Strategi dan Fokus Asperindo di Tengah-tengah Omicron

Harborkir JNE digelar selama dua hari mulai 26-27 November 2021.

 

Situasi pandemi Covid-19 masih berlanjut di 2022, bahkan kondisinya juga sudah mulai bersiap untuk kembali siaga lantaran masuknya varian Omicron beberapa waktu lalu ke Tanah Air yang bisa dibilang sampai saat ini jumlahnya sudah berkembang cepat.

Tentu saja hal ini akan berdampak ke segala sektor, termasuk industri logisitik. Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) menegaskan, dengan kondisi pandemi yang masih berjalan, pihaknya lebih memilih fokus untuk bertahan dan mempersiapkan anggota guna mengantisipasi lonjakan permintaan pasca-pandemi.

M.Feriadi Soeprapto, Ketua Umum Asperindo mengatakan, kondisi pandemi yang berlanjut dari virus corona, delta, sampai omicron sudah memberikan perubahan prilaku masyarakat pada semua aspek kehidupan.

BACA JUGA : Dukung Logistik, Kemenhub Minta Waktu Sandar Kapal Tol Laut Dipangkas

sektor logistik cerdas
Pengemasan Barang untuk Pengiriman Logistik

Selain itu, juta telah mengubah secara fundamental para perusahaan pengiriman dalam melayani masyarakat dan juga merubah bisnis proses internal.

“Bersyukur di industri ini masih bisa beroperasi di tengah pembatasan-pembatasan sehingga bisa secara langsung melakukan tuntutan transformasi,” ucapnya dalam wawancara dengan Kontan beberapa waktu lalu.

Menurut dia, saat ini pihaknya fokus bertahan di masa yang penuh gejolak sembari berharap bisa mempersiapkan para anggotanya agar dapat mengantisipasi lonjakan permintaan yang akan terjadi pasca-pandemi.

Sedangkan ketika ditanya bagaiman kondisi atau gambaran aktivitas jasa pengiriman selama akhir 2021 hingga pertengahan 2022, dia mengatakan dari sisi jumlah belum bisa merasakan dampak naik atau turun, termasuk apakah masih landai atau sama saja.

BACA JUGA : Google Bisnisku Bikin UMKM Makin Terkenal dan Cuan

JNE memberi promo besar-besaran untuk pengiriman selama Ramadhan dan Idul Fitri di tahun ini

Ferdi menjelaskan, dinamika kebijakan pemerintah masih banyak dipengaruhi situasi Omicron, yang penuh dengan kewaspadaan. Karena itu fokusnya pada bagaimana situasi pandemi bisa berakhir dan di sana berharap ada lonjakan permintaan semua sektor, termasuk di bisnis ekspres, pos, dan juga logistik.

“Secara agregat beberapa ahli telah memperkirakan pertumbuhan permintaanya dan penurunannya. Bersamaan situasi kewaspadaan di atas, kita berharap bisa melakukan transformasi improvement. Dimensi utama memang ke arah digitalisasi, proses-proses fisik dalam pengiriman barang, lalu lintas pembayaran dan informasi,” ucapnya.

 

Exit mobile version