Tak dipungkiri banyak dari masyarakat Indonesia yang kini menggeluti bisnis makanan beku atau frozen food. Bisnis ini kian menggeliat di masa pandemi COVID-19, terutama ketika masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan beberapa waktu lalu.
Bagi yang kurang mengerti, frozen food adalah olahan makanan yang dibekukan yang kemudian diolah dengan cara dipanaskan, digoreng, atau dikukus sebelum disajikan. Biasanya makanan jenis ini sudah berbentuk setengah matang.
Ada berbagai macam jenis makanan frozen food, seperti misalnya sosis, nugget, tempura, dimsum, dan masih banyak lainnya. Untuk harganya sendiri, frozen food dijual dengan harga yang bervariatif, ada yang mahal ada juga yang menjual frozen food murah.
Nah, buat kamu yang ingin terjun ke bisnis frozen food, berikut ini tips bisnis frozen food menurut Dewan Penasehat Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) Diana Dewi yang musti kamu simak!
Baca Juga: Tertarik Gunakan Jasa Endorser? Pelajari Tips Berikut Ini
Tips Bisnis Frozen Food Buat Pemula
1. Belajar mengolah frozen food
Tips yang pertama ada kamu harus belajar terlebih dahulu bagaimana mengolah makanan beku. Kelihatannya memang mudah, tapi untuk bisa mengolah makanan beku, menurut Dina, ada beberapa komposisi bahan-bahan tertentu yang dimaksudkan agar makanan awet.
Meski mengandung bahan pengawet, tidak sembarangan bahan dipakai. Menurut Dina penggunannya harus sesuai dengan kesehatan masyarakat agar tidak menjadi racun. Perhatikan juga bahwa makanan itu harus sehat dan aman untuk dikonsumsi, dan pastinya tahan lama.
2. Jual lauk pauk
Saat ini kebanyakan masyarakat Indonesia maunya yang serba praktis ketika memasak. Di samping itu juga kekhawatiran akan virus COVID-19 membuat masyarakat Indonesia enggan atau khawatir untuk belanja bahan makanan.
Maka dari itu, di sini lah peluangmu untuk menjual frozen food dalam bentuk lauk pauk. Sebisa mungkin, kata Dina, jual lah makanan yang mengandung banyak viamin dan protein. Sebagai contoh, kamu bisa menjual frozen food lauk pauk dalam bentuk masakan tradisional yang siap saji. Hal ini nyatanya cukup banyak peminatnya ketimbang camilan.
3. Inovasi produk itu penting
Perlu diingat bahwa yang jualan makanan beku itu bukan cuma kamu. Ada banyak sekali yang tertarik dan tergiur untuk menggeluti bisnis semacam ini. Karenanya, jangan jualan makanan yang itu-itu saja. Sebisa mungkin bikin lah variasi produk.
Dina mencontohkan makanan nugget. Makanan jenis ini memiliki berbagai macam varian, tergantung bagaimana kamu memvariasikan makanan ini ke rasa yang unik tapi tetap mengedepankan rasa yang enak.
Baca Juga: Tips Bisnis Online dengan Modal Pas-pasan
4. Bikin kemasan yang menarik
Kemasan nyatanya turut mempengaruhi laku atau tidaknya penjualan makanan beku. Menurut Dina, selama ini kemasan produk Indonesia kalah bagus ketimbang kemasan produk dari Jepang. Karenanya, bikin kemasan yang menarik.
Faktor kemasan ini juga bisa mempengaruhi harga jual. Semakin menarik kemasan yang disajikan, maka harga yang ditawarkan juga bisa lebih tinggi.
5. Promosi di media sosial
Hal berikutnya yang tak kalah penting dalam bisnis makanan beku adalah pemasaran menggunakan media sosial. Di era digital seperti saat ini, pemasaran tak bisa dilakukan dengan cara kuno. Manfaatkan internet dengan berjualan di media sosial.
Kalau diperhatikan, saat ini media sosial yang ampuh untuk berjualan makanan beku adalah Instagram dan Facebook. Selain media sosial, kamu juga bisa memanfaatkan platform e-commerce yang ada, seperti Tokopedia, Lazada, Shopee, Bukalapak, dan lainnya.
Baca Juga: Berminat Bisnis Kuliner? Perhatikan Tips Berikut Ini