JNEWS – Kemajuan teknologi dirasakan oleh semua lini industri termasuk otomotif. Munculnya sistem hybrid yang ramai diperbincangkan di dunia otomotif beberapa tahun belakangan ini, merupakan solusi dalam merespons tantangan perubahan iklim dan juga permintaan kendaraan modern yang efisien.
Harus diakui, kendaraan dengan berbahan bakar fosil memiliki emisi gas buang yang tinggi dan menjadi salah satu penyumbang terbesar polusi udara. Dari mesin konvensional dengan bahan bakar bensin atau solar, sekarang ini produsen mobil mulai beralih memproduksi kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Di sinilah kendaraan hybrid hadir dengan membawa harapan baru bahwa mesin ini mampu mengurangi emisi tanpa mengorbankan performa berkendara. Berbagai produsen mobil besar mulai dari Toyota, Honda, Hyundai, Suzuki hingga BMW pun mulai gencar memproduksi kendaraan sistem hybrid dan terus berinovasi untuk menyempurnakan teknologinya.
Mengenal Sistem Hybrid, Inovasi Kendaraan Masa Depan
Dikutip dari website Auto2000 Astra, sistem hybrid pada mobil adalah menggabungkan dua sumber penggerak di dalamnya yakni mesin dengan bahan bakar bensin dan motor listrik. Adapun penggunaan dari dua sumber energi ini mampu untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan bisa menambah performa mobil lebih bertenaga.
Kedua sistem penggerak tersebut akan bergerak bergantian di kondisi tertentu. Ketika mobil bergerak dengan kecepatan rendah, maka sistem penggerak yang bekerja adalah motor listrik. Tapi, ketika baterai habis, mobil akan beralih menggunakan bahan bakar sebagai tenaga penggeraknya.
Untuk keseluruhan sistem listrik di dalam mobil juga digerakkan oleh baterai pada motor listrik. Termasuk mencakup power window, AC hingga audio. Hal inilah yang membuat mobil dengan sistem hybrid dinilai lebih efisien dalam konsumsi bahan bakar dan ramah lingkungan.
Di balik keunggulannya yang dinilai bisa mengurangi emisi gas buang, ada fakta menarik terkait sistem hybrid ini. Jadi sistem ini bukanlah sebuah teknologi baru.
Di tahun 1920, Ferdinand Porsche menciptakan mobil dengan mesin hybrid seutuhnya dengan nama Mixte. Mobil hybrid pertama ini memiliki dua mesin dengan tenaga listrik yang dirancang khusus untuk bisa menyimpan energi di dalam baterai.
Puluhan tahun berlalu, mobil hybrid baru mulai populer di akhir tahun 1990 an. Salah satu mobil hybrid pertama yang diproduksi secara massal oleh produsen otomotif terkemuka di dunia adalah Toyota Prius. Mobil dengan sistem hybrid ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 di Jepang lalu dijual ke seluruh dunia di tahun 2000 an.
Baca juga: 7 Cara Mengemudikan Mobil Hemat BBM
Keunggulan Sistem Hybrid Mobil
1. Lebih Hemat Bahan Bakar
Salah satu keunggulan utama kendaraan sistem hybrid adalah efisiensi konsumsi bahan bakarnya. Karena motor listrik digunakan pada kecepatan rendah atau saat macet, mobil tidak perlu terus-menerus mengandalkan mesin bensin yang boros bahan bakar.
Efisiensi ini membuat hybrid mampu menempuh jarak lebih jauh dengan konsumsi bahan bakar yang lebih sedikit dibanding mobil konvensional.
2. Ramah Lingkungan
Dengan mengurangi ketergantungan pada mesin pembakaran internal, mobil hybrid turut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dioksida.. Ketika mobil menggunakan mesin motor listrik, tidak ada emisi karbon yang dikeluarkan.
Meskipun tetap menghasilkan emisi saat mesin bensin menyala, secara keseluruhan jumlahnya jauh lebih kecil dibanding kendaraan biasa.
Keunggulan ramah lingkungan ini juga membuat kendaraan hybrid kerap mendapat insentif pajak atau kemudahan lainnya dari pemerintah di berbagai negara.
3. Pengalaman Berkendara yang Lebih Halus
Keunggulan sistem hybrid adalah mobil hybrid umumnya lebih senyap saat dikendarai, terutama saat menggunakan tenaga listrik. Transisi antara mesin bensin dan motor listrik pun dirancang agar berjalan mulus, tanpa entakan atau getaran yang mengganggu.
Pengalaman berkendara pun jadi lebih nyaman dan tenang, terutama saat melaju di dalam kota atau kawasan perumahan yang tidak terlalu ramai. Sensasi ini menjadi nilai tambah tersendiri yang disukai banyak pengguna mobil hybrid.
