Taman Nasional Bunaken: Keindahan Alam Bawah Laut yang Memukau di Sulawesi Utara

JNEWS – Taman Nasional Bunaken adalah surga bawah laut yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Terletak di Segitiga Terumbu Karang, taman laut ini menjadi habitat bagi 390 spesies terumbu karang. Nama taman laut di Indonesia timur ini tak hanya dikenal dalam lingkup domestik saja tapi sudah termasyhur hingga mancanegara.

Berdasarkan catatan sejarah, kawasan taman nasional ini pertama kali ditemukan pada tahun 1885 oleh masyarakat Tanjung Parigi yang pindah ke arah tenggara tepatnya di tepi pantai yang menghadap Kota Manado. Oleh masyarakat, tempat baru tersebut disebut Wunakeng. Lalu seiring berjalan waktu disebut Bunaken berasal dari kata Pamunakeng yang artinya tempat singgah kapal-kapal.

Keanekaragaman hayati laut di Taman Nasional Bunaken diketahui oleh sekelompok penyelam pada tahun 1975. Kemudian pada tahun 1991, taman nasional ini didirikan dan diresmikan setahun berikutnya oleh Presiden Soeharto.

Total luas wilayah kawasan ini yaitu 890.65 km². Adapun 97% dari taman nasional ini adalah habitat laut, sedangkan 3% meliputi daratan. Menariknya, 3% dari daratan tersebut meliputi lima pulau yaitu Pulau Bunaken, Pulau Nain, Pulau Siladen, Pulau Mantehage, dan Pulau Manado Tua.

Keindahan Taman Nasional Bunaken

Pemandangan alam Taman Nasional Bunaken

Keindahan taman laut Bunaken berhasil memikat banyak wisatawan baik domestik hingga mancanegara. Keanekaragaman flora, fauna dan terumbu karang seakan memiliki daya magis membuat taman ini ramai dikunjungi.

Terumbu karangnya yang terjaga, beragam jenis ikan cantik berwarna-warni, bahkan ada fauna langka, bisa ditemukan di taman laut Bunaken. Ditambah adanya pulau yang mengelilingi kawasan ini melengkapi daya tarik dari Taman Nasional Bunaken.

Kelima pulau tersebut memiliki pesona masing-masing. Sebagai contoh Pulau Nain yang merupakan pulau terjauh dari kawasan taman laut. Di pulau ini terkenal dengan fenomena pasir timbul yang dapat dinikmati saat pasir surut. Warna air laut campuran tosca dan biru serta dikelilingi pasir putih.

Dengan keindahan dan keunikan yang dimilikinya, tempat wisata telah diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1995.

Bagi pencinta diving, di kawasan taman laut ini memiliki 25 titik penyelaman dengan berbagai tingkat kedalaman air laut beragam. Ada beberapa spot diving yang menarik dan sering dikunjungi para penyelam adalah Fukui Point, Front Village, Mandolin, Likuan 1 sampai 3 Tanjung Kopi, Bunaken Timur dan Celah.

Baca juga: Daftar Lengkap Taman Nasional di Indonesia dengan Lokasi dan Luasnya

Koleksi Terumbu Karang Terbesar di Dunia

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Taman Nasional Bunaken mempunyai ekosistem terumbu karang yang kaya. Dari data yang ada, terdapat 390 spesies terumbu karang yang bisa ditemukan di sini.

Untuk luas terumbu karang di taman nasional ini mencapai 11.708 hektare. Memiliki kawasan yang luas dan spesies yang banyak menjadikannya sebagai taman laut paling lengkap dan menakjubkan yang ada di dunia.

Dikutip dari website resmi Taman Nasional Bunaken, ada dua jenis terumbu karang yang ada di kawasan ini, yaitu:

  1. Terumbu karang tepi (fringing reefs). Ini adalah terumbu karang yang bisa berkembang dekat dari garis pantai yang mencapai kedalaman tidak lebih dari 40 meter.
  2. Terumbu karang penghalang (barrier reefs) terpisah dari garis pantai oleh kolam (laguna). Letaknya jauh dari pantai dan dipisahkan dari pantai sekitar 40-70 meter.

Tak hanya itu saja, terdapat juga terumbu mengelompok (napo) di wilayah Arakan-Wawontulap pada laguna kecil di Pulau Nain. Sedangkan sebagian terumbu karang di Pulau Mantehage adalah terumbu penghalang.

Selain memiliki kawasan terumbu karang yang luas, taman nasional ini pun memiliki hutan bakau yang luasnya mencapai 2.434 hektare dengan 28 spesies. Lalu, ada padang lamun dengan luas 5.108 hektare dengan 9 spesies, 2000 spesies ikan karang, 200 spesies moluska dan 8 spesies mamalia laut.

Menilik Flora dan Fauna di Taman Nasional Bunaken

Hampir 70% spesies biota laut yang ada di dunia bisa ditemukan di Taman Nasional Bunaken. Luar biasa!

Ada sekitar ratusan jenis ikan yang mempunyai habitat di antara terumbu karang. Sebut saja seperti kakap, ikan clownfish, angelfish, hingga kerapu. Sedikit bergeser ke Pulau Manado Tua, ada satwa laut eksotis berukuran besar yang bisa dijumpai, yaitu pari manta, barakuda dan ikan napoleon.

Kurang lebih ada 91 spesies ikan seperti ikan lolosi ekor kuning, ikan kuda gusumi, ikan kakatua yang terkenal sebagai pemakan alga hingga ikan moorish idol. Tidak berhenti di situ saja, ada ikan duyung, kima raksasa, penyu belimbing, penyu hijau hingga penyu sisik yang merupakan spesies langka dan dilindungi, ada di kawasan Taman Nasional Bunaken.

Di wilayah daratan bisa ditemui fauna seperti kuskus kerdil Sulawesi, babi Sulawesi, tarsius, rusa, burung camar, merpati laut, monyet hitam Sulawesi, kuskus beruang hingga burung bangau.

Kekayaan flora pun tidak kalah dengan fauna. Terdapat rumput laut dan alga yang ada di kawasan ini. Rumput laut di taman nasional ini menjadi rumah dari beberapa jenis udang. Rumput dan alga tersebut juga menjadi makanan bagi beragam fauna seperti penyu, bulu babi, lobster, kerang hingga siput laut.

Umumnya alga yang ada di taman nasional ini berasal dari suku Halimeda, Caulerpa, Pandina.i. Untuk rumput laut lebih didominasi dari spesies Thalassodendron ciliatum, Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides.

Di daratan Taman Nasional Bunaken, terdapat banyak pohon sagu, woka, silar, palem, pisang, mangga hingga kelapa. Lalu ada juga vegetasi di hutan bakau seperti Rhizopora sp., Lumnitzera sp.

Menuju ke Taman Nasional Bunaken, wisatawan bisa menyewa kapal di pelabuhan Kota Manado, pelabuhan Marina yang tidak jauh dari pusat kota. Di pelabuhan tersebut ada banyak perahu dan kapal cepat khusus ke Pulau Bunaken. Harga sewa mulai dari Rp1.000.000-Rp2.500.000, tergantung besar kapal dan fasilitasnya. Perjalanan ke taman nasional kurang lebih 30 menit.

Baca juga: Eksplorasi Keindahan Bawah Laut Taman Nasional Taka Bonerate

Taman Nasional Bunaken kaya akan biota laut dan memiliki ekosistem terumbu karang terbesar di dunia. Sudah sepatutnya kita menjaga kelestarian taman laut ini dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menangkap ikan yang ada di kawasan ini.

Exit mobile version