10 Bahan Alami yang Bisa Menjadi Tabir Surya yang Ramah Lingkungan

Tabir surya, atau sunscreen, wajib digunakan jika berada di luar ruangan karena sinar matahari di Indonesia sangat intensif dari pagi hingga sore. Penggunaan bahan alami makin diperhatikan seiring dengan kesadaran akan kelestarian lingkungan. Sumber daya alam Indonesia yang berlimpah mendukung semangat untuk menggunakan sunscreen yang ramah lingkungan.

Namun penggunaan bahan alami sebagai tabir surya harus tetap memperhatikan sensitivitas kulit, terutama kulit wajah. Khusus untuk wajah, sebaiknya dilakukan percobaan dulu untuk paparan matahari normal dalam waktu yang tidak terlalu lama. Dari sekian banyak bahan alami yang bisa digunakan sebagai tabir surya, beberapa bahan di bawah ini merupakan bahan alami yang banyak disarankan.

Tabir Surya dengan Bahan Alami

10 Bahan Alami yang Bisa Menjadi Tabir Surya yang Ramah Lingkungan

Menurut skincancer.org setiap orang yang terpapar sinar matahari wajib melindungi kulitnya dengan tabir surya, termasuk bayi yang berusia lebih dari 6 bulan. Tabir surya yang dioleskan minimal bernilai SPF 15. SPF adalah singkatan dari Sun Protection Factor. Penggunaannya sebaiknya diulang setiap 30 menit jika berada di bawah paparan matahari langsung.

Daya tahan tabir surya dapat dihitung dengan mengalikan 10. Contohnya nilai SPF 15 artinya dapat melindungi wajah dalam 150 menit. Jika tanpa tabir surya sama sekali, wajah akan terbakar 10 menit kemudian. Jika paparan matahari lebih lama atau lebih intensif, maka wajib menggunakan minimal SPF 30.

Berikut adalah beberapa bahan alami yang bisa digunakan sebagai tabir surya.

Baca juga: Korean Beauty: Rahasia Perawatan Kulit yang Memikat dari Produk Korea Online

1. Tomat

Tomat mengandung lycopene atau likopen yang mampu melindungi kulit dari dampak buruk sinar ultraviolet. Beberapa karya tulis telah membuktikan bahwa tomat bisa efek kerusakan kulit dari paparan matahari.

Beberapa artikel tentang tips menjadikan tomat sebagai tabir surya menyarankan untuk menambahkan minyak zaitun agar penyerapan lotion tomat ke kulit lebih baik. Namun penggunaan secara rutin harus memperhatikan efek terhadap kulit. Jika kulit sudah telanjur terbakar, daun tomat muda yang dihaluskan juga bisa digunakan untuk meredamnya.

2. Daun Kemangi

Daun kemangi sering dimakan sebagai lalap atau dimasak sebagai pelengkap pepes. Daun kemangi dijual sangat murah di tukang sayur dan kadang tumbuh liar di halaman warga.

Daun kemangi memiliki potensi untuk menjadi bahan pembuatan tabir surya karena mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, dan tanin. Daun kemangi disebutkan memiliki tingkat SPF sedang. Daun kemangi yang dihancurkan juga diklaim dapat menipiskan flek hitam yang muncul sebagai akibat paparan sinar matahari.

3. Wortel

Wortel mengandung antioksidan dan dapat berfungsi sebagai penangkal radikal bebas, termasuk sengatan matahari. Manfaat wortel bisa diperoleh dengan memakannya langsung atau menggunakan ekstrak wortel sebagai lotion.

Wortel yang digunakan dalam bentuk minyak biji wortel diklaim memiliki SPF 30. Itu berarti SPF wortel cukup tinggi sehingga bisa digunakan di bawah sengatan sinar matahari langsung dalam waktu lama.

4. Beras

Secara tradisional, beras telah lama digunakan sebagai pelindung wajah dari paparan sinar matahari. Para wanita melumuri wajah mereka dengan beras yang ditumbuk dan diberi sedikit air ketika bekerja di sawah.

Penelitian membuktikan bahwa beras memang mengandung antioksidan yang melindungi kulit dari sengatan matahari. Baik beras putih, merah maupun hitam sama-sama memiliki nilai SPF tinggi. Namun beras putih menunjukkan nilai SPF tertinggi.

5. Stroberi

Stroberi dan ekstrak daunnya mengandung asam ellagic dan anti-oksidan yang tinggi untuk melindungi reaksi sinar UV yang berbahaya yang bisa menyebabkan penuaan dini. Stroberi sangat bermanfaat jika dikonsumsi secara langsung. Beberapa merek produk kecantikan juga telah menggunakan stroberi sebagai varian produk lotion mereka.

6. Kulit Bawang Merah

Sebenarnya kulit bawang merah termasuk limbah rumah tangga. Namun ternyata kulit bawang bisa dimanfaatkan sebagai tabir surya. Kulit bawah merah mengandung flavonoid dan tanin yang dapat mencegah efek buruk dari sinar ultraviolet. Kulit bawang merah diklaim memiliki SPF yang cukup tinggi. Untuk membantu penyerapan pada kulit, bisa dicampur dengan minyak zaitun.

7. Alpukat

Alpukat dikenal sebagai buah-buahan yang memiliki khasiat melembabkan kulit. Ternyata alpukat juga mengandung senyawa fenolik berupa flavonoid memberikan efek perlindungan terhadap radiasi UV dengan cara menyerap sinar UV. Penggunaan alpukat untuk kulit lebih sesuai untuk paparan matahari normal karena nilai SPF yang dimiliki sekitar 15.

8. Lidah Buaya

Lidah buaya yang terkenal dengan nama aloe vera merupakan bahan kosmetika yang sangat populer. Yuni Shara merupakan artis yang awet muda berkat rajin mengoleskan lendir lidah buaya pada kulit. Lidah buaya diklaim membuat kulit tetap kencang dan mulus.

Sebagai tabir surya, lidah buaya mengandung antioksidan yang cukup tinggi sehingga mampu melindungi kulit dari sinar UV. Kandungan antraquinon pada lidah buaya membantu mengurangi produksi melanin dan hiperpigmentasi pada kulit yang terpapar sinar matahari.

9. Daun Kelor

Daun kelor yang mendapat julukan The Miracle Tree karena memiliki manfaat yang sangat banyak ini tak mau ketinggalan untuk menjadi bagian dari bahan alami tabir surya. Daun kelor mengandung flavonoid yang merupakan senyawa fenolik. Salah satu flavonoid terbesar dari daun kelor adalah kuersetin.

Kuersetin memiliki kekuatan anti oksidan 4-5 kali lebih tinggi daripada vitamin C dan E. Sedangkan nilai SPF daun kelor tergolong sedang.

Baca juga: Menghadapi Musim Kemarau 2023 yang Diprediksi Panjang, Ini 7 Hal yang Perlu Disiapkan

10. Rimpang

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk memanfaatkan rimpang sebagai bahan tabir surya. Jenis rimpang yang telah diteliti antara lain kunyit, kencur, temu giring, temu kunci, dan sebagainya. Rimpang memiliki kandungan flavonoid yang dapat dijadikan tabir surya.

Secara tradisional, rimpang telah lama digunakan untuk tabir surya dengan cara boreh atau dioleskan dan juga diminum sebagai jamu.

Demikianlah bahan-bahan alami dan organik yang bisa menjadi pengganti produk tabir surya kimia atau pabrikan. Alam telah menyediakan tabir surya yang mudah didapatkan dan dimanfaatkan.

Exit mobile version