Tim EGD JNE, Salah Satu di Garda Terdepan dalam Penanganan Covid-19 di Lingkungan Kerja

Oleh : Dya Anugrah Pamungkas, Engagement Dept. JNE

Tim EGD

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang masih belum berakhir di Indonesia, membuat sebagian besar masyarakat perkotaan khususnya Jakarta, harus melakukan aktifitas dirumah. Tak terkecuali Karyawan JNE yang sejak bulan Maret 2020, melakukan sistem kerja Work From Home (WFH).

Dalam hal ini, sistem kerja WFH berlaku untuk departemen non esensial yang tidak berhubungan langsung dengan customer, sedangkan untuk departemen esensial yang berhubungan langsung dengan customer dilakukan Work From Office (WFO) sebagian yang diatur oleh kepala departemen masing-masing dengan tetap melaksanakan Protokol Kesehatan (PROKES) secara ketat.

Engagement Dept (EGD), sebagai tim yang membantu Gugus Covid JNE dalam penanganan Covid di lingkungan kerja dengan memberikan bantuan untuk karyawan JNE melakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) yang diberikan secara reimbursement dan paket vitamin bagi karyawan JNE (Tetap, Kontrak, Freelance, Outsourcing, Crowdsourcing) yang terkonfirmasi positif melalui tes PCR oleh instansi terkait atau rumah sakit.

Dalam hal ini, apabila karyawan tersebut terkonfirmasi positif, dianjurkan untuk melakukan WFH selama 14 hari dan mengikuti anjuran dari instansi terkait untuk dirawat ke Rumah Sakit rujukan Covid atau melakukan Isolasi Mandiri (ISOMAN).

Karyawan JNE yang memiliki gejala-gejala Covid seperti suhu tubuh demam (≥38⁰C), Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) dan gejala lainnya, sebaiknya melapor ke tim Gugus Covid setempat dan hasil PCR dilaporkan ke admin atau rekan departemennya untuk dilaporkan ke tim Gugus Covid JNE. Setelah laporan diterima tim Gugus Covid JNE dan diteruskan ke tim EGD, untuk dilakukan proses reimbursement PCR dan pemberian vitamin.

Dalam pemberian vitamin, diprioritaskan untuk karyawan terkonfirmasi positif yang melakukan ISOMAN. Penjelasan terkait penanganan tersebut disampaikan oleh Hary Purnama selaku Head of Engagement Dept berdasarkan Surat Edaran (SE) yang berlaku dalam mengendalikan dan penanganan kasus Covid di lingkungan kerja JNE.

Tim EGD membantu karyawan JNE terkonfirmasi positif tersebut dengan memberi paket vitamin melalui proses pengantaran ke rumahnya masing-masing dengan tetap melaksanakan PROKES. Dalam proses pengantaran vitamin, tim EGD dibagi menjadi beberapa area, disesuaikan dengan area tempat tinggal masing-masing, agar proses pengantarannya searah dan tidak terlalu lelah.

Tugas ini memiliki resiko terpapar juga virus Covid-19, namun demi kesehatan bersama, Engagement Dept. tetap mengantarkannya. Untuk karyawan yang tempat tinggalnya tidak searah dan jauh, tim EGD melakukan peminjaman mobil Operasional dari departemen ASM untuk melakukan pengantaran.

Selain itu juga, pengantaran paket vitamin bisa melalui messenger departemen yang melakukan pengambilan paket vitamin langsung ke ruangan EGD dan bisa juga melalui rekan satu tim yang rumahnya dekat dengan karyawan yang terpapar covid-19.

Dalam proses pengiriman paket vitamin ini tidaklah mudah, banyak cerita menarik dalam proses pengantarannya, karena karyawan yang rutinitas pekerjaan dilaksanakan di kantor (back office) harus turun ke jalanan untuk ikut mengantarkan paket (vitamin) seperti kurir JNE yang mengantarkan paket kiriman customer.

Apalagi selama pandemi, Pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga kini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang membuat beberapa wilayah tempat tinggal karyawan JNE yang menjadi tujuan ditutup portal (lockdown) sehingga harus mencari jalan alternative lainnya untuk dapat sampai ke tujuan, bahkan terkadang tim Engagement Dept. JNE harus berjalan kaki, karena lokasi tempat tinggal karyawan yang dituju tidak dapat dilalui oleh kendaraan (ditutup).

Ada juga beberapa wilayah yang sangat ketat sekali sehingga tim Engagement Dept. JNE harus menitipkan vitamin di pos keamanan komplek, karena menurut informasi keamanan setempat, kompleknya masuk zona merah, sehingga tidak boleh ada warga luar masuk secara bebas.

Setelah sampai ditujuan, tim EGD tidak bertemu langsung dengan karyawan yang sedang melakukan isolasi mandiri di dalam rumah. Vitamin dititipkan kepada anggota keluarga seperti orang tua, suami/istri ataupun anggota keluarga lainnya, hingga tetangga atau bahkan ada yang mau hanya ditaruh saja di depan rumahnya atau pagar sesuai permintaan yang bersangkutan.

Proses serah terima Vitamin kepada salah satu keluarga Karyawan yang terpapar Covid-19

Setiap perjalanan, selalu ada cerita dan hikmah yang dirasakan tim Engagement Dept. JNE, salah satunya adalah saat mengantarkan paket vitamin ke daerah Kelapa Nunggal, Kabupaten Bogor. Tim pengantar jadi ikut merasakan apa yang dirasa dan dialami kurir JNE dalam mengantarkan paket hingga ke pelosok negeri.

Saat itu, karena lokasinya lumayan jauh, tim pengantar menggunakan kendaraan operasional departement ASM untuk pengantaran paket vitamin, karena terkendala keterbatasan informasi menuju area yang dituju, tim hanya dapat mengandalkan “GPS GoogleMaps” hingga harus menerobos hutan pinus dengan jalanan yang tidak memadai untuk dilalui kendaraan.

Lokasi delivery Vitamin yang cukup extrim

Rasa takut dan panik selalu menghantui saat pengantaran paket vitamin. Namun setelah tim pengantar menghubungi karyawan yang bersangkutan, memang benar alamatnya sesuai dan harus melewati daerah persawahan dan hutan. Namun akhirnya, semua lelah ini terbayar setelah tiba di rumah karyawan JNE yang kami antar paket vitamin.

Area distribusi yang di tutup dan saat vitamin di delivery kepada karyawan saat Isoman

Ada perasaan senang saat karyawan JNE tersebut mengucapkan “Terima kasih” via media Whatsapp, karena tidak bisa keluar rumah dan paket vitamin hanya bisa diantar sampai depan pintu. Selama pandemi ini belum berakhir, EGD akan selalu melayani dan mendukung penanganan Covid-19 di area kerja JNE, agar semua karyawan JNE sehat dan kembali bekerja secara normal. “Kalian dirumah aja, biar kami yang antar paket vitaminnya”*

Exit mobile version