelompok sandiwara Srimulat selama beberapa tahun. Untuk kegiatan rekreasi air, terdapat sebuah kolam buatan seluas 5,5 hektare. Di dalam kolam, pengunjung dapat menikmati rekreasi air menggunakan perahu motor, sepeda air, dan sepeda air berbentuk angsa.

Baca juga: Kuliner Khas Petak Sembilan: Eksplorasi Rasa di Jantung Jakarta

Taman Ria Senayan

Selanjutnya, Taman Ria Remaja mengalami perubahan pada 1972, menjadi Taman Ria Senayan (TRS) yang dikelola oleh Jaya Group. Pada masa itu, area ini semakin menjadi sentra lokasi hiburan Jakarta, terlebih pada malam Minggu.

Pada tahun 1994, RTS berpindah ke tangan Yayasan Karya Bhakti Ria Pembangunan dan PT Ariobimo Laguna Perkasa. Di bawah pengembang itu, pada tahun 1997, Taman Ria direnovasi khususnya pada lahan seluas 11 hektare yang terdiri dari luas bangunan 21.000 meter persegi dan danau 6 hektare. Namanya semakin mentereng, dikenal sebagai tempat gaul bagi anak remaja dan kelompok muda Jakarta.

Pada era 1990-an, Taman Ria menjadi salah satu destinasi wisata yang strategis di pusat Kota Jakarta, menawarkan berbagai wahana menarik. Beberapa di antaranya adalah Kincir Ria, sebuah roda besar yang berputar, memberikan pengunjung kesempatan melihat keindahan ibu kota dengan lampu-lampu berkelap-kelip di malam hari. Selain itu, taman ini juga menawarkan wahana menegangkan seperti roller coaster.

Taman Ria Senayan mulai ditinggalkan tahun 2008, menyebabkan tempat tersebut kehilangan popularitas dan terbengkalai. Meskipun demikian, lokasinya tetap sangat strategis dan memiliki banyak nilai sejarah yang penting bagi Kota Jakarta.

Oleh karena itu, pihak pengembang setuju untuk merestorasi kawasan ini dengan semangat yang sama. Proyek ini mencakup pembangunan dengan arsitektur ramah lingkungan untuk melestarikan ekosistem, menjaga kondisi tapak yang sudah ada, dan meningkatkan keseimbangan antara fungsi sosial dan ekonomi.

Senayan Park Kini

Senayan Park
Senayan Park rooftop. Sumber: senayanpark.com

Revitalisasi Taman Ria Senayan lantas dilakukan melalui proyek mewah yang dikenal sebagai Senayan Park. Proyek ini didesain dengan konsep yang mirip dan diusahakan sebagai pusat hiburan, destinasi belanja, dan tempat rekreasi.

Senayan Park kini merupakan pusat perbelanjaan dengan konsep lifestyle mall. Di sini terdapat area outdoor, yang meliputi danau, taman kota dan area promenade yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan. Bagian danau menjadi daya tarik tersendiri, karena sudah menjadi destinasi pengunjung untuk menikmati matahari terbenam di tengah kota.

Dikutip dari situs resmi Senayan Park, kini ada 70% tenant F&B, 20% tenant hiburan, dan 10% lainnya di mal ini. Senayan Park banyak dikunjungi oleh milenial, terutama yang sudah berkeluarga.

Senayan Park. Sumber: IG @love_jkt

Senayan Park tak hanya menjadi tempat untuk belanja, tetapi juga sebagai pusat hiburan. Di sini ada Dome yang merupakan ruang serbaguna dengan konsep semi outdoor. Juga ada Pulau Satu yang merupakan area serbaguna di luar ruangan, dan Promenade yang merupakan area luar ruangan yang dapat digunakan untuk fasilitas seperti olahraga dan komunitas. Tak heran, ada banyak aktivitas komunitas diselenggarakan di sini.

Wahana terbaru yang sangat menarik perhatian adalah Skywalk Rooftop, sebuah area yang dapat dimanfaatkan untuk melihat keindahan Kota Jakarta dari ketinggian. Mau menunggu matahari terbenam di sini, juga bisa banget.

Baca juga: 10 Tempat Wisata di Jakarta dan Sekitarnya yang Cocok untuk Fotografi Urban

Itulah sejarah dan transformasi Taman Ria Remaja hingga menjadi Senayan Park saat ini. Menarik ya? Kamu sudah pernah mengunjunginya?

Exit mobile version