Tinjau Pasar Kramat Jati, Mendag Pastikan Implementasi Kebijakan HET Minyak Goreng

Mendag Lutfi memastikan implementasi HET untuk minyak goreng

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi beberapa waktu lalu melakukan peninjauan implementasi kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Dari hasil kunjungannya, Mendag Lutfi menyampaikan pasokan minyak goreng ke pasar rakyat terus berjalan.

Tidak hanya itu, dirinya juga menyampaikan bahwa HET minyak goreng akan berlaku efektif di pasar rakyat dalam tiga hingga empat hari ke depan. Kunjungan Mendag Lutfi tersebut, turut didampingi, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan bersama Direktur Perkulakan dan Ritel Perumda Pasar Jaya Anugrah Esa.

“Hari ini kita lihat bahwa minyak goreng sudah dikucurkan sesuai dengan harga eceran tertinggi. Hari ini sudah mulai berjalan dan saat ini masih dalam proses penyesuaian, sehingga kita masih bisa menemukan harga minyak curah yang masih belum sesuai HET. Tapi dalam tiga sampai empat hari ke depan, harga ini akan mengikuti HET minyak goreng yang ditetapkan,” ujar Mendag Lutfi dikutip dari siaran persnya.

Baca Juga: Teten Bujuk UI Bikin UMKM Naik Kelas

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit mencantumkan HET minyak goreng curah Rp11.500/liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500/liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000/liter. Permendag Nomor 6 Tahun 2022 tersebut berlaku mulai 1 Februari 2022.

Mendag Lutfi menambahkan, peninjauannya ke Pasar Kramat Jati beberapa waktu lalu juga untuk memastikan pasokan minyak goreng ke pasar rakyat terjaga dengan baik. Ia menilai, pasokan minyak goreng ke pasar rakyat terjaga dengan baik, dan pasokan baru minyak goreng yang sudah diberlakukan HET telah membaur dengan pasokan lama di pasar.

Setelah meninjau Pasar Kramat Jati, Mendag Lutfi melanjutkan peninjauan ke pabrik minyak goreng PT. Asianagro Agungjaya, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara untuk memastikan pasokan CPO berjalan dengan baik ke produsen.  Sehingga, para produsen bisa mendistribusikan minyak goreng lewat jalur distribusi sesuai HET pemerintah.

Baca Juga: Dukung Pembiayaan, Pemerintah Minta Lumajang Siapkan Produk UMKM Unggulan

Harga Minyak Diprediksi Bakal Terus Naik

Sebelumnya diberitakan bahwa harga minyak goreng akan terus naik. Hal ini berdasarkan dari harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melesat pada perdagangan kemarin. Meski demikian, secara mingguan, harga CPO mengalami koreksi.

Seperti dikutip dari CNBC, harga CPO di Bursa Malaysia ditutup di MYR 5.617/ton. Naik 1,89% dari posisi hari sebelumnya.

Kenaikan tersebut terjadi setelah harga turun selama dua hari perdagangan beruntun. Dalam dua hari tersebut, harga CPO berkurang 2,04%.

Wang Tao, Analis Komoditas Reuters memperikirakan bahwa prospek harga CPO masih cerah. Wang memperkirakan harga CPO bisa naik hingga ke MYR 5.676/ton.

“Harga CPO sudah stabil di atas titik support MYR 5.484/ton. Jika harga terus naik hingga ke MYR 5.558/ton, maka memberi konfirmasi akan target MYR 5.676/ton,” tulis Wang.

Kenaikan harga CPO ini pun berdampak pada melambungnya harga minyak goreng. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga minyak goreng kemasan bermerek I di pasar tradisional adalah Rp 20.300/kg.

Jika dikoversi ke liter minyak goreng, maka harganya menjadi Rp 23.142/liter. Masih jauh di atas harga yang ditetapkan pemerintah yakni paling mahal Rp 14.000/liter.

Baca Juga: Dukung Logistik, Kemenhub Minta Waktu Sandar Kapal Tol Laut Dipangkas

Exit mobile version