Yulis Praptiningsih Soeprapto Soeparno, adik kandung dari Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi, meninggal dunia pada Rabu (21/7/2021) malam dikarenakan sakit dalam usia 50 tahun. Prosesi pemakaman berlangsung keesokan harinya, Kamis (22/7/2021), di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.
Dengan menerapkan prokes yang ketat dan hanya dihadiri keluarga besar (alm) H. Soeprapto Soeparno, perwakilan karyawan JNE maupun Tiki serta handai taulan, mengingat masih pandemi Covid-19, prosesi pemakaman berlangsung lancar dan penuh khidmat. Almarhumah satu liang lahat dengan ayahanda, (alm) H. Soeprapto Soeparno.
Beberapa saat usai jenazah dimasukkan ke liang lahat, terdengar lantunan adzan dan iqomah yang dikumandangkan langsung oleh suami almarhumah, Ahmad Kurtubi. Merdunya lantunan azdan dan iqomah tersebut membuat suasana semakin haru dan semua yang hadir larut dalam kesedihan, terlebih apabila mengenang jasa-jasa dan kebaikan almarhumah semasa hidupnya.
Setelah gundukkan tanah merah terakhir menutupi liang lahat, prosesi pemakaman dilanjutkan dengan untaian doa yang dipimpin oleh Ustadz Zaky. Menurut Ahmad Kurtubi, sang isteri wafat pada pukul 19:33 WIB. Sebelumnya almarhumah sempat mau dibawa ke rumah sakit, namun terlebih dahulu menghembuskan nafas terakhirnya di rumah.
“Memang almarhumah sebelumnya sempat berkata ingin tetap di rumah, berkumpul bersama keluarga. Beliau wafat dikelilingi kami dan anak-anak serta anggota keluarga lainnya,” ungkapnya dengan nada sedih, saat ditemui JNEWS di sela-sela prosesi pemakaman.
Ahmad Kurtubi yang menjabat sebagai Senior Sales Manager TIKI melanjutkan, semasa hidup almarhumah adalah orang yang sangat baik, selalu peduli dengan keluarga dan juga orang lain, terutama para anak yatim, fakir miskin dan kaum dhuafa lainnya almarhumah meninggalkan suami dengan 2 orang putra dan 1 orang putri .
Baca juga : Bahagia dan Bangganya Mereka yang Menyukseskan Program Vaksinasi Massal JNE
“Dengan keluarga benar-benar peduli, selalu support untuk kegiatan ibadah, selalu mengutamakan pendidikan dan ingin agar anak-anaknya menjadi shaleh dan shalehah. Itulah yang paling dikenang dari almarhumah. Ujar Ahmad Kurtubi.
“Sebagai suami, saya bertekad untuk meneruskan kebaikan-kebaikan yang selalu dilakukannya. Untuk semua kesalahan almrahumah, baik yang disengaja ataupun tidak mohon dibukakan pintu maafnya,” imbuhnya sambil tetap tegar.
Kebaikan-kebaikan yang selalu dilakukan almarhumah, termasuk menyantuni anak yatim, fakir miskin yang ada di lingkungan rumahnya dibenarkan oleh M. Feriadi. “Ibaratnya sifat dan perilaku dari Bapak Soeprapto ada pada almarhumah adik saya ini. Dari mulai menyantuni anak yatim, fakir miskin dan kegiatan santunan lainnya”, ungkapnya.
“Saya sebagai kakaknya sangat merasa kehilangan. Ketika saya Isoman hampir 2 minggu kemarin, beliau selalu mengirimkan makanan, itulah betapa baiknya almarhumah,” lanjutnya sambil menabur bunga di pusara adik tercintanya.
Baca juga : Mengenal Masjid-Masjid yang Didirikan Pendiri JNE Alm. H. Soeprapto Soeparno
“Terkandung hikmah di balik kepergian adik saya, bahwa ajal datang tidak mengenal usia. Untuk itu kepada Ksatria dan Srikandi JNE di manapun berada, tingkatkanlah ibadah kepada Allah SWT. Perbanyaklah berbuat baik kepada sesama untuk bekal nanti jika sewaktu-waktu ajal diambil oleh Sang Pencipta,” tutupnya. *