Teknologi yang Mendukung Pertumbuhan Bisnis Modal Kecil

JNEWS – Bisnis modal kecil sudah bukan masalah utama untuk berkembang saat ini. Masalah utama bisnis saat ini adalah kreativitas, ketekunan, dan kerja cerdas. Siapa pun bisa sukses asal mengerti kemampuan diri dan kemauan pasar. Teknologi membuat segala peluang bisa diraih. Hebatnya, banyak teknologi yang bisa diakses dengan biaya sangat kecil.

Tidak ada usaha dengan modal 0 rupiah. Namun modal usaha tersebut bisa diminimalkan sekecil mungkin, yaitu paling tidak untuk membeli kuota internet. Kemajuan teknologi telah menghasilkan sultan-sultan baru yang mengawali usaha dari rumah masing-masing.

Teknologi untuk Bisnis Modal Kecil

Ide-Ide Kreatif untuk Bisnis Modal Kecil

Teknologi untuk bisnis modal kecil meliputi teknologi sebagai pendukung jalannya suatu jenis usaha dan teknologi yang benar-benar digunakan sebagai basis usaha, yang disebut bisnis digital. Teknologi memungkinkan automasi aspek-aspek usaha sehingga dapat berkembang dengan pesat, tak terkecuali bagi bisnis modal kecil.

Berikut adalah beberapa teknologi yang mendukung pertumbuhan bisnis modal kecil.

1. E-commerce pada Marketplace

E-commerce adalah aktivitas jual-beli secara online. Sedangkan marketplace adalah tempat terjadinya aktivitas jual-beli tersebut. Masyarakat dengan modal minimal dapat langsung membuka usaha di Tokopedia, Shopee, Blibli, dan sebagainya. Pebisnis dimudahkan dengan tidak perlu memikirkan sistem tagihan, pembayaran, dan pengiriman.

Jika tidak dapat memproduksi apa pun, siapa pun juga bisa menjadi dropshipper atau afiliator. Meski pengeluaran minimal, jika ingin sukses, maka tetap harus gigih menjajakan usaha tersebut. Umumnya fee yang diterima dari setiap penjualan tidak terlalu besar sehingga volume harus diperbesar untuk mendapatkan penghasilan yang layak. Jika mampu memproduksi sesuatu, pebisnis dapat langsung menjualnya di marketplace tanpa perlu membuka toko fisik yang membutuhkan banyak biaya.

Baca juga: Rekomendasi 7 Ide Diskon Menarik untuk Dongkrak Penjualan di E-Commerce

2. Pembayaran Online

Pandemi mempercepat perkembangan sistem pembayaran online. Masyarakat tidak perlu memegang uang tunai yang sudah berpindah dari tangan ribuan orang. Jika dahulu pembayaran menggunakan kartu debet dibatasi dengan minimal pembayaran Rp50.000, sekarang orang bisa membayar berapa pun secara online. Pedagang dapat berjualan di mana pun, meski di luar marketplace.

Dikutip dari UKM Indonesia, mobile banking dan QRIS mempermudah pembayaran di restoran, toko baju, bahkan penjual bubur keliling. QRIS, atau Quick Response Code Indonesia Standard, adalah sistem integrasi agar segala jenis pembayaran dapat dilakukan melalui 1 QR Code saja. Kemudahan membayar membuat calon pembeli antusias melakukan transaksi.

3. Kasir Online

Kasir online merupakan pendukung pembayaran online. Transaksi dapat dilakukan di toko offline maupun melalui WhatsApp. Penjual online yang bertransaksi di luar marketplace dan penjual offline akan mendapatkan template kuitansi yang dapat dicetak, input penjualan yang langsung bisa mengurangi jumlah stok, laporan keuangan, hingga katalog yang rapi.

Pemilik bisnis modal kecil tidak perlu merekrut banyak karyawan jika belum mampu. Kasir online tersedia dalam bentuk aplikasi yang dapat diunduh ke perangkat elektronik, baik yang gratis maupun berbayar atau premium. Contoh kasir online, antara lain Pawoon, Qasir, Moka POS, dan Kasir Pintar.

