JNEWS – Meski kota kecil, tempat wisata di Payakumbuh layak dijadikan tujuan liburan di Sumatra Barat. Kota berhawa sejuk dan pernah dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda ini merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Branding kota ini juga keren dan mengundang rasa penasaran, yaitu City of Randang. Randang atau rendang adalah kuliner khas Sumatra Barat yang dijuluki makanan terlezat di dunia.
10 Tempat Wisata di Payakumbuh
Payakumbuh hanya berjarak 30 kilometer dari Bukittinggi yang memang sudah terkenal hingga ke negara tetangga. Namun objek wisata di Payakumbuh tak kalah menarik. Berikut ini adalah 10 tempat wisata di Payakumbuh yang layak untuk masuk ke daftar kunjungan atau liburan.
1. Kampung Rendang Payakumbuh
Letak Kampung Rendang Payakumbuh di Jalan Tan Malaka, pinggir Kota Payakumbuh. Di sepanjang jalan Kampung Rendang berderet toko yang menyediakan 30 varian rendang, antara lain rendang basah, rendang kering, rendang daging sapi, paru, suwir, telur, jamur, jengkol, itik, dan sebagainya. Masyarakat Payakumbuh masih memasak rendang menggunakan tungku dengan bahan bakar kayu sehingga menghadirkan cita rasa yang khas.
Baca juga: Sejarah dan Sensasi Sate Padang: Menelusuri Asal-Usul hingga Lokasi Terbaiknya
2. Jembatan Ratapan Ibu
Dikutip dari Payakumbuh, Jembatan Ratapan Ibu yang merupakan salah satu ikon dan cagar budaya Payakumbuh ini dibangun pada tahun 1840 oleh Belanda untuk menghubungkan Payakumbuh dengan Aie Tabik. Jembatan di atas Batang Agam ini memiliki sejarah yang kelam karena pernah menjadi tempat eksekusi para pejuang. Di sini dibangun patung seorang ibu yang berduka dan meratapi para pejuang yang gugur.
Waktu terbaik untuk jalan-jalan ke tempat wisata di Payakumbuh ini justru malam hari karena suasananya berbeda dengan dengan sejarahnya. Pemerintah Kota Payakumbuh telah memasang lampu-lampu hias yang cantik dan spot foto. Di dekatnya juga ada RTH (Ruang Terbuka Hijau) untuk menghabiskan waktu senja bersama keluarga.
3. Rumah Gadang di Sungai Beringin
Rumah adat ini dibuat tahun 1994 oleh pengusaha Payakumbuh bernama Nasrul Chas. Dinding-dindingnya terbuat dari kayu jati dengan ukiran motif khas Minangkabau, antara lain saik galamai, kaluak paku dan itiak pulang patang. Di dalamnya terdapat 9 pilar yang menandakan terdapat 9 kamar dan dilengkapi dengan tempat pementasan.
Rumah gadang ini juga disewakan untuk acara pernikahan. Tempat wisata di Payakumbuh ini harus dikunjungi karena latar belakangnya berupa pemandangan indah. Kombinasi antara rumah gadang dan pemandangan alam khas alam Minang merupakan spot foto etnik terbaik.
4. Panorama Ampangan
Panorama Ampangan terletak di Payakumbuh Selatan, tepatnya di kaki Gunung Sago dengan ketinggian 650 mdpl. Tempat wisata di Payakumbuh ini menyuguhkan pemandangan alam dan Kota Payakumbuh yang luar biasa dari ketinggian. Destinasi ini cocok buat penyuka wisata alam, misalnya mountain bike dan trekking atau sekadar duduk-duduk cuci mata. Pengunjung juga dapat foto selfie di tebing tapi pastikan posisi berdiri aman.
Pada masa Agresi Militer II (1948-1949) daerah ini menjadi salah satu pusat kekuatan PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia). Pada saat itu Bukittinggi menjadi Ibu Kota PDRI, yaitu dari Desember 1948 hingga Juni 1949. Jangan lupa untuk mampir di Nagari Aur Kuning untuk membeli kerajinan bambu.
