Tebing Keraton dan Cerita di Balik Panoramanya yang Memukau

Bandung tidak pernah habis menghadirkan beragam destinasi menarik untuk dikunjungi wisatawan. Salah satu tempat wisata yang viral dan populer dikunjungi warga lokal hingga wisatawan mancanegara adalah Tebing Keraton.

Tebing Keraton, atau biasa disebut Tebing Karaton, berada di dalam kawasan Taman Hutan Ir. H. Djuanda. Letak dari tempat wisata ini ada di Kampung Ciharegem Puncak, Desa Ciburial, Bandung, Jawa Barat.

Daya tarik utama dari Tebing Keraton adalah letaknya di atas ketinggian 1200 Mdpl. Bisa dibayangkan keindahan alam yang disajikan dari tebing ini sangat memesona. Hamparan hutan pinus dengan kabut yang menyelimuti di waktu menjelang pagi dan petang membuat pemandangannya terasa mistis. Dari tempat ini pun bisa melihat bangunan-bangunan di Kota Bandung yang di malam hari membentuk sebuah city light yang mengagumkan.

Tempat wisata yang selalu ramai dikunjungi memiliki sejumlah fakta dan daya tarik yang menarik untuk diulik. Apa saja? Berikut adalah penjelasannya.

Fakta Menarik Tebing Keraton

Tebing Keraton dan Cerita di Balik Panoramanya yang Memukau

1. Sejarah

Dari berbagai referensi, nama awal dari tebing ini adalah Tebing Jontor. Di tahun 2014, namanya berubah menjadi Tebing Keraton karena dinamakan oleh Abah Ase. Beliau adalah warga yang tinggal di sekitar tebing.

Nama awalnya, Tebing Jontor, berdasarkan kondisi alam berupa tebing tinggi yang menjorok maju sehingga disebut dengan jontor. Kemudian, Abah Ase meluncurkan gagasan untuk nama Tebing Keraton dan tetap digunakan hingga saat ini.

Lokasi Tebing Keraton semakin terkenal dari anggota komunitas sepeda. Lalu, semakin banyak orang yang datang kemudian mengunggah foto di Tebing Keraton. Aktivitas ini ternyata mencuri perhatian warganet sehingga menjadi viral.

Baca juga: Menyelami Sejarah Punclut Bandung: Dari Kawasan Konservasi hingga Tempat Wisata Terkenal

2. Spot Kabut yang Eksotis

Fenomena yang paling dinanti ketika berkunjung ke tempat wisata ini adalah pesona kabut putih. Berada di atas ketinggian, membuat tebing ini sering dihiasi kabut putih yang melayang-layang di atas hutan. Pemandangan lebih menarik saat kabut masih tebal dan terkena sinar matahari. Wisatawan akan melihat sebuah pemandangan mistis, eksotis, dan memesona bak di atas awan.

3. Tempat Singgah Burung Elang

Fakta yang satu ini jarang diketahui oleh para wisatawan. Barangkali hanya diketahui oleh anggota pencinta alam dan pengamat burung. Jadi, Tebing Keraton menjadi tempat singgah kawanan burung elang ketika migrasi.

Jika beruntung, wisatawan bisa melihat kawanan burung elang yang terbang dan membentuk formasi yang memesona. Ditambah pemandangan alamnya, tentunya akan menjadi sebuah panorama unik yang jarang terjadi. Biasanya burung-burung tersebut akan singgah di tebing ini sekitar bulan Agustus.

Karena pemandangan yang unik dan indah ini, pengelola Tebing Keraton menyediakan sebuah menara pemantau burung dengan dua lantai khusus bagi wisatawan yang tertarik mengamati burung-burung tersebut.

4. Camping Ground

Tempat ketinggian seperti tebing ini memang cocok dijadikan sebagai lokasi camping. Oleh karena itu, pengelola Tebing Keraton telah menyediakan area camping ground yang telah dilengkapi dengan fasilitas cukup lengkap dan memadai seperti toilet, gazebo, dan musala.

Tentunya melakukan camping di sini akan memberikan pengalaman yang menarik karena bisa menyaksikan pemandangan indah hutan di pagi dan malam hari.

5. Trekking dengan Jalan Kaki dan Bersepeda

Tak sekadar menyediakan tempat camping, tetapi di tempat ini wisatawan bisa melakukan aktivitas trekking baik dengan jalan kaki atau naik sepeda untuk mengelilingi tebing. Selama melakukan aktivitas trekking, wisatawan akan merasa tenang dengan udara yang sejuk dan segar. Selain itu bisa melakukan swafoto di beberapa spot foto menarik.

6. Menikmati Sunset dan Sunrise

Pecinta sunrise dan sunset, Tebing Keraton adalah pilihan terbaik untuk menikmatinya. Untuk menikmati sunrise, disarankan untuk berada di lokasi sekitar pukul 5 subuh. Jika datang pada saat tepat, wisatawan bisa menikmati pemandangan hamparan hutan yang diselimuti kabut dan secercah cahaya matahari yang membuatnya tampak memukau.

Hal yang sama ketika matahari terbenam. Wisatawan akan disuguhkan hamparan hutan pinus diselimuti kabut tapi dengan kondisi cahaya mulai meredup.

Panduan Wisata ke Tebing Keraton

1. Harga Tiket Masuk

Wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam di sini mesti membayar tiket masuk. Harganya cukup murah yakni Rp12.000 per orang. Dengan membayar tiket masuk Tahura sudah bisa mendapat akses masuk ke Tebing Keraton dan Tahura Maribaya. Untuk pembelian bisa langsung mengunjungi loket tiket Tahura.

Baca juga: 9 Rekomendasi Hotel di Bandung untuk Keluarga

2. Jam Operasional

Tebing ini buka setiap hari mulai pukul 08.00-16.00. Dengan jam buka seperti ini, wisatawan yang ingin menikmati sunrise dan sunset bisa memilih opsi untuk berkemah.

3. Rute Perjalanan

Ada banyak rute yang bisa ditempuh untuk bisa datang ke tempat ini. Berikut ini beberapa rute yang dikutip dari website resmi Tahura Bandung.

Bagi wisatawan yang menggunakan kendaraan umum, masih belum ada yang berhenti tepat di lokasi. Ini disebabkan karena tempat ini masih agak terpencil untuk dilalui.

4. Hal yang Perlu Diperhatikan

Beberapa hal yang wajib diperhatikan saat berkunjung ke tempat wisata ini adalah sebaiknya tidak membawa anak kecil karena lokasinya cukup ekstrem kalaupun mau membawa pastikan ada pengawasan ekstra. Selain itu, bawa bekal makan dan minum yang cukup, serta pastikan bahan bakar kendaraan mencukupi untuk perjalanan pulang-pergi.

Bagaimana, tertarik untuk mengunjungi Tebing Keraton? Jadikan uraian di atas sebagai panduan agar kunjungannya bisa menyenangkan.

Exit mobile version