JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

Mencicipi Tengkleng Solo, Hidangan Tradisional yang Jadi Ikon Kuliner Kota Batik

by Penulis JNEWS
13 November 2025
Tengkleng Solo, Hidangan Tradisional yang Jadi Ikon Kuliner Kota Batik
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Tengkleng Solo dikenal sebagai salah satu hidangan khas yang mencuri perhatian banyak wisatawan yang liburan ke Kota Batik. Masakan berbahan dasar tulang dan jeroan kambing ini punya cita rasa yang berbeda dari gulai kambing biasa. Kuahnya lebih ringan, tetapi aromanya tetap kuat berkat racikan rempah yang khas.

Popularitas tengkleng terus bertahan karena ada cerita sejarah dan tradisi yang melekat di baliknya. Hingga kini, tengkleng menjadi simbol bagaimana kesederhanaan bisa berubah menjadi sesuatu yang istimewa jika dirawat oleh budaya dan kebiasaan masyarakatnya.

Sejarah Tengkleng Solo

Pada masa penjajahan Jepang, kehidupan rakyat Solo berada dalam kondisi yang sangat berat. Bahan pangan makin langka, sementara kebutuhan sehari-hari terus berjalan.

Banyak keluarga kecil terpaksa mengolah apa pun yang tersisa agar tetap bisa makan. Tidak ada ruang untuk memilih bahan makanan yang mewah atau berkualitas. Apa pun yang bisa mengenyangkan, itulah yang dimasak. Dalam situasi sulit itu, masyarakat Solo berusaha kreatif agar tetap bertahan hidup.

Karena daging sapi atau kambing biasanya hanya disajikan untuk orang Belanda dan kalangan priyayi, rakyat jelata harus puas dengan bagian yang dianggap tidak berharga. Tulang belulang, jeroan, dan sisa-sisa pemotongan kambing menjadi bahan utama yang tersedia.

Bagi masyarakat ekonomi atas pada masa itu, bahan-bahan tersebut dianggap limbah dan tidak layak dimasak. Namun bagi rakyat kecil, justru dari bagian-bagian itulah mereka berusaha menciptakan makanan yang bisa dimakan bersama keluarga. Dengan kondisi serba terbatas, mereka memanfaatkan setiap bagian hewan agar tidak ada yang terbuang.

Tulang yang keras, jeroan, dan sisa-sisa potongan kambing atau sapi yang didapatkan tersebut diolah sedemikian rupa sehingga bisa terasa lebih gurih dan beraroma. Dari proses itu lahirlah hidangan yang sekarang dikenal sebagai tengkleng Solo.

Saat makanan ini disajikan, tulang-tulangnya biasanya ditaruh di atas piring yang terbuat dari gebreng, sejenis seng tipis yang umum dipakai masyarakat miskin. Ketika tulang itu menyentuh permukaan piring, terdengar bunyi “kleng-kleng-kleng” yang cukup nyaring. Dari bunyi inilah nama tengkleng Solo muncul dan akhirnya melekat sampai sekarang.

Baca juga: 12 Kuliner Solo Legendaris yang Wajib Dicoba Sekali Seumur Hidup

Proses Memasak dan Cara Menikmati Tengkleng Solo

Tengkleng Solo, Hidangan Tradisional yang Jadi Ikon Kuliner Kota Batik

Proses pembuatan tengkleng Solo sebenarnya cukup sederhana, tetapi butuh waktu dan kesabaran. Tulang dan jeroan kambing direbus perlahan sampai sari-sari di dalam tulang keluar.

Semakin lama direbus, kuahnya makin gurih. Aroma kaldu juga makin kuat. Rebusan ini menjadi dasar rasa dari tengkleng, jadi tahap awal ini penting. Kuah yang muncul dari rebusan tulang terasa lebih kaya meski bahan utamanya sederhana.

Setelah kaldu terbentuk, bumbu gulai dimasukkan. Rempah-rempah seperti kunyit, lengkuas, jahe, bawang merah, bawang putih, dan berbagai daun aromatik membuat kuahnya semakin wangi. Bumbu ini juga membantu mengurangi aroma amis dari tulang kambing.

Rempah tersebut dimasak hingga benar-benar meresap ke dalam kuah. Hasil akhirnya adalah kuah gulai yang ringan, tidak terlalu kental, tetapi rasanya kuat dan hangat di lidah. Semakin lama dimasak, rasa tengkleng justru makin mantap karena ekstrak tulang menyatu dengan rempah.

Cara menikmati tengkleng Solo juga punya ciri khas tersendiri. Orang Solo biasa menyebutnya “di-brakoti” atau “di-krikiti”. Artinya, tulang digigit satu per satu sampai tidak ada daging yang tersisa.

Walaupun namanya tulang, bagian ini masih menyimpan potongan daging kecil, otot, lemak, hingga tulang muda yang empuk. Itulah yang membuat tengkleng terasa seru dimakan. Ada sensasi mencari potongan kecil yang menempel dan menariknya perlahan dengan gigi.

Bagian favorit banyak orang adalah saat mengisap sumsum dari dalam tulang. Cara mengisapnya harus ekstra hati-hati, supaya kaldunya tidak muncrat. Sumsum yang lembut itu terasa hangat dan gurih, cocok dengan kuah tengkleng yang aromatik.

Setelah menikmati sumsumnya, biasanya orang akan menggigit sisa-sisa daging yang masih menempel di sekitar tulang. Sensasi ini membuat tengkleng Solo terasa berbeda dengan gulai kambing biasa. Ada pengalaman makan yang lebih interaktif dan memuaskan.

Rekomendasi Warung Tengkleng di Solo yang Populer

Tengkleng Solo, Hidangan Tradisional yang Jadi Ikon Kuliner Kota Batik

Ada banyak warung yang menyajikan tengkleng Solo dengan gaya dan ciri masing-masing. Ada yang kuahnya bening dan ringan, ada juga yang pedas dan penuh rempah.

