Mengenal Taman Nasional Baluran: Africa Van Java di Indonesia

JNEWS – Taman Nasional Baluran, terletak di ujung timur Pulau Jawa, merupakan area konservasi yang dikenal dengan keindahan alamnya. Tempat ini sering dijuluki sebagai Africa Van Java karena panorama alam yang eksotis dan beragamnya flora serta fauna yang ada.

Terletak di Kabupaten Situbondo dan berdekatan dengan Kabupaten Banyuwangi, tempat ini menawarkan berbagai daya tarik yang membuat pengunjung terpesona.

Sejarah Taman Nasional Baluran

Mengenal Taman Nasional Baluran: Africa Van Java di Indonesia

Disarikan dari situs resmi Taman Nasional Baluran, sejarah taman ini dimulai pada tahun 1920 dengan usulan untuk mengubah hutan Bitakol menjadi area produksi jati. Pada tahun 1928, kegiatan konservasi dimulai dengan usulan dari Kebun Raya Bogor untuk menetapkannya sebagai suaka margasatwa.

Resmi ditetapkan sebagai hutan lindung oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1930, dan pada tahun 1937, area ini diperluas menjadi suaka margasatwa seluas 25.000 hektare. Pada tahun 1949, rencana pengelolaan hutan diadakan untuk area ini, meskipun kegiatan penebangan dan penanaman jati masih berlangsung hingga tahun 1976. Pada tahun 1962, lahan konsesi Labuhan Merak juga dimasukkan ke dalam area suaka.

Pada tahun 1980, kawasan ini dinyatakan sebagai bagian dari lima taman nasional oleh Menteri Pertanian. Kemudian, secara resmi ditetapkan sebagai Taman Nasional Baluran pada tahun 1997 dengan area mencakup 25.000 hektare, termasuk bagian hutan Bitakol.

Penunjukan ini diperluas lagi pada tahun 1999 dengan penataan zona pengelolaan. Akhirnya, pada tahun 2011, Keputusan Menteri Kehutanan mengubah luas kawasan hutan dan konservasi di wilayah Jawa Timur, dengan Taman Nasional Baluran termasuk sebagai bagian dari Kawasan Suaka Alam.

Baca juga: Taman Nasional Alas Purwo: Sejarah, Keanekaragaman Hayati, dan Panduan Wisatanya

Daya Tarik Taman Nasional Baluran

Keanekaragaman Hayati

Taman Nasional Baluran adalah tempat yang kaya akan keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna. Berdasarkan informasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2020, ada 715 jenis tanaman dan banyak hewan yang hidup di sana, termasuk 28 jenis mamalia, 234 jenis burung, dan 358 jenis ikan. Semua spesies ini dilindungi untuk memastikan mereka tetap banyak dan sehat.

Sementara, menurut catatan dari Pemkab Banyuwangi, beberapa hewan yang bisa ditemui di sana antara lain adalah banteng jawa, rusa timor, kerbau liar, babi hutan, anjing hutan, macan tutul, kera abu-abu, lutung, dan biawak. Semua hewan ini dilindungi agar tidak punah dan membantu menjaga keseimbangan alam.

Untuk burung, Taman Nasional Baluran juga rumah bagi banyak jenis burung seperti cangak laut, cangak abu, bangau tong-tong, rajaudang biru, gajahan pengala, trinil pantai, kuntul karang, dan wiliwili besar. Kehadiran mereka menambah keindahan dan keragaman di taman ini.

Tidak hanya hewan, ada juga banyak pohon yang tumbuh di Baluran. Beberapa di antaranya sangat unik karena mampu bertahan hidup di kondisi yang kering. Misalnya seperti pohon widoro bukol, mimba, dan pilang. Pohon lain yang juga kuat di musim kering adalah kemiri, gebang, api-api, pohon asam, gadung, kendal, manting, dan kepuh.

Pohon-pohon ini membantu menjaga keseimbangan alam di taman, sekaligus menjadi tempat tinggal bagi banyak hewan dan burung.

Pantai Bama

Pantai Bama terletak di wilayah Kabupaten Situbondo dan merupakan bagian dari Taman Nasional Baluran. Untuk mencapai pantai ini, pengunjung memulai perjalanan dari gerbang Taman Nasional yang berada di Jalan Banyuwangi – Situbondo km 35, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih.

