Telkomsel Kuatkan Jaringan Bantu Evakuasi Sriwijaya Air SJ-182

Sriwijaya Air Boeing 737 500/ Dok. Sriwijaya Air

Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan laut Kepulauan Seribu, meninggalkan duka yang dalam di awal 2021. Hingga saat ini, para tim masih berupaya mencari para korban serta mengumpulkan seripihan pesawata yang berada di dalam laut.

Merespon musibah jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182, Telkomsel turut berpartisipasi dengan memastikan kelancaran operasional komunikasi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses evakuasi dan penyelamatan korban.

Adapun sejumlah upaya yang telah dilakukan dengan berkoordinasi bersama pihak TNI AL, Kepolisian RI hingga Badan SAR Nasional (Basarnas) antara lain melalui penguatan kapasitas dan pengamanan kualitas jaringan telekomunikasi pada area Posko Basarnas di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2-Pelabuhan Tanjung Priok, Posko Crisis Center di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dan Bandara Supadio Pontianak, Rumah Sakit Polri Kramat Jati, hingga melakukan penambahan BTS Merah Putih di KRI Semarang.

: Telkomsel mengoperasikan BTS Merah Putih di Kapal Republik Indonesia (KRI) Semarang untuk proses evakuasi dan penyelamatan korban di titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

BACA JUGA : Aktivitas Digital Bawa Angin Segar ke Telkomsel

“Keluarga besar Telkomsel mengucapkan rasa duka dan bela sungkawa yang mendalam atas peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu. Doa dan dukungan kami sampaikan kepada keluarga dari korban penumpang dan kru pesawat agar diberi kekuatan dan keikhlasan atas musibah yang dialami,” kata Direktur Network Telkomsel, Hendri Mulya Syam.

“Kami bersama seluruh pemangku kepentingan akan selalu hadir memberikan dukungan khususnya dalam memastikan kelancaran operasional komunikasi seluruh tim terkait, guna percepatan proses evakuasi, penyelamatan dan identifikasi korban,” lanjutnya.

Penambahan kapasitas dan pengamanan kualitas jaringan BTS, sudah dilakukan oleh Telkomsel sejak Sabtu (9/1/2021) yang mencakup area utama seperti Posko Basarnas di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2-Pelabuhan Tanjung Priok, Posko Crisis Center di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dan Bandara Supadio Pontianak, serta Posko Antemortem-DVI RS Polri Kramat Jati, guna mengantisipasi lonjakan trafik komunikasi di area tersebut seiring dengan diaktifkannya sejumlah tim yang sudah mulai melakukan proses evakuasi, penyelamatan dan identifikasi korban Sriwijaya Air SJ-182.

Selain itu, Telkomsel juga telah mengoperasikan tambahan masing-masing satu unit Compact Mobile BTS (Combat) Telkomsel di area JITC 2 Pelabuhan Tanjung Priok dan RS Polri sebagai antisipasi kenaikan kapasitas trafik komunikasi di sekitar lokasi Posko Basarnas dan Posko Antemortem-DVI.

Berkoordinasi dengan kesatuan Dinas Komunikasi dan Elektronika (Diskomlek) TNI AL, Telkomsel juga mengoperasikan tambahan satu unit BTS Merah Putih di Kapal Rakyat Indonesia (KRI) Semarang yang telah difungsikan sebagai salah satu KRI untuk proses evakuasi dan penyelamatan korban di titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.

BACA JUGA : Dari Songket, UMKM Ini Berdayakan Perempuan dan Anak Putus Sekolah

BTS Merah Putih tersebut memiliki jangkauan layanan hingga dua kilometer, dan akan menunjang proses komunikasi antara petugas yang berada KRI Semarang dengan seluruh petugas yang melakukan evakuasi dan penyelamatan korban dari kapal kecil/sekoci serta KRI lainnya yang juga bertigas di perairan Kepulauan Seribu dalam evakuasai Sriwijaya Air SJ-182.

Lebih lanjut Hendri menjelaskan, di wilayah JICT 2-Pelabuhan Tanjung Priok sendiri Telkomsel telah mengoperasikan sekira 20 unit BTS yang didukung teknologi broadband terkini 4G LTE, Sedangkan untuk wilayah di sekitar Pulau Lancang Kepulauan Seribu secara keseluruhan telah beroperasi 2 unit BTS 3G/4G dengan jangkauan luas, untuk melayani kebutuhan akses komunikasi masyarakat dan para petugas di wilayah 3T dan perairan perbatasan negara.

“Telkomsel akan terus berkoordinasi dalam memastikan kelancaran akses komunikasi seluruh tim yang terlibat, dan memastikan kebutuhan akses komunikasi khususnya layanan broadband dapat terpenuhi selama proses evakuasi, penyelamatan, dan identifikasi korban Sriwijaya Air berlangsung. Kami berharap upaya gotong royong bersama seluruh pihak dan para pemangku kepentingan ini dapat memperkuat solidaritas seluruh elemen bangsa,” pungkas Hendri.

Exit mobile version