Terjebak di Kerumunan, Begini Cara Menyelamatkan Diri

tips menyelamatkan diri saat terjebak di kerumunan

Terjebak di antara kerumunan bisa berakibat fatal. Mungkin kita bisa melihat contoh dari tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober lalu dan yang terbaru tragedi Halloween Itaewon pada 29 Oktober yang menewaskan ratusan orang. Lalu apa yang harus kita lakukan jika terjebak di kerumunan orang?

Kedua tragedi yang disebutkan di atas mengingatkan kita akan bahaya kematian yang mengancam jika terjebak di kerumunan. Tragedi Kanjuruhan sedikitnya menewaskan sedikitnya 134 orang. Kemudian tragedi Halloween Itaewon yang terjadi di Itaewon, Korea Selatan kemarin mencatat hingga saat ini ada 155 korban tewas.

Baca Juga: Infografis: Fakta Perayaan Halloween Berujung Maut di Itaewon

Hampir semua penyebab kematian di kedua peristiwa kemarin disebabkan oleh saling berdesakan yang berujung pada kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen tidak bisa dianggap sepele, karena pada tragedi Halloween Itaewon kemarin, beberapa ada yang mengalami henti jantung.

Terjebak di kerumunan mungkin menjadi situasi yang sulit, meski demikian ada beberapa tips untuk menyelamatkan diri dari kerumunan massa. Simak beberapa tips menyelematkan diri dari kerumunan dilansir dari beberapa sumber!

Tips Menyelamatkan Diri Saat Terjebak di Kerumunan

1. Waspada terhadap peringatan bahaya

Ketika kita sudah terjebak di dalam situasi kerumunan, mungkin bisa dibilang kita sudah hampir terlambat untuk menghindarinya. Maka dari itu, sebisa mungkin selalu waspada akan tanda bahaya. Sebisa mungkin hindari untuk berada di dalam kerumunan jika sudah melihat adanya gelagat yang tidak baik.

2. Tetap berdiri dan ikuti arus

Langkah berikutnya yang tidak kalah penting pada saat terjebak di kerumunan adalah tetap berdiri dan mengikuti arus kerumunan ketimbang berusaha untuk mendorong. Jaga posisi kaki seperti petinju dengan satu kaki di depan yang lain dan lutut sedikit ditekuk. Pakar kerumunan dan profesor IT dari Northumbria University Martyn Amos menjelaskan bahwa yang harus dilakukan oleh seseorang ketika berada dalam situasi tersebut adalah mengikuti arus.

“Sangat menggoda untuk melawan arus atau tekanan kerumunan, tetapi Anda tidak mungkin menang melawan massa umat manusia,” ujar Amos.

3. Posisikan lengan sejajar dada

Penting bagi kamu untuk memposisikan lengan sejajar dengan dada dan tekuk lengah bawah kita seolah membentuk sebuah perisai. Lakukan gerakan ini sejalan dengan langkah kita mengikuti arus kerumunan. Cara ini dianggap ampuh untuk menyisikan sedikit ruang agar kamu bisa bernapas dengan benar. Jika kamu membawa tas backpack, pasang tas kamu di bagian depan.

Baca Juga: Tips Bebas Kucel Setelah Seharian Motor-motoran di Jalan Raya

4. Jika membawa anak, gendong dia

Orang yang bertubuh pendek cenderung memiliki risiko tinggi. Karenanya, jika kamu membawa anak-anak, usahakan untuk menyelamatkannya terlebih dahulu dengan cara menggendongnya di atas bahu dan tahan kakinya agar tidak terjatuh. Jangan sekali-sekali membawa anak dengan cara menariknya dari depan.

5. Simpan energi dan hiraukan barang yang jatoh

Tips berkerumun berikutnya yang juga tidak kalah penting adalah untuk tetap menyimpan energi dengan cara tidak berteriak. Berteriak akan membuang tenaga dan menyita oksigen. Selain itu hiraukan benda yang terjatuh, seperti mungkin HP dan barang bawaan lain. Karena sekalinya kamu membungkuk untuk mengambil barang yang jatuh maka bisa berpotensi untuk terdorong dan jatuh. Lebih baik kehilangan barang bawaan ketimbang kehilangan nyawa.

6. Hindari dinding dan benda padat

Saat bergerak dalam kerumunan, usahakan untuk menghindari benda padat, seperti dindin, gerbang, dan pagar. Hal ini akan berisiko besar jika kamu terhimpit benda padat.

7. Tinggalkan lokasi sesegera mungkin

Tips terakhir dalam menghindari kerumunan adalah segera tinggalkan lokasi saat kamu merasa dalam posisi tidak nyaman. Cara ini juga berhasil sebelum sesaat terjadi kerumunan dan mengetahui kondisi di sekitar kita sudah padat.

Baca Juga: Tips Keselamatan dari KAI untuk Hindari Risiko Berbahaya

Exit mobile version