Strategi Titi Food Dalam Memaksimalkan Potensi Perikanan di Gorontalo

Provinsi Gorontalo dikenal sebagai provinsi yang memiliki kekayaan alam berupa hasil laut atau perikanan yang melimpah. Berangkat dari hal tersebut, Minarti Bou atau yang akrab disapa Titi, pemilik dari usaha Titi Food pun mencoba untuk memaksimalkan potensi hasil laut Gorontalo dengan membuka usaha yang berkaitan dengan perikanan.

Titi sendiri menjadi satu dari sekian banyak narasumber yang meramaikan kegiatan webinar JNE Ngajak Online 2021 Gol…aborasi Bisnis Online Kota Gorontalo yang ditayangkan di channel YouTube JNE beberapa waktu lalu. Melalui kegiatan tersebut, Titi bercerita bagaimana awal mulanya Ia bisa mendirikan usaha tersebut.

Seperti yang disampaikan oleh Titi, dirinya sudah memulai usaha di bidang kuliner sejak 2009, tahun di mana Ia pertama kali merantau ke Gorontalo. Karena jauh dari orangtua, Titi pun berinisiatif untuk mencari pendapatan tambahan dengan membuka catering kecil-kecilan.

Baca Juga: Nikmatnya Sambal Pedas Hj. Lina Bikin Pasar Dunia Nagih

Titi sendiri memang memiliki hobi memasak sedari dulu. Bahkan di tahun 2017 lalu dirinya pernah mengikuti lomba masak Ikan Nusantara di Istana Presiden.

Berbicara mengenai awal mula Ia membuat usaha catering, Titi menuturkan dirinya hanya bermodalkan Rp 50.000 dengan sasaran utama anak-anak kost. “Alhamdulillah 2015 saya mendapatkan bantuan dari kampus untuk membuat catering untuk para dosen,” ujarnya. Lepas usaha carterin dirinya kemudian Ia membuka usaha tempat dengan skala yang lebih besar.

Titi Food membuat makanan khas Gorontalo

Akan tetapi, karena Ia melihat potensi hasil laut dan perikanan yang melimpah di Gorontalo, Ia pun kemudian menggeser usahanya dari tempat makan menjadi menjual makanan-makanan khas Gorontalo. “Titi Food sekarang kami punya 16 varian produk perikanan. Jadi kami lebih ke perikanan, arena melihat potensi yang ada,” tuturnya.

Baca Juga: Kisah Syarah Bakery, dari Garasi Rumah sampai Toko Roti Ternama

Sebagai pengusaha muda yang berkecimpung dengan olahan ikan, Titi mengakui bahwa dirinya sering pergi ke tempat pelelangan ikan maupun pasar. Di sana Ia sangat menyayangkan bahwa jarang sekali anak muda yang ingin terjun langsung mengolah ikan, padahal menurutnya potensinya luar biasa.

“Jarang nih anak muda yang mau terjun langsung, namanya ikan tuh baunya amis kan. Padahal potensial sekali,” kata Titi.

Lebih lanjut Titi mengatakan bahwa selama ini yang mendorongnya untuk terus berusaha adalah orangtuanya. Titi juga mengatakan bahwa keinginannya membuat usaha tak lain karena Ia tidak ingin seperti anak muda yang baru lulus kuliah pada umumnya, yakni mencari pekerjaan.

Ketimbang mencari pekerjaan, Ia pun berpikir mengapa tidak untuk menciptakan pekerjaan. Selain faktor tersebut, faktor kedua adalah berangkat dari hobinya memasak.

Berbicara mengenai strateginya dalam mengembangkan bisnis, Titi mengatakan bahwa strategi yang dimiliki olehnya adalah lebih kepada membaca peluang. “Kebetulan kan kuliner, jadi orang-orang pasti butuh makan. Sasaran saya, dari Titi Food ini semua orang bisa makan, bisa menerima produk dari Titi Food. Semua orang bisa beli lah, karena hingga saat ini kami tetap konsisten dari hal rasa dan harga,” pungkasnya.

Baca Juga: Transformasi Warung Sembako Bu Tati dari Balikpapan

Exit mobile version