Terus Berinovasi, JNE Depok Siap Keluar dari Zona Nyaman

Ksatria dan Srikandi JNE Depok terus bekerja keras di tengah pandemi Covid-19 yang belum brakhir demi mengejar target 2022.

Kepala Cabang JNE Depok, Eries Nugraha.

Mengarungi 2022, guna memenuhi target yang sudah ditentukan dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat, JNE Cabang Utama Depok, Jawa Barat, melakukan berbagai terobosan dan langkah strategis di tengah persaingan yang semakin ketat.

Sebagai salah satu kota penyangga Ibu Kota Jakarta, kawasan Depok sangat strategis dan memiliki potensi besar dalam bidang bisnis dan perdagangan. Kepadatan penduduk serta mobilitas yang tinggi membuat Depok terus berkembang dari waktu ke waktu, ditambah banyak kampus yang berada di kawasan selatan Jakarta ini. Selain itu, banyak perumahan, mall, apartemen hingga hotel berdiri di Depok.

Sekalipun masih didera pandemi Covid-19, perekonomian Kota Depok relatif terus menggeliat maju. Dengan terus tumbuhnya perekonomian, persaingan di bidang ekspedisi atau jasa pengiriman pun semakin ketat.

Untuk itu, JNE Depok yang sudah berdiri sejak 5 Mei 2004, terus berinovasi memberikan pelayanan terbaik kepada para customer. “Memasuki 2022, di tengah persaingan yang semakin ketat, JNE Depok harus terus bekerja lebih keras lagi dengan berbagai inovasi dan langkah strategis serta segera keluar dari zona nyaman, agar tetap bisa memenangkan persaingan,” ungkap Kepala Cabang JNE Depok, Eries Nugraha,

“Target penjualan di 2022 kenaikannya hampir 20% dari tahun lalu. Tentu saja semua tim di JNE Depok dituntut untuk bekerja lebih keras lagi. Intinya kami harus keluar dari zona nyaman, yang selama ini diknikmati. Kenapa? Karena fakta di lapangan, persaingan semakin sengit dan tidak bisa dihindari lagi,” tambah Eries saat berbincang dengan JNEWS, Rabu (15/2/2022).

Ksatria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur ini mengungkapkan, peluang yang akan dioptimalkan diantaranya di social commerce, para pelaku UMKM dan UKM serta customer corporate seperti industri dengan memberikan promo-promo dan program menarik lainnya.

“Saya melihat, pangsa pasar non marketplace peluangnya terus tinggi dan harus lebih di-booster lagi. Tentu, dengan inovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada customer adalah kunci utamanya. Dengan tarif yang sama tetapi kualitas pelayanan JNE Depok lebih unggul, kami yakin dan optimis bisa mencapai target,” beber pimpinan cabang yang mengawali kariernya sebagai  staf accounting executive ini.

Kawasan Jalan Margonda, salah satu pusat bisnis dan perdagangan di Kota Depok (foto:net/detik)

Mengingat wilayah Kota Depok tidak begitu luas, sedangkan titik penjualan sudah banyak, maka di tahun 2022, JNE Depok tidak akan menambah jumlah agen mitra. Akan tetapi akan memaksimalkan agen dan titik penjualan yang sudah ada. Di antaranya dengan mendorong supaya agen menjadi reseller, apakah itu untuk barang-barang UMKM dan lain sebagainya, sehingga pendapatan mereka akan meningkat.

“Kami dorong agen menjadi reseller atau bahkan menjadi pelaku UMKM dan paket barangnya dikirim melalui agen mereka sendiri. Otomatis pendapatannya akan berlipat. Kami lihat agen yang ada di Depok sekarang ini semakin terbuka dan antusias untuk lebih maju,” ucapnya.

Sementara untuk meningkatkan pelayanan, JNE Depok berencana menambah 2 smart point, yaitu di kawasan Beji dan Tapos. Sedangkan untuk warehouse atau gudang sudah menggunakannya dengan luas sekitar 2.000 meter persegi.

“Meski masih suasana pandemi Covid-19 dan terakhir ini ada varian Omicron, JNE Depok tetap optimis menatap cerah 2022. Kami akan terus bekerja keras, berinovasi demi memberikan pelayanan terbaik kepada para customer,” Eries mengakhiri. *

Baca juga : Cosmo JNE FC Tundukkan Klub Milik Sultan Atta Halilintar

Exit mobile version