Tips Memilih Monitor Terbaik untuk Bekerja dari Rumah

Konektivitas USB-C memenuhi semua kebutuhan video, data, dan daya dalam satu kabel, sekaligus mengurangi kabel yang berantakan.

Banyak perusahaan terpaksa mendadakmenerapkan cara bekerja jarak jauh bagi para karyawan. Penerapan sistem kerja dari rumah yang terburu-buru justru membuat banyak karyawan malah bekerja 8-12 jam sehari menggunakan laptop. Kondisi ini menjadi tidak ideal, ketika harus mengerjakan banyak dokumen dan harus berganti-ganti aplikasi selama berjam-jam.

Maka, monitor terpisah menjadi “kebutuhan” untuk bisa bekerja secara efektif dari rumah. Karena dianggap dapat meningkatkan produktivitas bekerja. Nah, berikut tips memilih monitor yang tepat untuk kebutuhan bekerja dari rumah.

Ukuran Layar dan Resolusi

Tentukan ukuran layar dan resolusi. Bidang layar yang lebih luas untuk melihat dan melakukan lebih banyak hal terbukti dapat meningkatkan produktivitas. Ukuran layar yang umum digunakan untuk sebagian besar pekerjaan kantor, termasuk email, penelusuran Internet, dan dokumen Microsoft Office, adalah antara 24 dan 32 inci.

Monitor melengkung ekstra lebar (ultrawide curved), umumnya antara 34 hingga 49 inci, menambah kenyamanan mata. Sementara Monitor dengan bingkai (bezel) ultra tipis ideal untuk membuat konfigurasi multi-monitor. Sehingga tidak terlalu terganggu dengan batas bingkai antar layar.

Mereka yang bekerja di bidang finansial, pengembang software, serta data scientist biasanya butuh monitor berlayar besar (43 hingga 49 inci) untuk melihat sejumlah besar data di ruang kerja mereka.

Baca Juga: Cara Mengirim Barang Elektronik Sesuai Standar JNE

Ukuran layar dan resolusi erat kaitannya. Resolusi tinggi direkomendasikan untuk monitor yang lebih besar. Contohnya, layar QHD 27 inci (2560 x 1440), layar 4K 32 inci (3840 x 2160) dan layar WQHD 34 inci (3440 x 1440) adalah ukuran dan resolusi yang direkomendasikan dengan lebih dari 100 piksel per inci.

Resolusi monitor QHD 2560 x 1440p menghasilkan 1,77 kali piksel lebih banyak untuk melihat semua detil gambar dengan lebih jelas dibanding monitor resolusi FHD 1920 x 1090p.

Ergonomis

Menurut riset Forrester, 92% pekerja percaya monitor yang dioptimalkan secara ergonomis penting untuk meningkatkan produktivitas. Apalagi, pekerja jarak jauh (remote) biasanya memiliki jam kerja lebih lama. Memicingkan mata ke layar atau membungkuk ke arah monitor dapat menyebabkan postur badan terganggu, masalah punggung, dan mata lelah.

Solusinya, memilih monitor serbaguna dengan ketinggian dan kemiringan yang bisa diatur untuk memastikan postur badan tepat dan jarak pandang sejajar. Pilih monitor dengan cahaya biru rendah dan teknologi bebas flicker untuk mengurangi emisi cahaya biru dan gambar berkedip-kedip untuk mengoptimalkan kenyamanan mata.

Baca Juga: Pandemi COVID-19, Waktunya E-commerce untuk Bangkit

Konektivitas

Pertimbangkan apa saja perangkat yang akan dihubungkan ke monitor dan pastikan kompatibilitas semua port laptop. Port umum di laptop saat ini ada HDMI, USB-C, dan Thunderbolt 3. Kabel berantakan bisa dihindari lewat monitor dengan USB-C, yang memungkinkan pengguna mengisi baterai laptop dan mentransfer data, sinyal audio, dan video.

Selain itu, jika ada aksesoris lain yang ingin dihubungkan ke monitor – seperti keyboard dan mouse, webcam, headset atau mengisi baterai ponsel – pastikan memilih monitor dengan beberapa port USB. Monitor Dell biasanya menyediakan empat port USB sehingga bisa terhubung ke lebih banyak perangkat.

Efisiensi Energi

Monitor yang memiliki sertifikasi konsumsi daya rendah seperti Energy Star atau EPEAT bisa menghemat tagihan utilitas tahunan hingga USD 52 atau setara Rp750 ribu. Tipsnya, matikan monitor atau set di sleep mode setelah tidak aktif beberapa saat.

Warna

Cakupan, akurasi, dan kalibrasi warna adalah faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan saat membeli monitor untuk pekerjaan di bidang kreatif, seperti fotografi dan videografi. Untuk pekerjaan yang mengutamakan warna, pilih monitor yang tidak hanya menyediakan gamut warna yang lebih luas, juga akurasi warna yang sebenarnya.

Contoh warna meliputi sRGB, Adobe RGB, dan DCI-P3. Dengan cakupan warna terluas, DCI-P3 bisa menampilkan warna lebih banyak dan gambar lebih kaya. Profesional yang menginginkan kinerja warna optimal, pilih monitor dengan cakupan DCI-P3 lebih dari 95%.

Kolaborasi

Monitor dengan kamera, mikrofon, dan speaker internal semakin populer seiring dengan meningkatnya frekuensi telekonferensi video. Jika banyak melakukan telekonferensi video hampir sepanjang hari, cari monitor yang menyertakan fitur-fitur kolaboratif agar peserta telekonferensi dapat mendengar dan melihat dengan jelas.(*)

Baca Juga: Jadilah Pebisnis Produktif Tanpa Stres, Ini Caranya!

Exit mobile version