Sukses Jualan Produk Digital, Mahasiswi Ini Bagi-Bagi Tips

Pembayaran Digital Youtap/ doc. Youtap

Pembayaran Digital Youtap/ doc. Youtap

Perkembangan teknologi dan internet yang sangat pesat di Indonesia saat ini membuka peluang bagi siapapun untuk memulai dan mengembangkan bisnis, termasuk bagi anak muda.

Menurut laporan We Are Social 2022, pengguna internet di Indonesia telah mencapai 204,7 juta sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat dengan mudah terhubung ke berbagai layanan yang serba digital.

Baca juga: Founder Djibran Food Indonesia dan Kickmen Berbagi Cerita Pengembangan Bisnisnya

Memanfaatkan peluang tersebut, Yulia Retno Sari, seorang mahasiswi semester 6 menekuni bisnis berjualan produk digital sejak 2019 lalu. Mengandalkan aplikasi salah satu e-commerce, Yulia menawarkan berbagai produk digital seperti pulsa, paket data, token PLN, voucher game, layanan pembayaran berbagai tagihan hingga isi saldo ShopeePay.

Gadis yang berdomisili di Cilandak, Jakarta Selatan ini, sudah tidak asing dengan dunia wirausaha. Sebelum menekuni bisnis produk digital, ia lama membantu ibunya di toko sembako dan berbagai kebutuhan sehari-hari yang keluarganya miliki.

Ia pun sudah berpengalaman dalam mencoba berbagai peluang usaha, salah satunya dengan menjadi reseller produk kecantikan di marketplace warna oranye ini.

Menurutnya, saat ini berwirausaha tidaklah sulit. Tidak perlu modal uang yang besar, hanya dengan smartphone dalam genggaman ia bisa menjual berbagai produk secara digital.

“Pertama kali saya memahami konsep berbisnis adalah dari ibu saya yang kebetulan memiliki toko sembako yang dijalankan dari rumah,” kata Yulia.

Setelah mencoba beberapa bisnis, dia melihat permintaan terhadap produk digital seperti paket data, pulsa, hingga token listrik semakin besar. Apalagi sejak belanja online semakin diminati tak hanya oleh anak muda, tapi juga orang tua.

“Melihat peluang tersebut, saya memutuskan untuk memulai bisnis saya sendiri menggunakan Mitra Shopee. Selain melatih insting berbisnis saya, hasilnya pun lumayan untuk menambah uang saku,” jelas Yulia.

Baca juga: Bizhare dan MDI Venture Kumpulkan Pendanaan untuk Bisnis Gim

Yulia bercerita, dalam seminggu ia bisa mendapat omzet hingga Rp1,5 juta dari pelanggannya yang berasal dari teman-teman kampus serta tetangga sekitar rumah. Berkat keaktifannya dalam melakukan promosi, dalam dua tahun usahanya sudah terdengar hingga ke beberapa orang kenalan teman kampusnya.

Tak pernah khawatir, Yulia mengungkapkan jika seluruh transaksi bisa dengan mudah ia lakukan dengan telepon genggamnya di sela waktu beraktivitas, sehingga tidak mengganggu perkuliahannya.

Berbagi semangat yang sama, berikut tiga tips berbisnis secara praktis ala Yulia, mahasiswi keperawatan yang sejak 4 tahun lalu telah berhasil memulai bisnis pertamanya.

Cek ombak secara berkala

Cek ombak adalah istilah yang sering digunakan anak muda dalam mengobservasi situasi, seperti tren, kebutuhan atau permintaan dari pasar yang ingin disasar dalam berbisnis.

Yulia mengungkapkan bahwa ia rajin melakukan observasi, khususnya saat transaksi pelanggan menurun atau bahkan saat permintaan meningkat. Hal tersebut ia lakukan untuk dapat mengatur strategi yang tepat untuk meningkatkan transaksi.

Misalnya saja memberikan promo atau memberi harga yang lebih bersaing. Untuk itu, Lihat sekitar dan tangkaplah peluang bisnis yang bisa dimulai sedari dini.

Baca juga: Upgrade Gawai dan Panci dengan Tukar Tambah, Begini Caranya

Pintar atur waktu

Sebagai seorang mahasiswa, Yulia menyadari betul tugasnya untuk belajar. Namun, ia bercerita bahwa kemauan untuk mendapat uang jajan tambahan dan mulai berbisnis mendorongnya untuk lebih pintar membagi waktu.

Yulia bercerita bahwa kemajuan teknologi dan kecepatan internet semakin memudahkan siapa saja untuk berbisnis secara online. Menurutnya, jika pintar mengatur waktu, anak-anak muda bisa lebih produktif untuk belajar berwirausaha atau sembari belajar berbagai keterampilan lain.

Percaya diri, jangan ragu untuk ambil keputusan

Sebagai anak muda, terkadang kita harus bertanya atau berkonsultasi dengan orang yang tua atau lebih paham tentang dunia wirausaha. Konsultasikan ide bisnis kita dengan orang tua, kakak atau saudara. Jika sudah yakin dengan ide bisnisnya, kita harus cepat merealisasikannya.

“Jika ada kemauan, berbagai peluang bisnis bisa kita ambil.” tutup Yulia.

Exit mobile version