4. Website dan Media Sosial

Website dan media sosial memiliki peran utama dalam branding dan promosi usaha. Pemilik usaha tidak perlu membayar koran atau majalah untuk memasang iklan. Kelak jika usaha sudah berkembang, barulah menggunakan jasa influencer untuk tumbuh lebih besar. Pemilik bisnis modal kecil dapat menggunakan media sosial sebagai etalase usaha dan membangun kedekatan dengan pelanggan.

Meski bisa menggunakan TikYok, Instagram, X, dan Facebook secara gratis, pemilik usaha harus mau mengeluarkan modal berupa waktu untuk belajar memahami tren pasar. Banyak pakar marketing yang membagi ilmu secara gratis di media sosial. Sementara website membutuhkan modal lebih, tetapi dapat ditekan jika pemilik rajin membuat konten tulisan dan menerapkan SEO, atau Search Engine Optimization, agar usahanya mudah dicari di internet.

5. Ruang Kerja Digital

Ruang kerja digital memungkinkan seseorang bekerja dari mana saja tanpa membuka kantor, termasuk dari rumah. Mereka dapat bekerja baik secara mandiri, berkolaborasi maupun bersama tim. Pekerja mandiri dapat menjual jasa untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan online, seperti private assistant, konten kreator, digital marketer, dan sebagainya.

Pekerjaan digital dapat dimulai dengan modal perangkat elektronik seadanya. Namun karena pekerjaan ini banyak mengandalkan diri sendiri, maka pekerja digital harus mau dan mampu meningkatkan kompetensi. Selain itu, pekerja digital harus memiliki manajemen waktu dan pekerjaan yang baik. Banyak aplikasi penjadwalan dan progres pekerjaan yang bisa diunduh untuk membantu manajemen diri tersebut, antara lain Asana, Trello, dan Slack.

6. Chatbot dalam Layanan Pelanggan

Chatbot atau chatter bot dapat menggantikan fungsi customer service di luar jam kerja atau hari libur sehingga pelanggaan tetap dapat dilayani tanpa perlu memberikan upah lembur. Chatbot adalah program yang dirancang untuk berinteraksi dengan manusia atau pelanggan menggunakan teks atau suara.

Bagi bisnis modal kecil, chatbot dengan bentuk sederhana dapat diunduh dalam bentuk aplikasi. Jika ada biaya, layanan dapat dipersonalisasi lebih baik lagi dengan membayar layanan premium. Contoh aplikasi chatbot antara lain Mekari, Aibility dan Kata.ai.

Chatbot memanfaatkan kecerdasan buatan atau AI, Artificial Intelligence. Chatbot dapat bekerja 24 jam setiap hari untuk melayani pelanggan, antara lain menjawab pertanyaan standar, pengingat diskon, memberikan informasi produk baru, bahkan mengingatkan pembeli untuk segera melakukan check out barang-barang yang sudah lama di keranjang belanja.

7. Online Ads

Online ads atau online advertisement dapat dilakukan di semua media sosial dan website. Dalam pemasangan iklan berbayar ini dapat menjangkau segmen yang diinginkan secara luas. Pemilik usaha hanya perlu menetapkan target audiens sesuai dengan barang dan jasa yang ditawarkan. Selebihnya, platform yang dipilih akan melakukan pengaturan agar semua target tersebut dapat terjangkau.

Kadang iklan ini tidak berdampak langsung pada penjualan. Namun pemilik usaha akan mendapat laporan statistik yang dapat digunakan sebagai acuan untuk memutuskan langkah selanjutnya. Pemasangan iklan dapat dilakukan di Facebook, Instagram, Twitter, Tiktok dan Google Ads.

Baca juga: Memulai Bisnis dengan Anggaran Terbatas: Ide-Ide Kreatif untuk Modal Kecil

Selain sistem dan aplikasi yang dapat membantu efisiensi dan pertumbuhan bisnis dengan modal kecil, ada banyak tools yang bisa dimanfaatkan. Namun pemilik usaha harus memiliki kesadaran untuk tidak menghabiskan waktu terlalu lama mengutak-atik teknologi, kecuali bidang usahanya memang teknologi. Pemilik usaha kecil harus pandai membagi waktu antara penguasaan teknologi dan pengembangan produk.

Exit mobile version