Selain itu, teknologi hybrid juga sering disandingkan dengan fitur-fitur berkendara modern seperti mode berkendara (eco/sport), sistem start-stop otomatis, hingga sistem pengereman regeneratif yang meningkatkan kenyamanan dan kontrol saat berkendara.
4. Biaya Perawatan yang Lebih Rendah
Kendati mobil sistem hybrid memiliki dua sistem penggerak, tapi perawatan yang dibutuhkan oleh pengguna ternyata tidak selalu mahal. Motor listrik memiliki lebih sedikit komponen bergerak dibandingkan mesin bensin, sehingga lebih sedikit pula risiko kerusakan.
Selain itu, fitur seperti regenerative braking membantu memperpanjang usia komponen rem, karena sistem ini mengurangi kebutuhan pengereman konvensional. Artinya, kampas rem tidak cepat aus dan tidak perlu sering diganti.
Di sisi lain, karena beban kerja mesin bensin dikurangi, komponen mesin seperti oli dan filter juga lebih awet. Dengan kombinasi tersebut membuat biaya perawatan jangka panjang dari mobil hybrid bisa lebih hemat dibanding mobil biasa.
5. Dunia Otomotif yang Berkelanjutan
Teknologi hybrid dianggap sebagai solusi peralihan sebelum dunia benar-benar siap untuk kendaraan listrik sepenuhnya. Infrastruktur pengisian listrik yang belum merata masih menjadi hambatan untuk adopsi mobil listrik penuh.
Dengan mobil hybrid, pengguna tetap bisa menikmati teknologi ramah lingkungan tanpa harus khawatir soal ketersediaan stasiun pengisian daya.
Cara Kerja Sistem Hybrid Berdasarkan Jenis
1. Full Hybrid
Mobil full hybrid sumber daya utamanya berasal dari bahan bakar minyak berupa bensin. Sedangkan untuk mendapat kombinasi tenaga tambahan bisa mendapatkannya dari motor listrik.
Adapun keunggulan dari sistem full hybrid adalah fleksibilitas dalam penggunaan daya. Saat berkendara di dalam kota, mobil bisa sepenuhnya mengandalkan motor listrik, sehingga konsumsi bensin sangat minim. Di jalan tol, sistem bisa mengatur kombinasi terbaik antara mesin dan motor untuk performa optimal.
Full hybrid juga biasanya dilengkapi dengan baterai yang lebih besar, meskipun tetap tidak sebesar mobil listrik murni. Namun keuntungannya adalah mobil tetap bisa berjalan meski baterai dalam kondisi rendah, karena mesin bensin akan mengambil alih.
2. Mild Hybrid
Sistem mild hybrid tidak memungkinkan untuk mobil melaju hanya dengan motor listrik. Motor listrik dalam sistem ini hanya membantu mesin bensin saat dibutuhkan, seperti saat akselerasi atau saat mesin mati-nyala otomatis (idle stop).
Mild hybrid lebih sederhana dan lebih murah dibanding full hybrid. Teknologi ini cocok untuk pengguna yang ingin mendapatkan sedikit efisiensi bahan bakar tambahan tanpa mengubah cara berkendara secara signifikan.
Meskipun kontribusi motor listrik tidak sebesar full hybrid, mild hybrid tetap memberikan manfaat seperti start-stop yang lebih halus, sedikit peningkatan akselerasi, dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
3. Plug-in Hybrid (PHEV)
Secara umum, mobil plug-in hybrid dan mobil sistem hybrid lainnya hampir sama. Namun, satu hal yang membedakan adalah kapasitas baterai lebih besar yang membuat perjalanan bisa lebih jauh.
Apabila baterai habis, mobil akan otomatis beralih ke mode hybrid biasa, menggunakan mesin bensin dan motor listrik seperti halnya full hybrid. Ini menjadikan PHEV sebagai pilihan fleksibel bagi yang ingin mencoba kendaraan listrik tapi belum siap 100% meninggalkan mesin bensin.
PHEV sangat cocok untuk pengguna yang memiliki akses ke charger di rumah atau kantor, sehingga bisa mengisi daya di malam hari dan menggunakan mode listrik pada perjalanan harian, tanpa emisi sama sekali.
Baca juga: Panduan Lengkap Alat Service HP: Apa Saja yang Dibutuhkan untuk Memulai?
Sistem hybrid merupakan solusi inovatif dalam dunia otomotif modern. Dengan menggabungkan keunggulan mesin bensin dan motor listrik, teknologi tak hanya menawarkan efisiensi, kenyamanan tapi juga lebih ramah lingkungan. Ke depannya, sistem ini akan menjadi fondasi menuju dunia otomotif yang sepenuhnya bebas emisi.