6 Strategi Promosi Offline yang Efektif untuk UMKM

JNEWS – Sebagian besar strategi promosi sekarang ini dilakukan melalui digital karena dinilai efektif dan murah. Kendati demikian, strategi promosi offline masih tetap dibutuhkan oleh UMKM untuk bisa lebih efisien menjangkau target market di sekitarnya.

Strategi promosi offline memungkinkan interaksi langsung dengan calon pelanggan, sehingga lebih mudah membangun kepercayaan dan loyalitas. Tak hanya itu saja, pilihan target audiens yang lebih spesifik misalnya di wilayah tertentu, bisa dijangkau dengan menerapkan promosi secara offline.

Lantas, mengapa pemilik UMKM perlu untuk tetap menggunakan promosi offline sebagai bagian dari strateginya terutama di era digital ini?

Salah satu alasan utama menurut HubSpot adalah karena strategi promosi offline bersifat nyata dan memungkinkan tim marketing untuk menjangkau audiens sesuai target dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh digital marketing.

Sebagai contoh membagikan brosur promosi produk di suatu event. Tentu saja promosi ini dinilai masih relevan. Dengan membagikan brosur, akan muncul calon pembeli yang akan mendatangi booth UMKM untuk melihat produk yang dijual.

Harus diakui, terkadang promosi offline dalam bentuk barang fisik seperti brosur akan meninggalkan kesan tersendiri. Dengan selembar kertas tersebut, UMKM bisa menjangkau lebih banyak calon pembeli potensial secara nyata yang ada di sekitar tempat penjualan produk.

Strategi Promosi Offline yang Efektif untuk Produk UMKM

Strategi promosi offline memang membutuhkan dana yang lebih besar karena harus mencetak barang dan lain sebagainya. Namun, pemasaran dengan strategi ini mampu mendorong interaksi fisik antara produk dan juga calon pembeli.

Berikut ini sejumlah strategi promosi offline yang efektif untuk memasarkan produk UMKM.

1. Kartu Nama

Kartu nama adalah metode pemasaran offline yang sudah teruji. Promosi melalui kartu nama lebih hemat biaya. Sebagai pemilik bisnis UMKM, wajib menyiapkan dan memberikan kartu nama saat bertemu dengan klien maupun rekan bisnis. Selain pemilik bisnis, orang-orang yang menempati posisi penting seperti manajer pun penting memiliki kartu nama.

Strategi ini akan menghubungkan bisnis yang dikembangkan dengan calon klien tertarget. Jadi, jangan sepelekan desain kartu nama. Buatlah desain kartu nama ke desainer khusus atau percetakan untuk menghasilkan kartu yang unik untuk bisnis. Dengan demikian, pemilik bisnis bisa menyesuaikan tata letak, warna, tekstur, font dan lain-lain. Jangan lupa cantumkan informasi detail agar memudahkan calon klien potensial bisa terhubung dengan bisnis tersebut.

Salah satu tip untuk pembuatan kartu nama adalah gunakan warna selain putih. Pastikan setiap kartu memiliki gaya font, logo, dan warna yang sama sesuai branding yang sudah dibentuk. Hal ini penting untuk tampilan unik, seragam serta konsistensi merek.

Strategi Promosi Offline yang Efektif untuk UMKM

2. Papan Reklame

Strategi promosi offline dengan papan reklame masih efektif dalam menjaring calon pembeli potensial. Kendati biaya promosi dengan papan reklame cukup mahal, tetapi tidak sedikit pemilik bisnis masih menggunakannya. Alasan utamanya karena letaknya yang cukup strategis yakni di titik-titik penting di kota dan di tepi jalan raya.

Penempatan strategis tersebut akan dilihat oleh banyak orang dan pesan bisa disampaikan dengan lebih cepat. Biasanya untuk promosi lewat papan reklame ini lebih menunjukkan sisi visualnya dibandingkan teks. Oleh karena itu, penting untuk membuat konsep desain yang sederhana tetapi pesannya mudah dicerna dengan cepat.

