Pembangunan Mega Hub yang dilengkapi fasilitas mesin sortir otomatis conveyor belt canggih dengan kapasitas menangani kiriman hingga 1 juta perhari menjadi tonggak sejarah baru JNE. Ke depan, rencana besar telah disusun perusahaan untuk bisa juga membangun Mega Hub di kantor-kantor cabang.
Hal tersebut terungkap dalam talkshow mengenai Mega Hub bertajuk ‘Vision to Reality’ yang digelar secara virtual melalui aplikasi Zoom dan Facebook JNE ARJUNA, Kamis (3/9/2020). Dalm talkshow ini menghadirkan nara sumber Presiden Direktur JNE M. Feriadi, Vice President of HC JNE David Rasul, Business Transformation Division Head JNE Anita Nurlaela dan Dody W. Putro selaku project manager pembangunan gedung Mega Hub.
Baca Juga : Sepotong Tumpeng Atas Dimulainya Topping Off Mega Hub JNE
Pembangunan Mega Hub menurut M. Feriadi dilatarbelakangi oleh pertumbuhan bisnis JNE yang terus berkembang pesat, sehingga diperlukan dukungan insfrastruktur yang lebih memadai. “JNE ingin menghadirkan satu standar baru, sehingga ke depan Mega Hub tidak hanya ada di JNE Pusat, tetapi di kota-kota lainnya yang pertumbuhannya terus tinggi,” ujarnya. “Sebentar lagi pembangunan fisik gedung sudah selesai, dan ini menjadi tonggak sejarah baru bagi perjalanan JNE yang tahun ini memasuki 30 tahun,” tambahnya.
Terkait kondisi perusahaan di masa pendemi Covid-19, Feriadi merasa bersyukur JNE masih terus memberikan pelayanan terbaiknya dan tetap berada di hati masyarakat Indonesia. Menurutnya, para rider atau kurir adalah pahlawan yang terus bekerja keras di tengah pandemi. “Tetap semangat, sehingga JNE akan tetap berada di hati masyarakat dan bagi teman-teman rider di lapangan akan menjadi ladang amal ibadah,” terangnya.
Baca Juga : Ini Fakta Tentang Mega Hub JNE di Tangerang
Sementara David Rasul menyatakan, Mega Hub dari sisi Human Capital akan membawa budaya dan perubahan baru yang tidak bisa dihindari. Mega Hub merupakan langkah-langkah strategis JNE untuk mengantisipasi perubahan yang datang tidak terduga atau yang sudah diprediksi sebelumnya. “Mega Hub akan menyentuh semua lini yang ada. Dan tentunya nanti akan ada SDM yang dipilih secara spesifik untuk menangani Mega Hub, namun secara keseluruhan semua lini akan terlibat. Mega Hub menjadikan kinerja semakin produktif dan menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan,” ujar David.
Sedangkan Anita Nurlaela menggaris bawahi, bahwa Mega Hub akan mempunyai bentuk fisik yang terdiri dari 2 mesin sortir otomatis conveyor belt dengan 540 destinasi yang bisa diproses secara bersamaan. Sehingga, dalam 1 jam mampu memproses 48 ribu paket kiriman. “Artinya dalam sehari bisa diproses 1 juta shipment dan dalam 1 bulan sekitar 30 juta kiriman,” tandasnya.
Terkait pembangunan fisik gedung Mega Hub menurut Dody W. Putro, hingga kini sudah mencapai 84 persen. “Untuk warehouse buat menaruh mesin sudah 100 persen selesai, dan sekarang yang tengah dikerjakan bagian office serta insfrastruktur lainnya,” jelas Dodi.*
Baca Juga : Topping Off Mega Hub JNE