JNEWS – JNE Cabang Maumere banyak mengirimkan hasil kerajinan yang diproduksi oleh para pelaku UMKM lokal ke luar daerah. Selain itu, JNE juga kian gencar untuk membidik sektor perikanan, pertanian dan juga hasil alam.
Lagu berjudul ‘Gemu Fa Mi Re’ atau Goyang Maumere sempat viral dan populer di masyarakat. Lagu yang memiliki syair plus irama musik yang riang itu begitu enak didengar telinga. Di balik kepopulerannya yang melambungkan nama Maumere, sang pencipta lagunya yakni Frans Cornelis Dian Bunda (akrab disebut Nyong Franco) berasal dari Maumere.
Maumere sendiri merupakan ibukota dari Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Kota yang dikenal dengan julukan ‘Kota Moke’ ini merupakan kota kedua terbesar di NTT setelah Kota Kupang. Kota ini juga memiliki bandar udara terbesar di pulau Flores, yaitu Bandar Udara Frans Seda.
Dengan demikian, Maumere menjadi pintu gerbang wilayah timur dari Pulau Flores. Selain itu, di Kota Maumere terdapat ‘Patung Maria Bunda Segala Bangsa’ setinggi 28 meter yang didedikasikan untuk Bunda Maria di Bukit Nilo. Lokasi di mana patung tersebut berdiri kini menjadi destinasi wisata terkenal yang banyak dikunjungi wisatawan.
Perekonomian Maumere ditopang oleh tumbuhnya berbagai sektor, di antaranya dari sektor pertanian, perikanan laut, pariwisata dan UMKM sehingga kesejahteraan masyarakatnya terus meningkat.
Menurut Kepala Cabang JNE Maumere, Fuad Ropiq, potensi di atas jelas menjadi berkah bagi JNE Maumere, di mana ke depannya akan terus digali dan dimaksimalkan untuk mendongkrak peningkatan penjualan.
Baca juga: Optimisme JNE Gorontalo Setelah Jadi Kantor Cabang Utama
“Selain hasil kerajinan para pelaku UMKM, dokumen, asesoris dan lainnya, saat ini paket kiriman outbound juga berasal dari hasil alam seperti madu hutan. Sektor lainnya juga mulai kami gali potensi dan maksimalkan ke depannya, seperti dari hasil produk sektor perikanan dan pertanian,” terang Fuad saat berbincang dengan JNEWS, Selasa (4/6/2024).
Guna meningkatkan kiriman, lanjut Fuad, pihaknya juga akan bekerjasama dengan beberapa perusahaan yang ada di Maumere dan wilayah Kabupetan Sikka, begitu juga dengan instansi pemerintahan dan terus memperluas jaringan dengan pembukaan agen di tingkat kecamatan.
“Alhamdulillah, kawasan Maumere banyak destinasi wisata menarik sehingga banyak wisatawan berkunjung ke sini, dan membuat kiriman oleh-oleh juga meningkat. Ke depannya potensi kiriman oleh-oleh ini akan kami maksimalkan lagi. Kami optimis JNE akan lebih sukses di Maumere, karena berkat jaringan yang tersebar luas hingga meningkatnya kerjasama dengan berbagai pihak,” pungkas Fuad.
Mengulas sejarahnya, JNE Maumere sendiri sudah mulai beroperasi sejak tahun 2011 dan kini mempekerjakan 20 karyawan. Adapun wilayah operasional mencakup seluruh Kabupaten Sikka. Kiriman inbound yang masuk ke Maumere lebih didominasi jenis paket belanjaan online seperti fesyen, kosmetik dan mesin berikut sparepart pendukungnya. *
Baca juga: Kunjungan Wisatawan Pulih, Bawa Berkah Bagi JNE Tana Toraja