JNE menggelar pengajian dua bulanan untuk meningkatkan silaturahmi antarkaryawan menjelang bulan Ramadan 1444 H dengan menghadirkan penceramah Ustadz Hilman Fauzi . Sang ustadz dalam tausiyahnya menjelaskan prinsip 3–S sebagai rumus untuk menjalankan puasa yang diridai Allah SWT.
Ratusan Ksatria dan Srikandi JNE mengikuti pengajian dan silaturahmi jelang puasa, Rabu (15/3/2023). Acara yang digelar dari ballroom lantai 7, JNE Tomang 11 tersebut berlangsung secara daring (online) dan luring (offline). Tampak hadir dalam acara ketiga jajaran direksi yakni Presiden Direktur JNE M. Feriadi Soeprapto, Direktur JNE Chandra Fireta dan Direktur JNE Edi Santoso. Tidak ketinggalan, puluhan anak yatim turut diundang dan diberikan santunan.
Dalam tausiyahnya Ustadz Hilam Fauzi menjelaskan, bahwa jika umat Islam ingin puasanya sukses dan diterima oleh Allah sehingga saat Idul Fitri mendapat predikat fitrah, maka harus menjalankan rumus 3-S, yaitu syukur, sabar dan sayang.
“Seorang Muslim yang menyambut datangnya bulan Ramadan dengan hati senang, gembira dan kemudian hatinya bersyukur karena bertemu kembali dengan Ramadan adalah sebagai kunci pertama, sehingga Ramadannya akan lebih baik dari tahun kemarin,” ujar sang ustadz.
Baca juga: Manfaat Puasa Ramadan Bagi Kesehatan Tubuh
“Dengan memasuki bulan Ramadan, maka pahala dilipatgandakan, pintu-pintu surga dibuka dan juga diharamkan api neraka menyentuh tubuh seorang Muslim yang sedang berpuasa. Hal itu menandakan bahwa Ramadhan sangat istimewa di antara bulan yang lainnya, maka kita harus bersyukur bisa dipertemukan kembali dengan Ramadhan” tambahnya.
Pada setiap etape waktu, Allah memberikan waktu terbaik bagi umat Muslim. Seperti pada rentang satu hari, Allah memberikan waktu terbaik, yaitu pada sepertiga malam, kemudian di setiap Minggu ada hari terbaik yaitu hari Jumat, dan di setiap bulan ada bulan terbaik yaitu bulan Ramadan.
Sedangkan S kedua adalah sabar. Karena Ramadan banyak menguji kesabaran dan jika tidak berhasil dalam kesabaran, maka puasanya menjadi sia-sia, hanya akan mendapatkan menahan haus dan lapar saja.
“Sabar adalah menahan diri agar tidak melakukan hal-hal yang dibenci oleh Allah. Puasa Ramadan mengajarkan kesabaran, dari mulai sabar hati, sabar lisan dari mehahan ghibah dan sabar telinga dari mendengarkan keburukan. Kalau saat berpuasa bisa sabar maka akan sukses puasanya,” terang Ustadz Hilman.
Baca juga: Riset: Kecepatan Internet 4G Turun saat Waktu Sahur dan Berbuka Puasa
Adapun S yang ketiga adalah sayang. Ramadan mengajarkan kepada umat Muslim untuk saling menyayangi dan membuang rasa saling membenci. Umat Muslim harus menjadi pemaaf dan menjadi pemaaf itu memang terkadang sangat susah, namun besar ganjarannya yakni surga. “Orang yang di hatinya ada kebencian, maka itu akan menjauhkan dari ramhat Allah. Belajar minta maaf jika menyakiti dan belajar memaafkan jika disakiti,” jelasnya.
“Nanti di akhirat ada surga yang luasnya seluas langit dan bumi bagi orang yang pemaaf. Memasuki bulan Ramadhan maka harus saling memaafkan, supaya hati suci dan bersih,” pungkas Ustadz Hilman. *