Ajang pencarian startup berpotensi dari seluruh wilayah Indonesia yang digelar oleh Telkomsel, yakni The NextDev Talent Scouting 2020 telah sampai pada puncaknya. Dari ratusan startup yang mendaftar, hanya dipilih 12 terbaik yang berkesempatan untuk tampil dan memberikan presentasi di depan panelis dan jajaran direksi Telkomsel dan Telkom.
Di antara berbagai startup yang unjuk gigi, ada salah satu startup yang berhasil keluar sebagai pemenang adalah Komerce. Komerce sendiri merupakan startup yang didirikan untuk menghubungkan pemuda dan UMKM di desa guna membantu membangun dan mengoptimalkan bisnis mereka secara online demi menurunkan tingkat urbanisasi dan pengangguran, seraya membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.
“Kami berawal dari banyaknya pemuda desa yang merantau ke kota karena di desa itu tidak ada lapangan pekerjaan, terutama yang berkaitan dengan dunia digital. Di sisi lain, UMKM juga banyak yang belum maksimal untuk penetrasi di e-commerce karena keterbatasan waktu maupun skill yang belum mengakomodir itu,” ujar CEO Komerce Novi Bayu Darmawan.
Baca Juga: Bikin UMKM Melek Digital, Pemerintah Susun Stranas
Padahal, lanjutnya, hal tersebut dapat didelegasikan kepada seseorang yang memiliki kemampuan. Berangkat dari fenomena tersebut, Bayu dan kawan-kawan pun menciptakan startup Komerce ini.
Komerce sendiri, seperti dijelaskan oleh Bayu, bertindak sebagai sebuah platform yang mengkolaborasikan antara UMKM dengan pemuda desa yang sudah mereka latih di bidang e-commerce. Para pemuda desa ini pun tidak perlu jauh-jauh pergi merantau untuk mencari pekerjaan. Mereka tetap tinggal di desa dan dipekerjakan secara remote.
“Mereka mendapatkan gaji dari pelaku UMKM yang menggaji setiap bulannya dan mereka juga mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan Industri 4.0,” terang Bayu.
Sementara itu di sisi pelaku UMKM, mereka juga mendapatkan keuntungan berupa penetrasi yang lebih maksimal serta gaji yang lebih terjangkau karena mereka menggaji sesuai dengan standar gaji tempat pemuda desa tersebut dipekerjakan. Pelaku UMKM ini pun tidak perlu menyiapkan kantor, sehingga biaya operasionalnya lebih terjangkau.
Baca Juga: Jurus JNE Fasilitasi UMKM Melek Digital
Dalam menjalankan platform-nya ini, Komerce menciptakan dua aplikasi yang masing-masing dipegang oleh pelaku UMKM dan talent atau dalam hal ini adalah pemuda desa. Aplikasi yang dipegang oleh pemuda desa ini berfungsi sebagai tempat mereka dipekerjakan, absensi secara digital, mengimput performa mereka secara remote, hingga penerimaan gaji.
Lau untuk aplikasi yang dipegang oleh pelaku UMKM berfungsi untuk mempekerjakan talent, memonitor absensi dan peforma, serta untuk pemberian gaji setiap bulannya melalui payment gateway.
Hingga sekarang Komerce mengklaim sudah mendapatkan pendapatan sekitar Rp 200 juta per bulan, 789 total UMKM yang telah bergabung, serta 250 UMKM yang aktif mempekerjakan pemuda desa.
“Secara sosial kami sudah melatih 1.300 lebih talent pemuda desa, 700 di antaranya aktif dipekerjakan yang berasal dari 46 desa. Selain itu kami juga rutin membagikan pendapatan ke pemuda desa lebih dari Rp, 1,3 miliar per bulannya,” terang Bayu.
Melalui platform Komerce ini Bayu mengatakan pihaknya siap menjadikan UMKM untuk tumbuh dan juga menciptakan dampak sosial terhadap pemuda desa, menciptakan lapangan pekerjaan, serta mengurangi urbanisasi.
Baca Juga: Gandeng Wahyoo, Kemenkop UKM Dorong Digitalisasi Warteg