Seuntai Kenangan di Perkampungan Nelayan Kurau, Bangka Belitung

perahu-perahu nelayan kurau, bangka belitung

Perkampungan nelayan di Desa Kurau, Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Belitung.

JNEWS – Beberapa waktu lalu, tepatnya Minggu (6/10/2024), Komisaris Utama JNE, Hj. Nuraini Soeprapto meresmikan Masjid Nuraini, di Kampung Kurau Barat, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung.

Kurau adalah kampung halaman Hj. Nuraini Soeprapto. Ia menghabiskan masa kecil hingga remajanya di Kurau sebelum merantau ke Jakarta dan akhirnya turut mendampingi sang suami, (alm) H. Soeprapto Soeparno yang mendirikan TIKI dan JNE.

Berikut potret salah satu sudut perkampungan Kurau yang pernah JNEWS kunjungi.

Pagi menjelang siang. Setelah menempuh perjalanan sekitar 25 menit dari pusat Kota Pangkal Pinang, kami pun tiba di daerah Kurau. Mata kami tertuju pada deret perkampungan nelayan pesisir wilayah yang masuk di Kabupaten Bangka Tengah tersebut.

Deru mesin perahu nelayan memecah keheningan perkampungan nelayan.  Terik begitu menyengat. Bagi kaum pria yang bermukim di perkampungan nelayan tersebut tersebut, siang hari adalah waktu menghilangkan keletihan setelah semalaman bergelut dengan ombak di tengah laut, sebagai nelayan pencari ikan. Sementara para wanitanya, nampak melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga dan sebagian lagi bergerombol membuat kerajinan tangan.

Baca juga: Pendiri Tiki dan JNE Resmikan Masjid Nur’aini di Kurau Barat, Bangka Belitung

Sudah sejak lama, masyarakat di sini mendapat bantuan sebuah rumah yakni ‘Rumah Inspirasi’ dari JNE. Tepatnya pada tahun 2012 silam yang kala itu diresmikan oleh Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto. Di rumah inspirasi, para perempuan kala itu diajarkan membuat aneka kerajinan memanfaatkan limbah plastik rumah tangga dan kain perca menjadi berbagai macam produk berguna dan bernilai ekonomis, seperti aneka macam souvenir, tas dan lain sebagainya. Harapannya, kerajinan tangan tersebut bisa dijual dan memberi nilai tambah ekonomi masyarakat setempat khususnya kaum perempuan.

Masyarakat Bangka biasa menyebut Kurau sebagai kampung nelayan di Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung. Kurau sendiri terbagi dalam dua wilayah, yakni Kurau Barat dan Kurau Timur dengan batas kampung hanya sebuah jembatan.

Melintas jembatan itu, saat mata kita menoleh ke kedua sisinya, sederet perkampungan nelayan tradisional membentang dari laut hingga beberapa kilometer ke darat. Rumah-rumah sederhana terbuat dari kayu berdiri kokoh tertancap dalam dasar bibir pantai ataupun muara sungai, berderet sesak dengan aroma amis yang menyengat khas perkampungan nelayan pada umumnya. * (bersambung)

Exit mobile version