Survei: Masyarakat Indonesia Pakai Internet Lebih dari 8 Jam per Hari

Survei APJII temukan perilaku pengguna internet (foto: Dok. APJII)

Pandemi COVID-19 turut mengubah pola perila pengguna internet di Indonesia. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada periode 2019 sampai kuartal II 2020, diketahui bahwa pengguna internet di tanah air mengakses internet lebih dari 8 jam dalam satu hari.

Tak hanya menyoroti durasi pengguna internet, APJII juga memaparkan bahwa ada pergeseran perilaku pengguna  dalam mengakses konten media online selama pandemi. “Tahun ini mayoritas konten media online yang diakses pengguna adalah konten pendidikan dan laman sekolah, karena kegiatan pembelajaran jarak jauh selama pandemi,” kata Ketua Umum APJII Jamalul Izza.

Selain mengakses konten pendidikan, masyarakat juga menggunakan internet sebagai sarana hiburan. Hal ini terlihat dari banyaknya konten hiburan yang diakses oleh pengguna internet di Indonesia, di mana bila dihitung secara persentase video online menempati urutan teratas dengan persentase 49,3 persen, disusul game online 16,5 persen, dan musik online 15,3 persen.

Baca Juga: Pengguna Internet di Indonesia Hampir Sentuh 200 Juta

Menurut Jamalul, ada empat alasan utama mereka mengakses internet, yakni untuk mengakses media sosial, komunikasi pesan, game online, dan belanja online. Dari hasil survei tadi, setidaknya ada tiga platform media sosial favorit, yakni Facebook, Instagram, dan Twitter. Kemudian untuk platform video favorit masih jatuh pada YouTube.

“Sebanyak 61 persen responsen sering mengakses YouTube untuk menonton konten film, musik, dan olahraga,” ujar Jamalul.

Aplikasi percakapan WhatsApp (WA) banyak digunakan melebihi Line dan FB Messeger, termasuk untuk video call. Aplikasi fintech, mobile banking, dan internet banking adalah tiga layanan keuangan utama yang diakses pengguna internet Indonesia.

Produk fashion dan kecantikan, produk rumah tangga, dan produk elektronika adalah tiga produk yang banyak dibeli pengguna saat belanja online,” tambah Jamalul.

Larangan untuk bepergian selama masa pandemi, terutama di awal-awal juga telah membuat pergeseran perilaku berbelanja, dari offline menjadi online. Maka dari itu, para pengguna internet ini mengandalkan marketplace.

APJII menyorot marketplace favorit pengguna internet di Indonesia jatuh kepada Shopee, Lazada, Tokopedia, dan Bukalapak. Meski dibayang-bayangi oleh tindak kejahatan siber, 68,7 persen dari mereka merasa aman bertransaksi internet.

Baca Juga: MAXstream Luncurkan Tayangan Horor Terbaru ‘Dibalik Lubang Kunci’

Smartphone Perangkat Favorit Mengakses Internet

smartphone

Berbicara mengenai perangkat, smartphone adalah perangkat favorit masyarakat Indonesia dalam mengakses internet dengan jumlah mencapai 95,4 persen. Selain melalui smartphone, pengguna ini juga mengakses internet dari laptop/tablet dengan persentase 19,7 persen dan komputer PC 9,5 persen.

“Sebanyak 97,1 persen mengakses internet dengan membeli paket data dari operator seluler. Ini tantangan bagi kita semua untuk meningkatkan penetrasi fixed broadband ke depan. Untuk itu, APJII siap bekerja sama dengan para pihak terkait,” katanya.

Sisanya, mengakses internet mengunakana internet di rumah atau kantor, atau akses Wi-Fi restoran/kafe/ruang publik.

Survei APJII juga menyasar internet di rumah. Hasilnya, mayoritas pengguna tidak berlangganan internet tetap di rumah. Yang berlangganan tetap di rumah masih rendah, hanya 14,5 persen dari total responden. Dari jumlah itu, 7 persen berlangganan internet via kabel dan 7,5 persen wireless.

Indihome dan Firstmedia menjadi operator internet tetap favorit responden, disusul CBN dan Biznet. Rata-rata menginginkan kecepatan internet 10-20 Mbps. Sementara biaya pengeluaran internet rumah rata-rata 300-400 ribu rupiah per bulan.

Baca Juga: Dorong Gaya Hidup Digital, Telkomsel Luncurkan Paket Halo Unlimited

Exit mobile version