Pembelajaran hybrid merupakan kombinasi pembelajaran online dan tatap muka langsung. Model pendidikan ini adalah adaptasi pembelajaran di masa new normal.
Membaca kondisi tersebut, Microsoft Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyelenggarakan “Pelatihan Keterampilan Digital Abad 21” yang diikuti sekitar 25 ribu guru. Jumlah tersebut merupakan perwakilan pendidik dari 34 provinsi di Indonesia dan Sekolah Indonesia Luar Negeri. Pelatihan akan berlangsung secara virtual pada 14 – 17 Juni 2021.
Situasi pandemi mendorong dunia pendidikan untuk cepat beradaptasi dengan perkembangan teknlogi. Karena itu sinergi dari berbagai pihak diperlukan untuk meningkatkan keterampilan digital pelaku pendidikan. Pelatihan keterampilan digital yang diselenggarakan gratis ini merupakan inisiatif Microsoft untuk membantu guru-guru di Indonesia siap masuk era pembelajaran hybrid.
BACA JUGA : Harapan Kominfo Terhadap Peluncuran 5G Pertama di Indonesia
“Pelatihan ini menjadi penting karena guru adalah penggerak transformasi digital utama bagi dunia pendidikan. Selama seluruh pelaku pendidikan memiliki pola pikir untuk terus belajar dan berkembang, saya optimis transformasi digital pendidikan demi Indonesia merdeka belajar dapat kita realisasikan bersama,” jelas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud-Ristek Iwan Syahril.
Pelatihan digital ini terbagi dua kelas, yaitu kelas dasar yang terbuka untuk semua guru. Dan kelas menengah diperuntukan bagi pengajar yang telah lulus dari kelas dasar.
Kelas dasar berfokus pada pelatihan keterampilan teknologi dasar seperti penggunaan fitur-fitur umum Outlook, Microsoft Teams, dan Class Notebook. Sementara kelas menengah memiliki fokus pada transformasi pengalaman belajar di dalam kelas digital. Serta otomatisasi pekerjaan dalam dunia pendidikan, seperti dengan menggunakan Microsoft Planner, Minecraft, dan Power Automate.
Yandri Soeyono, guru yang tergabung dalam Microsoft Innovator Educator Expert (MIEE) menganggap untuk meningkatkan kapasitas pengajar, perlu untuk memaksimalkan teknologi. Inisiator “Maluku Belajar” ini juga melihat teknologi bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
BACA JUGA : Selain Transformasi Digital, Modernisasi Bisnis Juga Perlu
Pengalaman serupa juga dirasakan Komariyanto, guru SMKN 7 Semarang yang juga anggota MIEE. “Teknologi telah melahirkan inklusivitas dan inovasi dalam dunia pendidikan. Sebab, adanya metode belajar daring memungkinkan lebih banyak pihak seperti orang tua dan alumni, untuk bergabung di ruang kelas digital,” kata Komariyanto.
Komitmen Microsoft terhadap pelatihan keterampilan di Indonesia
Akselerasi transformasi digital di dunia pendidikan menjadi hal krusial di tengah perkembangan saat ini. Pelatihan Keterampilan Digital Abad 21 pun menegaskan komitmen Microsoft untuk memodernisasi pendidikan, serta menambah pelatihan bagi 3 juta orang Indonesia. Sekaligus memberdayakan lebih dari 24 juta orang Indonesia hingga akhir tahun 2021.
“Kami senang melihat tingginya antusiasme para guru di Indonesia terhadap pelatihan ini. Kami berharap materi yang diberikan dapat membantu guru untuk mengembangkan efektivitas dan kreativitas mereka di kelas digital. Dengan demikian, siswa di Indonesia pun dapat terus belajar secara produktif,” ujar Education Lead Microsoft Indonesia Benny Kusuma.
BACA JUGA : Agar Berdaya Saing Global, Menkop UKM Dorong 500.000 Eksportir Baru