Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan lebih dari satu tahun mendorong perubahan perilaku pada masyarakat. Salah satunya adalah masyarakat jadi lebih memprioritaskan kondisi kesehatannya, baik fisik ataupun mental.
Hanya saja, karena masih tingginya angka penyebaran COVID-19 membuat masyarakat ragu mengunjungi fasilitas kesehatan. Salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan platform digital untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Alodokter, pionir aplikasi telemedicine, memberikan pelayanan yang relevan dengan kebutuhan, khususnya di masa pandemi. Berbekal semangat dan strategi bisnis yang berfokus pada pengguna, Alodokter terus tumbuh menjadi layanan kesehatan yang dipercaya masyarakat.
BACA JUGA : MekopUKM Siap Berantas Lintah Darat yang Jerat UMKM
Hal ini tercermin dari jumlah pengguna aktif Alodokter yang kini telah mencapai lebih dari 30 juta setiap bulannya dan bahkan meningkat hingga 200% dalam dua tahun terakhir.
“Alodokter menyediakan beragam fitur yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dalam hal solusi kesehatan dari hulu ke hilir, mulai dari konsultasi dengan dokter, proteksi kesehatan, hingga pembelian obat dan produk kesehatan terpercaya yang tentunya sangat dibutuhkan di masa pandemi ini,” terang Co-Founder dan Direktur Alodokter Suci Arumsari,
Pertumbuhan positif bisnis aplikasi telemedicine ini sedikit banyak terangkum dalam 3 strategi kunci yang mengedepankan nilai customer-centric:
1. Alodokter memposisikan diri dari kacamata pengguna
Perjalanan Alodokter bermula dari kisah sang pendiri, Suci Arumsari yang sempat didiagnosis penyakit langka pada bagian tulang belakang. Keterbatasan pergerakan Suci dan minimnya informasi akurat yang tersedia di internet membuat Suci sempat frustasi untuk menemukan solusi dari masalahnya.
Berangkat dari peristiwa yang dialaminya tersebut, Suci termotivasi untuk membuat sebuah inovasi agar tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang mengalami kesulitan seperti dirinya kala itu.
Suci mendirikan Alodokter sejak tahun 2014 sebagai jalan keluar bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan layanan medis yang bisa diandalkan dan berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.
BACA JUGA : Ramaikan Industri Konten Kreatif, ByteDance Rilis Aplikasi Helo
Saat ini, Alodokter bergerak bersama lebih dari 43.000 dokter dan 1.500 rumah sakit serta klinik yang tersebar di seluruh Indonesia.
2. Progresif dalam melihat peluang inovasi teknologi demi kenyamanan pengguna
Salah satu kiat yang dilakukan Alodokter untuk terus berkembang adalah dengan fokus pada kenyamanan pengguna. Sebagai platform kesehatan berbasis digital atau telemedicine, Alodokter senantiasa berupaya untuk memperkuat ekosistem yang didukung oleh teknologi informasi mutakhir dan inovasi artificial intelligence (AI) yang menyamai standar dunia.
Hal ini juga diterapkan pada konsep online to offline atau O2O yang mengintegrasikan fitur Alodokter dengan jenis pelayanan yang dibutuhkan. Pasien dapat melakukan konsultasi langsung dengan dokter umum atau spesialis yang tersedia melalui fitur chat di dalam aplikasi.
Jika diperlukan tindakan medis lebih lanjut, pasien dapat diarahkan untuk membuat janji temu dokter untuk konsultasi offline di rumah sakit atau melakukan pengecekan di laboratorium fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Jalin kerja sama untuk hadirkan manfaat dan keuntungan maksimal bagi pengguna
Di tengah era industri 4.0 dan masyarakat yang serba digital, kolaborasi merupakan strategi kunci yang dipegang erat Alodokter, salah satunya adalah sinergi dengan ShopeePay sebagai layanan pembayaran digital yang memudahkan proses transaksi pengguna.
BACA JUGA : Capai Penjualan 1 Juta Minuman, Flash Coffee Beri Bonus untuk Barista
Kemitraan ini menjadi langkah Alodokter agar tetap relevan untuk memfasilitasi kebutuhan pengguna yang semakin mengandalkan layanan pembayaran digital dalam bertransaksi.
“Kami menjalin kolaborasi dengan ShopeePay untuk memudahkan pasien dalam bertransaksi secara aman dan praktis. Lebih lagi, keikutsertaan Alodokter dalam program promo 9.9 Super ShopeePay Deals kali ini diharapkan dapat memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan sembari menikmati pengalaman bertransaksi yang lebih menguntungkan,” tutup Suci.