Perjalanan dari gerbang ke Pantai Bama sekitar 8 km, menawarkan pemandangan alam yang berubah-ubah, dari hijau subur saat musim hujan hingga gersang saat musim kemarau. Pantai ini tidak hanya menarik karena airnya yang jernih dan pasirnya yang putih. Di sini juga menjadi rumah bagi beragam fauna. Contohnya seperti kera dan berbagai jenis burung langka yang berasal dari Jawa Timur.

Salah satu daya tarik lain dari Pantai Bama adalah hutan mangrove yang mengelilinginya. Pengunjung dapat menikmati keindahan mangrove dengan berjalan menyusuri jalan setapak dan jembatan pandang. Jembatan pandang ini sering dijadikan tempat memancing dan menikmati ketenangan, terutama di ujung yang teduh.

Pantai Bama juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk kamar bilas, tempat makan, area istirahat, dan penginapan yang menghadap langsung ke pantai.

Savana Bekol

Savana Bekol juga berada di dalam Taman Nasional Baluran dan merupakan area padang rumput yang luas. Savana ini tercatat sebagai savana terluas di Pulau Jawa menurut Jurnal Garuda Kemdikbud.

Area ini menawarkan pemandangan yang sering dibandingkan dengan Afrika karena luas dan keindahannya, sehingga mendapat julukan “Africa Van Java.”

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 13 Tahun 2012 mengenai rencana induk pembangunan kepariwisataan, Savana Bekol memiliki luas sekitar 300 hektare. Pengunjung yang ingin mengalami keindahan savana ini secara maksimal bisa mendaki ke menara pandang yang tersedia di lokasi.

Panduan Wisata ke Taman Nasional Baluran

Baluran terletak antara Kabupaten Situbondo dan Banyuwangi. Jika berangkat dari Surabaya, perjalanan ke Taman Nasional Baluran memakan waktu sekitar enam jam.

Rute yang dilewati adalah Jalan Pantura Timur, melewati kota-kota seperti Pasuruan, Probolinggo, dan Situbondo. Setelah melewati Banyuputih, pengunjung berbelok ke selatan di Desa Wongsorejo dan mengikuti petunjuk ke gerbang Taman Baluran.

Selain itu, ada pilihan lain untuk mencapai Taman Nasional Baluran dari Situbondo melalui Bangandengan yang berjarak 60 km. Bagi pengunjung dari Bali, mereka bisa menggunakan kapal feri ke Kota Banyuwangi dan melanjutkan perjalanan ke taman nasional.

Pengunjung juga bisa memilih penerbangan dari maskapai Garuda atau Wings Air ke Banyuwangi, Surabaya, atau Bali. Dari Banyuwangi, jarak ke Batangan adalah 35 km dan dari sana ke Bekol adalah 12 km lagi, yang bisa ditempuh dalam waktu 45 menit.

Di dalam Taman Nasional Baluran, jalanan menuju Bekol cukup sempit tetapi cukup untuk dua arah kendaraan. Meski sudah diaspal, menggunakan kendaraan SUV disarankan untuk kenyamanan di jalan tersebut. Jarak dari pintu masuk ke Savana Bekol-Bama adalah sekitar 15 km.

Mengenai tiket masuk, berdasarkan informasi dari Pemkab Situbondo, harga tiket bervariasi antara hari biasa dan hari libur. Untuk turis domestik, harga tiket pada hari biasa adalah Rp 16.500 per orang, sementara pada hari libur adalah Rp 18.500. Untuk turis mancanegara, harga tiket pada hari biasa adalah Rp 150.000, dan pada hari libur adalah Rp 225.000.

Baca juga: Menelusuri Keindahan Taman Nasional Ujung Kulon, Warisan Dunia UNESCO

Taman Nasional Baluran menawarkan kesempatan unik untuk mengalami keindahan alam yang mirip dengan Afrika di Indonesia. Keunikan dan keragaman hayati yang ada di taman ini menjadikannya destinasi yang wajib dikunjungi bagi pencinta alam dan petualangan.

Exit mobile version