Taman Nasional Alas Purwo: Sejarah, Keanekaragaman Hayati, dan Panduan Wisatanya

JNEWS – Satu lagi taman nasional yang layak untuk mendapatkan eksposur lebih jauh. Adalah Taman Nasional Alas Purwo, berada di ujung timur Pulau Jawa dan konon merupakan hutan tertua yang ada di pulau ini.

Karena usianya yang sudah tua, Alas Purwo sering diidentikkan dengan kisah-kisah mistis oleh sebagian besar masyarakat. Walaupun begitu, taman nasional ini juga menyimpan beragam pesona alam yang memikat.

Kawasan menyimpan beragam keindahan alam yang dapat menarik minat pengunjung yang mencari ketenangan atau petualangan di alam terbuka. Dari hutan lebat, pantai berpasir putih, hingga satwa liar yang beragam, Alas Purwo menawarkan pengalaman alam yang unik dan menarik bagi setiap pengunjung.

Sejarah dan Profil Singkat Taman Nasional Alas Purwo

Taman Nasional Alas Purwo: Sejarah, Keanekaragaman Hayati, dan Panduan Wisatanya

Menurut penjelasan yang ada di situs resmi Taman Nasional Alas Purwo, hutan ini terletak di ujung timur Pulau Jawa, menjadi Taman Nasional pada tahun 1992. Awalnya, area ini dikenal sebagai Suaka Margasatwa Banyuwangi Selatan yang didirikan pada 1 September 1939. Saat itu, luasnya mencapai 62.000 hektare.

Namun, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan pada tahun 1992, luasnya berkurang menjadi 43.420 hektare, dan kemudian disesuaikan menjadi 44.037,30 hektare pada tahun 2014. Area ini dikenal karena ekosistemnya yang beragam dan kondisi alam yang masih asli.

Taman Nasional Alas Purwo memiliki tiga fungsi utama yang diatur oleh undang-undang. Pertama, melindungi proses ekologis penting yang mendukung kehidupan. Kedua, menjaga keanekaragaman tumbuhan dan satwa. Ketiga, memanfaatkan sumber daya alam untuk kegiatan ilmiah, pendidikan, serta pariwisata. Pengelolaan area ini dilakukan melalui sistem zonasi yang terbagi menjadi beberapa zona seperti zona inti, zona rimba, zona rehabilitasi, dan zona pemanfaatan.

Dalam hal keanekaragaman biologis, Alas Purwo menonjol karena memiliki lebih dari 700 jenis tumbuhan dan berbagai jenis fauna. Di antara satwa yang dapat ditemukan di sini adalah banteng, rusa Timor, dan macan tutul Jawa. Kawasan ini juga menjadi habitat bagi lebih dari 250 jenis burung serta 70 jenis herpetofauna, termasuk beberapa jenis yang dilindungi seperti penyu lekang dan ular sanca bodo.

Baca juga: Daftar Lengkap Taman Nasional di Indonesia dengan Lokasi dan Luasnya

Ekosistem Alas Purwo

Ekosistem Alas Purwo terbagi ke dalam 6 area. Berikut detailnya, masih dikutip dari situs resminya.

1. Hutan Pantai

Formasi vegetasi pantai di Alas Purwo terbagi menjadi dua wilayah utama. Di bagian selatan, vegetasi membentang dari Grajagan hingga Plengkung sepanjang 30 km, dan melanjutkan dari Plengkung ke Tanjung Slakah dengan panjang sekitar 50 km. Sementara itu, di bagian utara, hutan pantai merentang dari Tanjung Sembulungan ke Tanjung Slakah sepanjang 40 km dengan lebar rata-rata dari pantai ke daratan sekitar 250 hingga 300 meter.

Vegetasi di daerah ini didominasi oleh beberapa jenis tanaman seperti ketapang, sawo kecik, waru laut, keben, dan nyamplung, yang semuanya beradaptasi dengan baik di lingkungan pantai.

2. Hutan Mangrove

Formasi mangrove di Taman Nasional Alas Purwo terpusat di sepanjang Sungai Segoro Anak dan meliputi beberapa blok hutan seperti Pondok Welit, Teluk Pangpang, dan Perpat. Survei yang dilakukan di area ini mengidentifikasi 26 jenis mangrove.

Spesies yang paling dominan meliputi Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorhyza, Avicennia marina, Xylocarpus granatum, Sonneratia alba, dan Sonneratia caseolaris.

