Ibnu Jamil menjadi satu di antara sekian banyak selebriti yang mencoba peruntungannya di dunia bisnis kuliner. Jatuh bangun pun pernah ia rasakan, namun ia tetap tidak menyerah. Apa sih rahasi atau tips bisnis kuliner ala Ibnu Jamil?
Sekitar tiga bulan yang lalu, suami dari Ririn Ekawati itu baru saja membuka usaha nasi goreng gerobakan yang berlokasi di kawasan Bangka, Jakarta Selatan. Oleh Ibnu Jamil, usahanya diberi nama Jamilo’s.
Sekadar informasi, usaha nasi goreng gerobakan ini menjadi bisnis kuliner yang kesekian kalinya yang dilakoni oleh Ibnu Jamil. Dahulu, ia pernah berjualan mie ayam dan sempat viral. Saking viralnya, sehari dirinya bisa menjual ratusan mangkok.
Baca Juga: Duh! Ini 5 Bisnis Kuliner Artis yang Bangkrut
“Dulu pernah jual mie ayam, viral sehari bisa jual ratusan porsi, tapi berhubung ada kendala jadi saya nggak bisa expand (perluas) mie ayam saya,” ujarnya seperti dikutip dari detikfood.
Selain mie ayam, dirinya juga pernah mencoba berjualan batagor lho. Namun, sama seperti usaha mie ayam, usaha batagor miliknya juga tidak berhasil dan mengalami kegagalan di tengah perjalanan. Meski demikian, hal tersebut tidak membuatnya patah arang.
Terbukti dari semangatnya untuk kembali berbisnis kuliner dengan usaha nasi goreng Jamilo’s ini. Dalam membuka usaha nasi goreng, Ibnu rupanya tidak sendirian. Konsep jualan nasi goreng gerobakan ini ia matangkan bersama sang istri tercinta. Tidak hanya berjualan nasi goreng, di Jamilo’s ini Ibnu Jamil juga berjualan roti goreng, bakmi goreng, dan lainnya lho.
Nah, lalu apa saja sih tips bisnis kuliner yang dijalankan oleh Ibnu Jamil? Yuk simak informasinya berikut!
Baca Juga: Mau Bisnis Kuliner, Ini Masalah Laten yang Wajib Diwaspadai
1. Nggak usah gengsi
Yap, tips yang pertama dalam berjualan ala Ibnu Jamil adalah jangan mengedepankan gengsi. Pun dirinya dikenal sebagai salah satu sosok selebriti ternama di Tanah Air, Ibnu Jamil tidak gengsi untuk mencoba jualan nasi goreng, bukan nasi goreng restoran lho, melainkan nasi goreng gerobakan.
Harganya pun murah meriah, yakni mulai dari Rp18.000. Menurutnya yang terpenting adalah bisnis bisa berjalan lancar. “Yang penting bisnis saya berjalan dengan lancar dan menu yang kita tawarkan bisa dinikmati sama banyak orang. Kita punya manajemen yang bagus dan sehat, dan hasil akhirnya CUAN yaitu untung yang bukan hanya mensejahterakan pemilik, tapi juga buat karyawan-karyawan yang terlibat,” ujarnya mantap.
Menurutnya jika mau bisnis kulier, seseorang jangan pernah untuk merasa malu atau ragu. Karena kedua hal tersebut bisa menghambat pertumbuhan bisnis ke depannya.
2. Manfaatin Medsos
Dalam berjualan, Ibnu Jamil memanfaatkan media sosial sebagai cara untuk berjualan. Hal ini terbukti ampuh dalam mendongkrak usaha nasi goreng Jamilo’s. Menurutnya peran media sosial dinilai sangat besar di dalam dunia bisnis kuliner. Dirinya sudah melihat dan merasakan dampak yang diakibatkan dari media sosial ini.
Bukan hanya dirinya saja yang berpromosi lewat media sosial, orang lain yang sudah mencoba makanannya pun turut memposting di media sosial dan menurutnya ini sangat membantu.
“Dari unggahan orang-orang di media sosial jadi tahu nasi goreng saya. Banyak juga orang-orang yang makan, dia sudah bayar, dia foto, cobain, dan masukkin ke media sosial saya. Saya lebih berharga dengan yang kayak gitu karena honest review dari pelanggan,” terangnya.
3. Coba pakai sistem pre order
Tips bisnis kuliner berikutnya ala Ibnu Jamil adalah jangan ragu untuk menerapkan sistem pre order atau PO. Sistem ini dinilai ampuh, terutama bagi mereka yang tidak memiliki modal lebih ataupun tempat untuk dine-in. Nah, hal ini pun ternyata pernah dilakukan oleh Ibnu Jamil lho.
“Kalau ada yang bilang, ‘Nyewa toko mahal banget apalagi di kawasan strategis’, tapi kalau memang masakan kita punya ciri khas dan enak, sampai di ujung jalan pun orang cari,” tuturnya.
Hal ini rupanya juga diterapkan ketika dirinya ingin menjual nasi goreng. Kala itu dirinya merasa kurang yakin, namun setelah mencoba dirinya yakin kalau nasi goreng buatannya enak dan berbeda dari yang lain.
4. Cari SDM yang mumpuni
Tips bisnis kuliner berikutnya yang tak kalah penting adalah pelajari potensi Sumber Daya Manusia (SDM). Mencari SDM yang mumpi juga berpengaruh. Sebab hal tersebut akan menentukan kualitas dari makanan yang akan kita jual.
Menurutnya percuma kalau memiliki tim masak yang tidak sesuai dengan apa yang kita jual. “SDM ngaruh, percuma kita punya tim masak yang bisa masak mie, kita suruh masak gulali, ya bisa berantakan juga rasanya. Semuanya berkaitan,” katanya.
Sekarang ini Jamilo’s telah memiliki sekitar 10 karyawan. Semua karyawannya ini telah melewati proses training agar dapat membuat makanan dengan rasa yang konsisten. Bahkan Ibnu Jamil juga menerapkan SOP dan pengelolaan SDM pegawai.
Baca Juga: Punya Bisnis Kuliner? Begini Cara Daftar Grabfood