Misalnya, menampilkan talent iklan yang menggunakan atau mengonsumsi produk. Lalu, tambahkan teks singkat sebagai pelengkap. Beberapa iklan besar kerap menggunakan tagline atau slogan yang singkat saja. Hal ini dilakukan karena para pengendara tidak punya banyak waktu untuk membaca.

Baca juga: Strategi Pemasaran Digital untuk Bisnis Rumahan: Panduan untuk Pemula

3. Kolaborasi dengan Komunitas

Saat ini, kolaborasi menjadi tren yang efektif karena dapat meningkatkan keterlibatan kedua belah pihak. Dengan strategi ini, pemilik bisnis dapat membangun hubungan yang lebih personal dengan audiens atau target pelanggan.

Salah satu pihak yang dapat diajak berkolaborasi adalah komunitas. Manfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mendukung kegiatan komunitas. Langkah ini sangat membantu meningkatkan brand awareness produk UMKM sekaligus memperkuat reputasi sebagai merek yang peduli dan bertanggung jawab.

Namun, penting untuk memilih komunitas yang sesuai dengan persona produk UMKM yang telah dibangun. Misalnya, jika produk yang dijual adalah camilan berbahan alami, carilah komunitas yang anggotanya ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga sering mencari camilan sehat, baik untuk konsumsi pribadi maupun keluarga. Kolaborasi yang tepat akan memberikan dampak lebih signifikan pada pengembangan bisnis.

4. Menjadi Sponsor Event

Menjadi sponsor sebuah event merupakan strategi promosi offline terbaik untuk mengenalkan produk kepada audiens yang lebih luas. Strategi ini bersifat mutualisme karena baik pihak penyelenggara maupun UMKM akan sama-sama diuntungkan.

Dari pihak penyelenggara akan mendapatkan dana yang diperlukan untuk membuat event. Sementara, pihak UMKM akan mendapatkan keuntungan berupa promosi.

Biasanya pihak penyelenggara akan memberikan proposal event kepada pihak sponsor. Setelah sepakat, pihak penyelenggara harus memasang logo sponsor di semua media promosi baik secara online (flyer di media sosial) dan offline baik di backdrop, spanduk atau standing banner. Selain itu, biasanya pihak sponsor akan mendapatkan space untuk booth selama event berlangsung dan ucapan terima kasih pada pihak sponsor oleh MC.

5. Membagikan Brosur

Strategi promosi offline ini cukup berisiko karena melibatkan biaya cukup mahal untuk desain dan cetak. Selain itu brosur juga rentan dirobek, dirusak, serta hilang. Kendati demikian, penggunaan brosur masih banyak dilakukan oleh banyak pemilik bisnis.

Alasan utamanya karena menggunakan brosur bisa memberikan informasi singkat terkait produk yang dijual di acara-acara tertentu. Jadi, strategi ini akan lebih efektif apabila dilakukan di sebuah event karena saat membagikan brosur, calon pembeli yang penasaran akan bisa mendatangi booth UMKM untuk melihat produknya.

6. Workshop Gratis

Ingin calon pembeli memahami bahwa produk dibuat dari bahan berkualitas dengan proses yang ketat? Salah satu cara efektif adalah dengan mengadakan workshop gratis.

Contohnya, jika produk yang dijual berbahan dasar kopi, adakan workshop menjadi barista. Workshop ini dapat dilakukan bekerja sama dengan kedai kopi, menggunakan ruangan kecil dengan jumlah peserta terbatas, dan mengundang ahli di bidangnya sebagai pembicara.

Pendekatan ini menciptakan suasana yang lebih intim, menjangkau target audiens yang lebih spesifik, sekaligus membangun kepercayaan peserta terhadap kualitas produk yang ditawarkan.

Baca juga: Strategi Fotografi Produk untuk Meningkatkan Penjualan Ecommerce

Strategi promosi offline mampu menciptakan relasi personal dengan calon pembeli. Namun, akan lebih baik apabila menggabungkan pemasaran online dan offline untuk menjangkau calon pembeli potensial melalui media yang lebih banyak. Selamat mencoba!

Exit mobile version