Berikut beberapa rekomendasi warung tengkleng populer yang bisa jadi pilihan saat berkunjung ke Solo.

1. Sate Kambing & Thengkleng Rica-Rica Pak Manto

Lokasi: Jl. Honggowongso No.36, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta.

Pak Manto sudah lama dikenal sebagai salah satu ikon kuliner kambing di Solo. Banyak orang bilang, kalau ke Solo tapi belum mampir ke tempat ini, rasanya seperti masih ada yang kurang.

Ciri khasnya ada pada kuah yang pedas dan gurih, dengan bumbu yang terasa kuat sejak suapan pertama. Daging kambingnya lembut dan tidak berbau, sehingga nyaman dimakan bahkan bagi yang biasanya kurang suka kambing.

Selain tengkleng Solo, sate kambingnya juga jadi favorit karena dimasak dengan tingkat kematangan pas dan rasanya meresap sampai ke dalam. Tempatnya memang hampir selalu ramai, tetapi antreannya sebanding dengan cita rasa yang disajikan. Untuk pencinta makanan pedas dan olahan kambing, tempat ini hampir bisa dibilang wajib dikunjungi.

2. Tengkleng Solo Bu Jito Dlidir

Lokasi: Jl. Kolonel Sugiyono No.67, Kadipiro, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta.

Tengkleng Bu Jito dikenal karena kuahnya yang bening dan ringan, tetapi tetap kaya rasa. Rempah-rempahnya terasa jelas saat disantap, memberikan aroma yang hangat tanpa rasa prengus sama sekali.

Porsinya cukup besar untuk satu orang, dengan isian tulang dan daging yang masih menempel. Kalau datang berdua atau bertiga, seporsi pun masih bisa dibagi tanpa terasa kurang. Tempat ini sering jadi tujuan bagi yang ingin menikmati tengkleng Solo versi lebih smooth, tidak terlalu berat, tetapi tetap sedap.

3. Warung Tengkleng Mbak Diah

Lokasi: Jl. Tj. Anom, RT.01/RW.05, Tanjung Anom, Kwarasan, Kec. Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Warung Tengkleng Mbak Diah menawarkan tengkleng Solo dengan tekstur daging yang empuk dan mudah dilepas dari tulangnya. Keunikannya ada pada campuran kikil dari bagian kepala dan kaki yang menambah sensasi kenyal dan gurih saat dikunyah. Kuahnya bening dan rasanya ringan, tetapi tetap terasa sedap karena rempahnya seimbang.

Banyak pelanggan suka karena rasa tengklengnya konsisten dari waktu ke waktu, tidak berubah meski sudah ramai pengunjung. Hidangan ini cocok untuk yang mencari tengkleng dengan rasa bersih, tidak terlalu pedas, tetapi tetap memuaskan. Suasananya sederhana dan nyaman, pas untuk makan santai bersama keluarga.

Baca juga: 10 Kuliner Malam di Yogyakarta dengan Menu Spesial yang Menggugah Selera

Tengkleng Solo memang punya tempat tersendiri di hati banyak orang. Dari sejarahnya yang sederhana hingga ragam penyajiannya sekarang, tengkleng menjadi bagian penting dari kekayaan kuliner Kota Batik yang patut dijaga keberadaannya.

Tags: jajanan solokuliner khaskuliner sololiburan di Solomakanan khas solomasakan khaswisata kuliner
Share187Tweet117

TERKINI

Tengkleng Solo, Hidangan Tradisional yang Jadi Ikon Kuliner Kota Batik

Mencicipi Tengkleng Solo, Hidangan Tradisional yang Jadi Ikon Kuliner Kota Batik

13 November 2025
Rumah Adat Tagog Anjing: Bentuk dan Filosofinya

Rumah Adat Tagog Anjing: Bentuk, Filosofi, dan Keunikan Arsitekturnya

13 November 2025
presdir jne memberi sambutan pada karyawan jne peserta umrah

Presdir JNE Merawat Jejak Kedermawanan Pendiri Perusahaan

13 November 2025
Bisnis Online yang Cocok untuk Keluarga dan Bisa Dijalankan dari Rumah

10 Ide Bisnis Online yang Cocok untuk Keluarga dan Bisa Dijalankan dari Rumah

13 November 2025
produk umkm indonesia diminati di mancanegara

Pemerintah Ungkap Produk UMKM Diminati Pasar Mancanegara

13 November 2025
Tempat Wisata di Jambi yang Menarik

Panduan Wisata Jambi: Tempat-Tempat Menarik untuk Liburan Seru

12 November 2025

POPULER

Hutan Taiga yang Menjadi Sabuk Hijau Bumi

Mengenal Hutan Taiga, Sabuk Hijau Dingin Penyangga Bumi

by Penulis JNEWS
17 October 2025

Oleh-Oleh Khas Pekalongan Paling Dicari

Dari Batik hingga Kudapan, Inilah Oleh-Oleh Khas Pekalongan yang Paling Dicari

by Penulis JNEWS
21 October 2025

Arung Jeram Aman untuk Pemula

Tip Arung Jeram yang Aman untuk Pemula

by Penulis JNEWS
27 October 2025

Cabe Terpedas di Dunia sampai Jutaan SHU

10 Cabe Terpedas di Dunia, Pedasnya Bikin Nangis

by Penulis JNEWS
29 October 2025

Candi Gebang: Sejarah, Arsitektur, dan Panduan Wisata

Menguak Sejarah Candi Gebang, Peninggalan Hindu Abad ke-9

by Penulis JNEWS
22 October 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025

©2020 - Your Trusted Logistic Portal