3. Hutan Dataran Rendah

Formasi vegetasi hutan dataran rendah, terutama berada di zona inti, mencakup area timur dan sebagian kecil di zona rimba di sudut tenggara serta bagian tengah taman. Beberapa jenis pohon yang paling umum di daerah ini mencakup kepuh, bendo, kedawung, kemiri, beringin, dan kedondong hutan. Vegetasi ini menjadi ciri khas yang menambah kekayaan alam di taman nasional ini.

4. Hutan Bambu

Hutan bambu merupakan ekosistem yang paling menonjol di Taman Nasional Alas Purwo. Keberadaan bambu di hutan hujan dataran rendah ini sangat sesuai dengan karakteristik kawasan karst yang mendominasi taman ini.

Di dalam hutan bambu ini, terdapat setidaknya sepuluh jenis bambu yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah bambu ampel, bambu wuluh, bambu rampal, bambu apus, bambu gesing, bambu jajang, bambu jalar, bambu jawa, bambu ori, dan pring manggong.

Dari kesepuluh jenis tersebut, dua di antaranya adalah spesies endemik, yaitu pring manggong yang hanya ditemukan di Taman Nasional Alas Purwo dan bambu jalar yang khas di Pulau Jawa.

5. Hutan Tanaman

Di Taman Nasional Alas Purwo, terdapat hutan tanaman yang dulunya dikelola oleh Perhutani dan kini menjadi bagian dari kawasan taman. Hutan ini menampung berbagai jenis pohon seperti jati, kesambi, mahoni, johar, legaran, akasia, dan sonokeling.

Hutan tanaman ini berlokasi di beberapa blok, dengan pohon mahoni yang dominan di Blok Buyukan hingga Bedul, serta terdapat juga di Blok Kucur dan Curah Jero.

6. Savana

Di Taman Nasional Alas Purwo, terdapat savana Sadengan yang sebenarnya adalah padang penggembalaan buatan yang dibuat pada tahun 1978 dengan luas sekitar 80 hektare. Awalnya, area ini dibuka dari hutan yang ada dan kemudian ditanami dengan berbagai jenis rumput seperti rumput balung, Dischantium caricosum, lamuran, dan merakan.

Meskipun merupakan savana sekunder, Sadengan memiliki peran penting sebagai habitat bagi mamalia besar seperti banteng, kijang, dan rusa, yang menjadikannya kawasan krusial dalam ekosistem taman.

Panduan Wisata ke Taman Nasional Alas Purwo

Taman Nasional Alas Purwo terletak di Jalan Brawijaya Nomor 20, Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, di Provinsi Jawa Timur. Akses ke taman ini sudah jauh lebih baik daripada beberapa tahun lalu, memudahkan pengunjung yang datang menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat.

Perjalanan ke lokasi tidak hanya mudah tapi juga menyuguhkan pemandangan yang menawan, menambah kesenangan dalam perjalanan menuju area konservasi ini.

Taman Nasional Alas Purwo buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Informasi terbaru tentang harga tiket bisa dilihat di akun Instagram resmi taman @btn_alaspurwo.

Untuk hari biasa, tiket masuk dibanderol Rp15.000 per orang, sedangkan pada hari Minggu atau libur nasional, harganya Rp17.500 per orang. Untuk kendaraan, biaya tiket masuk adalah Rp5.000 untuk roda dua dan Rp10.000 untuk roda empat.

Baca juga: Misteri dan Mitos di Balik Alas Roban: Menyelami Legenda Hutan Mistis Jawa

Taman Nasional Alas Purwo tidak hanya menawarkan pesona alam yang indah, tetapi juga menyimpan kisah sejarah dan kekayaan keanekaragaman hayati yang luar baisa. Dengan keberadaan berbagai zona ekosistem dari hutan hujan dataran rendah hingga padang savana yang luas, taman ini adalah destinasi yang sempurna bagi pencinta alam dan penjelajah yang ingin mengenal lebih dekat keunikan flora dan fauna Indonesia.

Dengan infrastruktur yang telah diperbaiki dan informasi wisata yang mudah diakses, kunjungan ke Taman Nasional Alas Purwo menjadi lebih nyaman dan memungkinkan setiap pengunjung untuk mengalami petualangan alam yang tak terlupakan.

Exit mobile version