5. Paralayang Toeh Bukik
Tempat wisata di Payakumbuh ini lain dari yang lain, yaitu berupa aerosport. Toeh Bukik telah banyak menghasilkan atlet paralayang berprestasi. Toeh Bukik yang berada di Gunung Bungsu memiliki kontur yang mendukung, yaitu tempat start di ketinggian 1200 mdpl dan tempat landing berupa tanah lapang di ketinggian 760 mdpl.
Untuk datang ke sini tidak harus menjadi atlet paralayang, tapi bisa terbang tandem dengan tarif Rp450.000 atau cukup menyaksikan parasut warna-warni yang beterbangan di tengah alam yang asri. Pengunjung dapat duduk-duduk santai menikmati pemandangan sambil menunggu para atlet beraksi. Apalagi akses ke sini cukup baik.
6. Sate Danguang-danguang
Di Sumatra Barat, popularitas sate danguang-danguang tak kalah dengan sate padang. Wisatawan belum sah kalau belum mencicipi sate khas Payakumbuh ini. Sate danguang-danguang mudah ditemukan di Payakumbuh, terutama di sekitar Pasar Payakumbuh. Pasar ini berada di Jalan Raya Bukittinggi – Payakumbuh sehingga mudah ditemukan.
Sekilas, sate ini mirip sate padang dengan beberapa perbedaan. Bumbu sate danguang-danguang berwarna kuning, sedangkan sate padang lebih merah. Daging dan lidah sapi sate danguang-danguang dimarinasi lebih dahulu dengan bumbu dan serundeng kelapa sehingga rasanya lebih gurih setelah dibakar.
7. Situs Cagar Budaya Megalit Guguk
Cagar budaya ini berisi menhir yang dikumpulkan dari sekitar Nagari Guguak lalu ditempatkan di Balai Adat Guguk atau Guguak yang terletak di Jalan Payakumbuh Suliki. Menhir adalah batu tegak yang digunakan oleh manusia purba untuk tempat pemujaan.
Bentuk menhirnya bermacam-macam, bahkan ada yang tingginya hingga 4 meter. Pengunjung dapat mempelajari peninggalan zaman megalitikum.
8. Taman Batang Agam
Taman ini merupakan hasil normalisasi Bendungan dan Sungai Batang Agam. Nama resmi Taman Batang Agam adalah Taman Balai Wilayah Sumatra V atau Taman BWS V.
Sungai Batang Agam dan sempadannya ditata menjadi bersih dan rapi. Warga memanfaatkannya untuk jalan-jalan, joging, gowes, atau duduk-duduk menunggu senja. Di salah satu tepi sungai terdapat taman kecil yang dilengkapi dengan jembatan gantung dan peralatan olahraga outdoor, seperti treadmill, stepper, dan lintasan skateboard. Taman ini langsung menjadi favorit warga.
9. Gadih Angik Ampangan
Sebenarnya ini adalah jalan aspal mulus di tengah persawahan. Namun karena pemandangan sawahnya menyegarkan dan lalu lintas tidak ramai, masyarakat memanfaatkannya untuk lokasi joging, gowes dan duduk-duduk sore menunggu matahari tenggelam. Masyarakat memarkir kendaraan di kanan dan kiri jalan dengan rapi agar jalan tidak terhalang. Jika sawah sedang kering, masyarakat meletakkan meja dan kursi lipat menghadap sunset.
10. Lembah Harau
Lembah Harau adalah kawasan wisata yang paling terkenal di Kabupaten Lima Puluh Kota. Letaknya di pintu masuk Payakumbuh dari arah Riau. Di sini terdapat dinding-dinding tebing raksasa yang tegak lurus bagai di zaman purba yang mengagumkan. Di geopark ini juga terdapat 6 air terjun, wahana permainan, kafe dan banyak lagi.
Umumnya wisatawan menginap di sini untuk gathering karena terdapat banyak vila dengan desain yang cantik dan kekinian. Jika musim liburan, semua vila di sini penuh.
Baca juga: Menelusuri Lembah Harau yang Keindahan Alamnya Mirip Konohagakure
Daftar tempat wisata di Payakumbuh di atas menunjukkan beragamamnya objek wisata yang bisa dikunjungi, dari wisata kuliner, budaya hingga alam. Payakumbuh yang sejuk dan memesona akan memberikan kenangan liburan yang mengesankan.