“Saat kematian tiba, yang bisa dibawa hanya 3, yaitu amal jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya. Mari kita semua, yang masih diberi kesempatan umur untuk hidup, gunakan sebaik-baiknya untuk berbuat kebaikan. Patut dicontoh kebaikan-kebaikan yang selalu dilakukan oleh kedua almarhum, yaitu yang selalu dekat dengan para anak yatim dan fakir miskin. Kebaikan dan prestasi kedua almarhum juga sekarang ada di JNE yang terus maju serta berkembang,” ujar Ustadz Azis.
Baca Juga : Jasa Marga Salurkan Dana Usaha UMKM Rest Area
Sementara itu, M. Feriadi, yang juga adalah putra almarhum H. Soeprapto menyatakan, begitu banyak kebaikan dan jasa almarhum H. Soeprapto serta H. Soelasmo yang sudah ditanamkan di JNE sejak perusahaan didirikan. Bahkan, hingga kini prinsip dan ajaran dari kedua pendiri JNE tersebut terus dilaksanakan.
“Saya masih ingat, bagaimana almarhum Bapak Soeprapto yang suka memberi, menyantuni dan menyayangi, sehingga saat akan meninggal pun tetap memberi mau pun berbagi kepada para suster yang ada di rumah sakit di Belanda, di tempat beliau dirawat. Begitu juga, bagaimana almarhum di setiap bulan Ramadhan selalu membagi-bagikan ta’jil, serta kebaikan-kebaikan lainnya, termasuk juga kepada para janda dan tuna netra,” kenang M. Feriadi dengan mata berkaca-kaca menahan air mata menetes.
Baca Juga : Industri e-Commerce Indonesia Bisa Bergairah dengan UU Cipta Kerja